Sukses

Korban Tewas di Nabire Bertambah

Jumlah penduduk yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Nabire, Papua, mencapai 25 orang. Daerah bencana terisolir karena jaringan telepon putus. Menko Kesra Jusuf Kalla datang ke Papua, besok.

Liputan6.com, Nabire: Korban tewas akibat bencana gempa bumi tektonik di Kabupaten Nabire, Papua, terus bertambah. Hingga Jumat (6/2) siang, dilaporkan sebanyak 25 orang tewas dan 660 lainnya cedera. Petugas penyelamat terus mengevakuasi para korban yang sementara waktu ditampung di tenda-tenda darurat. Sebab, gempa juga merusak bangunan Rumah Sakit Daerah Nabire. Parahnya, akses telekomunikasi ke Kota Nabire terputus sehingga membuat daerah itu terisolir.

Reporter SCTV Ruba`i Kadir melaporkan, saluran komunikasi telepon terputus sejak pukul 14.00 WIT. Sarana transportasi udara melalui Bandar Udara Nabire terhambat karena tower atau menara pengawas roboh dan landasan pesawat retak-retak [baca: Gempa di Nabire Menewaskan Puluhan Warga]. Petugas Unit Pelaksana Teknis Bandara Nabire belum memberikan izin kepada seluruh pesawat reguler maupun sewaan mendarat di sana.

Besok, Pemerintah Provinsi Papua akan mengirimkan tim medis untuk merawat korban cedera. Sekretaris Wilayah Pemrov Papua Dortheus Asmuruf mengungkapkan bahwa bantuan bahan makanan dan obat-obatan dikirim menggunakan pesawat kecil. "Pesawat ukuran Fokker 27 ke atas tidak bisa mendarat karena navigasi di tower ambruk," jelas Dortheus.

Nantinya korban cedera berat akan mendapat prioritas dievakuasi ke Rumah Sakit Nabire. Jika kondisi memungkinkan, kata Dortheus, korban akan dirujuk ke rumah sakit di Biak dan Makassar, Sulawesi Selatan. "Korban dibawa menggunakan pesawat atau kapal laut," lanjut dia.

Dortheus juga membenarkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla akan mengunjungi Kota Nabire, besok. Untuk membawa rombongan Menko Kesra, Pemprov Papua tengah mempersiapkan dua unit pesawat jenis Twin Otter.

Kendati bencana alam silih berganti terjadi di Tanah Air, pemerintah pusat dinilai belum maksimal memberikan perhatian. Presiden Megawati Sukarnoputri pun belum mengeluarkan pernyataan atau ucapan bela sungkawa secara langsung terkait gempa bumi di Papua.

Sejauh ini, baru Menko Kesra dan sejumlah menteri terkait yang sudah mengunjungi sejumlah lokasi bencana seperti ke Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jawa Timur [baca: Pemerintah Menyumbang Korban Banjir di Mojokerto]. Dalam kesempatan itu, Menko Kesra berjanji memberikan bantuan senilai Rp 10 juta untuk setiap pemilik rumah yang hanyut dilanda banjir.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.