Sukses

Tak Semua Lokasi PKL di Pasar Senen Digusur

Kepala Subdin Trantib Pemkot Jakpus Frans Silalahi, penggusuran hanya dilakukan di tempat-tempat yang sudah dilarang, yakni karena mengganggu ketertiban. Masih ada kawasan untuk PKL di Pasar Senen.

Liputan6.com, Jakarta: Bentrokan yang terjadi di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7) siang, berawal dari kekhawatiran para pedagang kaki lima karena tak bisa lagi menggelar dagangan di sana. Padahal, menurut Kepala Sub Dinas Ketentraman dan Ketertiban Jakpus Frans Silalahi, tak semua tempat di kawasan Pasar Senen tertutup untuk berjualan. Kawasan yang terbuka untuk berjualan di antaranya di belakang pembatas jalan sepanjang Pasar Senen mulai dari terminal hingga depan Proyek Senen, termasuk di atas trotoar [baca: Pedagang-Satpol PP Bentrok di Pasar Senen].

Menurut Frans, penggusuran hanya dilakukan di tempat-tempat yang sudah dilarang. Di antaranya di bawah jembatan layang tepatnya di depan Plaza Atrium. Soalnya, sudah ada peruntukannya sebagai taman kota. Begitu juga di depan pembatas jalan sepanjang jalan Pasar Senen karena sudah mengganggu kelancaran lalu lintas. Apalagi, kawasan ini sebelumnya dikenal semrawut. Maklum, lapak para pedagang sudah berada di badan jalan sehingga menghambat arus lalu lintas.

Di sisi lain, kerusuhan antara PKL dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Sabtu siang, menyebabkan sejumlah orang menjadi korban aksi saling lempar, termasuk Junaedi karyawan Liputan 6 SCTV. Junaedi menderita luka di kepala sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakpus.

Berdasarkan hasil CT Scan, benturan pada kepala Junaedi tak berbahaya. Kendati begitu, untuk memastikan kondisi kesehatannya, pihak rumah sakit masih menunggu konfirmasi dari ahli syaraf. Karena itu, korban masih diharuskan menjalani rawat inap untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun, bagi Lina, istri Junaedi, kondisi suaminya sempat mengkhawatirkannya. Lina menyadari tugas suaminya sebagai tim peliputan memang penuh risiko yang membahayakan.

Junaedi adalah salah satu korban aksi saling lempar batu saat membantu juru kamera SCTV tengah mengabadikan peristiwa kerusuhan, kemarin. Junaedi menderita luka di kepala bagian belakang setelah terkena lemparan batu dan menyebabkannya jatuh pingsan akibat mengeluarkan darah cukup banyak. Saat itu, korban langsung dibawa ke rumah sakit oleh polisi.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini