Sukses

Cara Merangsang Kontraksi Saat Mendekati HPL, Percepat Persalinan

Pelajari berbagai cara aman dan efektif untuk merangsang kontraksi saat mendekati HPL agar proses persalinan dapat berlangsung lebih cepat. Simak tips lengkapnya di sini!

OlehAyu Rifka SitoresmiDiperbarui 07 Mei 2025, 11:38 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2025, 12:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Perkiraan Lahir (HPL), banyak ibu hamil merasa cemas jika tanda-tanda persalinan belum juga muncul. Salah satu tanda utama bahwa persalinan sudah dekat adalah terjadinya kontraksi. Namun, tidak jarang kontraksi alami tak kunjung datang, meski usia kehamilan sudah memasuki minggu ke-40.

Dalam kondisi seperti ini, cara merangsang kontraksi saat mendekati HPL secara alami bisa menjadi solusi yang aman dan efektif. Ada berbagai cara merangsang kontraksi saat mendekati HPL yang dapat dilakukan, mulai dari aktivitas fisik ringan, stimulasi puting, hingga konsumsi makanan tertentu.

Tentunya, semua cara merangsang kontraksi saat mendekati HPL ini harus dilakukan dengan persetujuan dan pengawasan tenaga medis agar tetap aman bagi ibu dan janin. Mengetahui teknik-teknik yang tepat dapat membantu ibu hamil mempersiapkan tubuhnya untuk proses persalinan normal.

Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Rabu (7/5/2025). 

2 dari 8 halaman

Cara Alami Merangsang Kontraksi Saat Mendekati HPL

Berikut beberapa cara merangsang kontraksi saat mendekati HPL, yakni:

1. Berjalan Kaki

Aktivitas berjalan kaki secara teratur dapat membantu menurunkan posisi kepala bayi dan memberikan tekanan pada serviks, sehingga merangsang terjadinya kontraksi. Lakukan jalan kaki santai selama 15-30 menit beberapa kali sehari. Pastikan untuk tidak memaksakan diri dan beristirahat jika merasa lelah.

2. Berhubungan Intim

Berhubungan intim dapat membantu merangsang kontraksi melalui beberapa mekanisme:

  • Sperma mengandung prostaglandin yang dapat melunakkan serviks
  • Orgasme dapat merangsang kontraksi ringan
  • Stimulasi puting payudara saat berhubungan memicu pelepasan hormon oksitosin

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika ada kondisi tertentu seperti plasenta previa atau ketuban pecah.

3. Stimulasi Puting Payudara

Stimulasi puting payudara dapat memicu pelepasan hormon oksitosin yang berperan dalam kontraksi rahim. Cara melakukannya:

  • Lakukan pemijatan lembut pada puting dan areola payudara
  • Stimulasi selama 15 menit, istirahat 15 menit, lalu ulangi
  • Lakukan 2-3 kali sehari

Hentikan stimulasi jika timbul kontraksi yang kuat dan teratur.

4. Menggunakan Birthing Ball

Birthing ball atau bola persalinan dapat membantu menurunkan posisi bayi dan membuka panggul. Cara menggunakannya:

  • Duduk di atas bola dengan kaki terbuka selebar pinggul
  • Lakukan gerakan memutar pinggul atau naik turun perlahan
  • Lakukan selama 15-20 menit beberapa kali sehari

5. Akupresur

Beberapa titik akupresur dipercaya dapat membantu merangsang kontraksi, seperti:

  • Titik di antara ibu jari dan telunjuk (Large Intestine 4)
  • Titik di belakang pergelangan kaki bagian dalam (Spleen 6)
  • Titik di punggung bawah (Bladder 32)

Tekan titik-titik tersebut secara lembut dan memutar selama 1-2 menit. Konsultasikan dengan ahli akupresur atau bidan untuk teknik yang tepat.

6. Konsumsi Kurma

Makan kurma ternyata bisa mempercepat kontraksi. Hal ini dipercaya oleh Ibu hamil, selain itu juga ada penelitiannya yang dilakukan Journal of Midwifey & Reproductive Health. Penelitian ini mengungkapkan jika makan kurma pada minggu terakhir kehamilan dapat mematangkan dan melebarkan serviks. Kurma juga dikenal memiliki gula alami fruktosa yang mampu memberikan tambahan energi saat hamil hingga persalinan.

7. Mengonsumsi Nanas

Banyak orang percaya bahwa nanas dapat menjadi cara alami untuk merangsang kontraksi saat mendekati HPL. Kandungan bromelin di dalam nanas diduga bisa memicu kontraksi dan menipiskan leher rahim, sehingga persalinan menjadi lebih cepat. Meski begitu, cara ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut karena belum banyak bukti ilmiah yang menyatakan bahwa mengonsumsi nanas dapat merangsang kontraksi untuk persalinan.

3 dari 8 halaman

Apa Itu Kontraksi dan Mengapa Penting?

Kontraksi merupakan proses mengencang dan mengendurnya otot rahim yang berperan penting dalam proses persalinan. Kontraksi berfungsi untuk mendorong bayi keluar dari rahim menuju jalan lahir. Tanpa adanya kontraksi yang cukup kuat dan teratur, proses persalinan akan sulit terjadi.

Beberapa ciri kontraksi yang menandakan persalinan segera dimulai antara lain:

  1. Terasa semakin kuat dan teratur
  2. Intervalnya semakin dekat, sekitar 5-10 menit sekali
  3. Berlangsung selama 30-70 detik
  4. Terasa menyakitkan dan tidak hilang meski ibu berganti posisi
  5. Disertai tanda-tanda lain seperti keluarnya lendir bercampur darah

Penting bagi ibu hamil untuk dapat membedakan antara kontraksi palsu (Braxton Hicks) dengan kontraksi persalinan yang sesungguhnya. Kontraksi palsu cenderung tidak teratur, tidak bertambah kuat, dan akan hilang jika ibu berganti posisi atau beristirahat.

4 dari 8 halaman

Kapan Waktu yang Tepat untuk Merangsang Kontraksi?

Secara umum, memancing kontraksi sebaiknya dilakukan setelah usia kehamilan mencapai 39-40 minggu atau setelah melewati HPL. Hal ini untuk memastikan bayi sudah cukup matang dan siap dilahirkan. Beberapa kondisi yang menjadi pertimbangan untuk memancing kontraksi antara lain:

  1. Kehamilan sudah melewati 41-42 minggu (post-term)
  2. Ketuban pecah namun belum ada tanda-tanda persalinan
  3. Adanya komplikasi kehamilan yang mengharuskan bayi segera dilahirkan
  4. Atas saran dan pengawasan dokter kandungan

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan upaya memancing kontraksi secara mandiri. Dokter akan menilai kondisi ibu dan janin untuk memastikan keamanan proses persalinan.

5 dari 8 halaman

Metode Medis untuk Merangsang Kontraksi

Jika cara merangsang kontraksi saat mendekati HPL tidak berhasil dan kehamilan sudah melewati 41-42 minggu, dokter mungkin akan menyarankan metode medis untuk merangsang kontraksi. Beberapa prosedur yang umum dilakukan antara lain:

1. Stripping Membran

Prosedur ini dilakukan dengan cara melepaskan selaput ketuban dari dinding rahim menggunakan jari. Hal ini dapat merangsang pelepasan prostaglandin alami yang memicu kontraksi. Stripping membran umumnya dilakukan saat pemeriksaan dalam dan relatif aman.

2. Pemberian Prostaglandin

Dokter dapat memberikan gel atau tablet prostaglandin yang dimasukkan ke dalam vagina untuk melunakkan dan membuka serviks. Prosedur ini biasanya dilakukan di rumah sakit dengan pemantauan ketat.

3. Pemecahan Ketuban (Amniotomi)

Dokter akan membuat lubang kecil pada kantung ketuban untuk memicu kontraksi. Prosedur ini hanya dilakukan jika serviks sudah cukup terbuka dan kepala bayi sudah turun ke panggul.

4. Infus Oksitosin

Pemberian hormon oksitosin melalui infus untuk merangsang dan memperkuat kontraksi. Dosis akan disesuaikan secara bertahap hingga tercapai kontraksi yang efektif.

6 dari 8 halaman

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Dalam upaya merangsang kontraksi lewat HPL, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  1. Selalu konsultasikan dengan dokter atau bidan sebelum melakukan upaya memancing kontraksi
  2. Pantau gerakan janin secara teratur dan segera hubungi dokter jika ada penurunan aktivitas
  3. Perhatikan tanda-tanda bahaya seperti perdarahan, nyeri hebat, atau demam
  4. Jangan memaksakan diri jika merasa tidak nyaman atau lelah
  5. Siapkan tas persalinan dan rencana ke rumah sakit jika sewaktu-waktu kontraksi dimulai
7 dari 8 halaman

Mitos dan Fakta Seputar Merangsang Kontraksi

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait cara memancing kontraksi. Berikut beberapa di antaranya beserta faktanya:

Mitos: Makan makanan pedas dapat memicu kontraksi

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini. Makanan pedas justru dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan.

Mitos: Minum minyak kelapa dapat mempercepat persalinan

Fakta: Tidak ada penelitian yang membuktikan efektivitas minyak kelapa dalam memicu kontraksi. Konsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan diare.

Mitos: Naik-turun tangga dapat memicu kontraksi

Fakta: Meski aktivitas fisik ringan bermanfaat, naik-turun tangga berlebihan dapat berisiko terjatuh. Lebih baik lakukan jalan kaki santai di permukaan datar.

8 dari 8 halaman

Kapan Harus ke Rumah Sakit?

Setelah berhasil merangsang kontraksi, penting untuk mengenali tanda-tanda yang menunjukkan saatnya menuju rumah sakit. Berikut ini tanda-tandanya:

  1. Kontraksi teratur setiap 5 menit sekali dan berlangsung selama 1 menit
  2. Ketuban pecah
  3. Keluar lendir bercampur darah (bloody show)
  4. Nyeri hebat yang tidak tertahankan
  5. Penurunan gerakan janin

Jika mengalami salah satu atau lebih tanda di atas, segera hubungi dokter atau menuju rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.