Sukses

Bagaimana Cara Hadapi Ancaman Teror? Ini Tips dari 3 Negara

Topik tentang bagaimana cara menghadapi potensi terorisme kembali mengemuka pasca-serangan teror di Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi terorisme terkadang datang tanpa peringatan. Orang-orang tanpa sadar masuk dan terjebak di tengah situasi pelik yang bisa membahayakan jiwa.

Topik tentang bagaimana bersiap menghadapi potensi terorisme kembali mengemuka pasca-serangan teror di Prancis. Pada Jumat malam 13 November 2015, 6 serangan teror dilancarkan relatif serentak di Paris dan Saint-Denis. Sebanyak 130 orang meninggal dunia akibatnya.

Tanpa berniat memberi 'dukungan' terhadap niat para pelaku teror: menciptakan ketakutan, sejumlah aparat di dunia membekali warganya dengan bimbingan dan jaminan.



Berikut adalah petunjuk yang sebaiknya dilakukan warga menghadapi ancaman dan apa yang harus dilakukan setelahnya versi Prancis, Amerika Serikat, dan Inggris seperti dikutip dari CNN, Senin (23/11/2015).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prancis: Jangan Takut

Presiden Prancis  Francois Hollande mengeluarkan imbauan para rakyatnya, pasca-serangan teror yang menewaskan 130 orang dan melukai ratusan lainnya.

"Saya menyerukan persatuan, kerja sama seluruh rakyat. Dan tetap tenang," kata Hollande.

 

Presiden Perancis Francois Hollande (kedua kanan) melakukan a minute of silence atau hening selama semenit di Universitas Sorbonne, Perancis, (16/11/2015).  Ini dilakukan sebagai penghormatan bagi korban serangan di Paris. (REUTERS/Stephane de Sakutin)



Meski meminta rakyatnya tenang, Hollande juga mendeklarasikan situasi darurat dan menyebut aksi para teroris sebagai 'tindakan perang'.

"Prancis adalah negara yang kuat. Meski terluka, ia selalu bisa bangkit. Tak ada yang bisa menyakitinya, meski kita jatuh dalam duka," kata Presiden Prancis.

"Prancis kuat, aktif, gagah berani dan akan menang melawan barbarisme. Sejarah telah membuktikan, dan kekuatan yang kita miliki menjadi buktinya."

3 dari 4 halaman

Amerika Serikat: Ubah Rasa Takut


Dalam pernyataan bersama yang disiarkan di televisi, Jaksa Agung AS,  Loretta Lynch, mengatakan aparat menganggap serius setiap ancaman teror dan secara aktif memberangus aktivitas berpotensi teror.

Sementara, Direktur FBI James Comey menambahkan, lembaganya belum mendapatkan petunjuk 'ancaman kredibel yang mirip serangan di Paris'.

"Kami tak melihat ada kaitan antara para penyerang di Paris dan Amerika Serikat," kata Comey.

Sementara, Lynch menyebutkan hal-hal penting yang harus dilakukan masyarakat.

"Kita harus bertekad, tak membiarkan tindakan kita dikuasai rasa takut," kata dia. "Kita tak akan membiarkan kekerasa yang mereka lakukan merampas ide-ide kita yang berharga."

"Mereka ingin kita hidup dalam ketakutan. Dan kita menolak itu," kata Lynch.

 

Penembakan di Kampus Umpqua Community College di negara bagian Oregon Amerika Serikat menewaskan 10 orang. (BB)



Direktur FBI James Comey meminta semua rakyat AS untuk mengubah rasa takut menjadi 'kesadaran lingkungan'.

Warga diminta melapor ke aparat jika menjumpai aktivitas yang mencurigakan. "Jika Anda melihat sesuatu yang membuat perasaan Anda tak enak, laporkan pada aparat," kata dia.

Masyarakat juga diminta mendukung kegiatan kontraterorisme. "Ubah rasa takut Anda menjadi sesuatu yang lebih sehat, yakni dengan sadar lingkungan sekitar Anda," kata Comey.

Sementara itu di New York, polisi mengerahkan anggota tambahan pada pasukan antiterorisme baru, menanggapi ancaman terbaru ISIS yang disampaikan lewat video.

Namun, Walikota New York, Bill de Blasio, meminta warganya untuk tak panik, tetap melakukan kegiatan seperti biasa.

"Warga New York tak bisa diintimidasi," kata Walikota. "Kami tahu benar tujuan dari para teroris, untuk mereror dan merusak tatanan yang demokratis. Kami tak akan membiarkan harapan mereka terwujud," kata dia.

"Mereka ingin menciptakan ketakutan. Mereka ingin mengintimidasi. Kita tak akan terintimidasi dan menolak hidup dalam ketakutan."

4 dari 4 halaman

Inggris: Lari, atau ...

Setelah serangan teror di Paris, aparat kontraterorisme di Inggris mengingatkan masyarakat bahwa potensi serangan teror terhadap Britania Raya tetap tinggi.

Pihak berwenang bahkan memberikan petunjuk secara online, tentang bagaimana untuk mengenali ancaman terorisme.

Meski demikian, warga diminta tetap tenang. "Jangan takut atau menarik diri dari jalanan," demikian petunjuk yang diberikan UK National Counter Terrorism Security Office.

Aparat Inggris juga minta warga melaporkan tindakan mencurigakan sebagai cara untuk mencegah bahaya.

 

Detik-detik Perempuan Ini Selamat dari Hujan Peluru Teroris Paris (Daily Mail)



Berikut petunjuk teknis yang diberikan aparat Inggris:

Lari

- Jika mungkin dan mampu, lari dan menjauh dari lokasi.
- Pertimbangkan pilihan paling aman.
- Ada rute yang aman? Jika ya, Lari! Jika tidak, sembunyi!
- Pertimbangkan apakah Anda bisa lari tanpa membahayakan diri.
- Ajak yang lain untuk pergi bersama Anda.

Sembunyi

- Jika Anda tak bisa lari, sembunyi
- Jika Anda bisa melihat pelaku, itu berarti mereka bisa melihat Anda
- Temukan bahan untuk menangkis dari tembakan peluru, misalnya tembok tebal atau dinding berpelindung.
- Hati-hati, jangan sampai musuh menyadari keberadaan Anda
- Jangan sampai terjebak
- Diam dan matikan nada dering ponsel Anda
- Kunci dan buat barikade untuk berlindung
- Jauhi pintu

Lapor

- Telepon polisi. Katakan apa yang penting untuk diketahui aparat
- Lokasi: di mana tersangka berada
- Arah: di mana Anda kali terakhir melihat pelaku
- Deskripsi: berikan deskripsi penyerang, nomor-nomor yang Anda ingat, pakaian, senjata.
- Tambahkan informasi lain misalnya jumlah korban, jenis luka, apakah ada sandera, soal pintu masuk dan pintu keluar.

Saat polisi datang, mereka mungkin akan mengacungkan pistol ke arah Anda, memperlakukan Anda secara tegas, menanyai, dan dengan cara itu aparat mungkin bisa membedakan Anda dari para pelaku.

Pada saat itu, Anda harus tetap tenang, angkat tangan dan pastikan polisi melihatnya. Hindari gerakan tiba-tiba yang mungkin bisa dianggap ancaman, dan ikuti instruksi dari petugas. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini