Liputan6.com, Jakarta Kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang menggambarkan proses berpikir, perasaan, atau keadaan mental seseorang. Berbeda dengan kata kerja fisik, kata kerja mental tidak dapat diamati secara langsung. Berikut ini adalah 350 contoh kata kerja mental beserta penggunaannya dalam kalimat:
Pengertian Kata Kerja Mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menyatakan tindakan, keadaan, atau pengalaman yang berkaitan dengan pikiran dan perasaan seseorang. Kata kerja ini menggambarkan proses mental seperti berpikir, merasakan, mengingat, membayangkan, dan sebagainya.
Advertisement
Ciri-Ciri Kata Kerja Mental
Beberapa ciri utama kata kerja mental antara lain:
- Menggambarkan proses yang terjadi dalam pikiran
- Tidak dapat diamati secara langsung
- Berkaitan dengan persepsi, afeksi, dan kognisi
- Biasanya menjadi predikat dalam kalimat
- Dapat berbentuk kata dasar atau kata berimbuhan
Contoh Kata Kerja Mental Persepsi
1. Melihat: Andi melihat pemandangan indah dari puncak gunung.
2. Mendengar: Ibu mendengar suara tangisan bayi dari kamar sebelah.
3. Merasakan: Dia merasakan angin sepoi-sepoi di tepi pantai.
4. Mencium: Rini mencium aroma sedap masakan dari dapur.
5. Mengamati: Peneliti itu mengamati perilaku hewan langka di hutan.
6. Menyaksikan: Kami menyaksikan pertunjukan musik yang memukau.
7. Memperhatikan: Murid-murid memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.
8. Menyadari: Dia baru menyadari kesalahannya setelah terlambat.
9. Mengenali: Aku mengenali wajah teman lamaku di kerumunan orang.
10. Menemukan: Arkeolog itu menemukan artefak kuno di situs penggalian.
Advertisement
Contoh Kata Kerja Mental Afeksi
11. Mencintai: Ibu mencintai anak-anaknya dengan sepenuh hati.
12. Membenci: Dia membenci ketidakadilan yang terjadi di masyarakat.
13. Menyukai: Adik sangat menyukai es krim rasa cokelat.
14. Merindukan: Aku merindukan kampung halaman setelah lama merantau.
15. Mengagumi: Banyak orang mengagumi keindahan alam Indonesia.
16. Menyayangi: Nenek menyayangi cucunya seperti anak sendiri.
17. Mengharapkan: Orang tua mengharapkan yang terbaik untuk masa depan anaknya.
18. Mempercayai: Kita harus mempercayai kemampuan diri sendiri.
19. Menghargai: Karyawan itu menghargai kerja keras rekan-rekannya.
20. Memaafkan: Dia berusaha memaafkan kesalahan temannya.
Contoh Kata Kerja Mental Kognisi
21. Berpikir: Ilmuwan itu berpikir keras untuk memecahkan masalah.
22. Memahami: Siswa berusaha memahami materi pelajaran yang sulit.
23. Mengingat: Kakek masih mengingat dengan jelas masa mudanya.
24. Melupakan: Jangan melupakan jasa orang-orang yang telah membantu kita.
25. Membayangkan: Anak-anak membayangkan menjadi astronot suatu hari nanti.
26. Mempelajari: Mahasiswa mempelajari teori-teori baru di perpustakaan.
27. Menganalisis: Detektif menganalisis bukti-bukti di tempat kejadian perkara.
28. Memutuskan: Manajer itu memutuskan untuk menerima karyawan baru.
29. Merencanakan: Mereka merencanakan liburan ke luar negeri tahun depan.
30. Mengevaluasi: Guru mengevaluasi hasil ujian para siswanya.
Advertisement
Contoh Kata Kerja Mental dalam Kalimat
31. Memikirkan: Dia memikirkan masa depannya dengan serius.
32. Mempertimbangkan: Kami sedang mempertimbangkan tawaran pekerjaan itu.
33. Merenungkan: Pria itu merenungkan arti kehidupan di tepi sungai.
34. Menghayal: Jangan terlalu sering menghayal yang tidak-tidak.
35. Menilai: Juri menilai penampilan para peserta dengan objektif.
36. Menelaah: Peneliti menelaah data-data hasil eksperimen dengan teliti.
37. Mengasah: Kita perlu terus mengasah kemampuan diri.
38. Menghayati: Penyanyi itu menghayati setiap lirik lagu yang dinyanyikannya.
39. Mereka-reka: Polisi mereka-reka kronologi kejadian berdasarkan bukti yang ada.
40. Menguji: Dokter menguji kesehatan pasien secara menyeluruh.
Kata Kerja Mental Terkait Emosi
41. Mengantisipasi: Pemerintah mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam.
42. Mempersiapkan: Atlet mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan penting.
43. Menduga: Detektif menduga pelaku kejahatan adalah orang dalam.
44. Mengasumsikan: Jangan mengasumsikan sesuatu tanpa bukti yang kuat.
45. Berencana: Kami berencana pindah ke kota lain bulan depan.
46. Mengkhayal: Penulis itu suka mengkhayal dunia fantasi untuk novelnya.
47. Mencoba: Ilmuwan mencoba menemukan obat untuk penyakit langka.
48. Menyimak: Mahasiswa menyimak kuliah profesor dengan penuh perhatian.
49. Memecahkan: Tim ahli berusaha memecahkan misteri kasus pembunuhan.
50. Mendiskusikan: Para pejabat mendiskusikan rencana pembangunan kota.
Advertisement
Kata Kerja Mental Terkait Proses Berpikir
51. Menyusun: Panitia menyusun acara pernikahan dengan matang.
52. Melupakan: Cobalah melupakan kenangan buruk di masa lalu.
53. Membatasi: Orang tua sebaiknya membatasi penggunaan gadget pada anak.
54. Menyimpulkan: Hakim menyimpulkan terdakwa tidak bersalah berdasarkan bukti.
55. Menafsirkan: Ahli bahasa menafsirkan makna tulisan kuno dengan cermat.
56. Menganalisis: Analis keuangan menganalisis laporan keuangan perusahaan.
57. Membaca: Siswa membaca buku pelajaran sebelum ujian.
58. Menalar: Filsuf menalar berbagai persoalan kehidupan dengan mendalam.
59. Menentukan: Pemimpin menentukan arah kebijakan organisasi.
60. Menyesuaikan: Karyawan baru berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
Kata Kerja Mental Terkait Perasaan
61. Memvisualisasikan: Arsitek memvisualisasikan desain bangunan dalam pikirannya.
62. Menginginkan: Anak itu sangat menginginkan sepeda baru.
63. Memprediksi: Ahli ekonomi memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan.
64. Merasa: Dia merasa sedih mendengar kabar duka itu.
65. Meyakinkan: Pengacara berusaha meyakinkan juri tentang ketidakbersalahan kliennya.
66. Memimpikan: Remaja itu memimpikan masa depan yang cerah.
67. Membuat hipotesis: Ilmuwan membuat hipotesis sebelum melakukan eksperimen.
68. Membandingkan: Konsumen membandingkan harga produk di berbagai toko.
69. Memilih: Pemilih memilih calon pemimpin dengan bijaksana.
70. Mengerti: Murid akhirnya mengerti penjelasan guru setelah diberi contoh.
Advertisement
Kata Kerja Mental Terkait Persepsi
71. Menggambarkan: Saksi mata menggambarkan kronologi kecelakaan kepada polisi.
72. Mengetahui: Dia mengetahui rahasia perusahaan yang tidak boleh dibocorkan.
73. Berkeyakinan: Atlet itu berkeyakinan akan memenangkan pertandingan.
74. Memperkirakan: Meteorolog memperkirakan cuaca untuk beberapa hari ke depan.
75. Berasumsi: Jangan berasumsi semua orang memiliki pemikiran yang sama.
76. Menikmati: Wisatawan menikmati keindahan alam di pantai.
77. Khawatir: Ibu khawatir anaknya belum pulang hingga larut malam.
78. Memarahi: Ayah memarahi anaknya yang bolos sekolah.
79. Semangat: Tim sepak bola itu penuh semangat menghadapi pertandingan final.
80. Menolak: Dia menolak tawaran pekerjaan yang tidak sesuai minatnya.
Kata Kerja Mental Terkait Kognisi
81. Ikhlas: Relawan ikhlas membantu korban bencana alam.
82. Bahagia: Pengantin baru itu terlihat sangat bahagia.
83. Mengenal: Anak kecil mulai mengenal huruf dan angka di sekolah.
84. Mengharapkan: Petani mengharapkan cuaca yang baik untuk tanamannya.
85. Tertawa: Penonton tertawa terbahak-bahak menyaksikan pertunjukan komedi.
86. Menengok: Kami menengok teman yang sedang sakit di rumah sakit.
87. Mengetik: Sekretaris mengetik laporan dengan cepat.
88. Memukul: Petinju memukul samsak untuk berlatih.
89. Mengagumi: Turis mengagumi arsitektur bangunan bersejarah.
90. Menyesal: Dia menyesal telah mengucapkan kata-kata kasar.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Konteks Sehari-hari
91. Bersyukur: Kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan.
92. Mengaku: Tersangka akhirnya mengaku telah melakukan pencurian.
93. Bingung: Wisatawan asing itu bingung mencari alamat hotel.
94. Menculik: Penjahat menculik anak pengusaha kaya untuk meminta tebusan.
95. Merobek: Anak nakal itu merobek buku temannya.
96. Mendengarkan: Pasien mendengarkan nasihat dokter dengan seksama.
97. Memaklumi: Kita harus memaklumi perbedaan pendapat dalam diskusi.
98. Menyaksikan: Wartawan menyaksikan langsung peristiwa bersejarah itu.
99. Berkeyakinan: Dia berkeyakinan bahwa usahanya akan berhasil suatu hari nanti.
100. Meragukan: Jangan meragukan kemampuan diri sendiri.
Kata Kerja Mental Terkait Pembelajaran
101. Menghafal: Siswa menghafal rumus matematika untuk ujian besok.
102. Memahami: Mahasiswa berusaha memahami teori yang rumit.
103. Mempelajari: Karyawan baru mempelajari sistem kerja di perusahaan.
104. Mengingat: Kakek masih mengingat dengan jelas masa-masa perang.
105. Melupakan: Cobalah melupakan pengalaman buruk di masa lalu.
106. Menguasai: Dia menguasai beberapa bahasa asing dengan baik.
107. Memperdalam: Peneliti memperdalam pengetahuannya tentang sel kanker.
108. Mendalami: Mahasiswa mendalami ilmu filsafat di universitas.
109. Mengulang: Guru mengulang penjelasan untuk murid yang belum mengerti.
110. Melatih: Pelatih melatih timnya dengan keras untuk pertandingan penting.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Konteks Pekerjaan
111. Merencanakan: Manajer merencanakan strategi pemasaran produk baru.
112. Menganalisis: Analis keuangan menganalisis laporan keuangan perusahaan.
113. Memutuskan: Direktur memutuskan untuk melakukan perombakan struktur organisasi.
114. Mengevaluasi: Atasan mengevaluasi kinerja karyawan setiap tahun.
115. Mempresentasikan: Karyawan mempresentasikan hasil proyeknya di rapat.
116. Merancang: Arsitek merancang gedung pencakar langit yang inovatif.
117. Mengembangkan: Tim IT mengembangkan aplikasi baru untuk perusahaan.
118. Meneliti: Ilmuwan meneliti efek obat baru terhadap pasien.
119. Mengawasi: Supervisor mengawasi proses produksi di pabrik.
120. Mengoordinasikan: Manajer proyek mengoordinasikan berbagai tim yang terlibat.
Kata Kerja Mental Terkait Kreativitas
121. Menciptakan: Seniman menciptakan karya seni yang menakjubkan.
122. Mengarang: Penulis mengarang cerita fiksi yang menarik.
123. Merancang: Desainer merancang pakaian untuk peragaan busana.
124. Mengkomposisi: Musisi mengkomposisi lagu untuk album barunya.
125. Menggambar: Anak-anak suka menggambar pemandangan alam.
126. Melukis: Pelukis melukis potret wajah dengan detail yang menakjubkan.
127. Membayangkan: Penulis skenario membayangkan adegan film dalam pikirannya.
128. Mengimajinasikan: Anak kecil suka mengimajinasikan dirinya sebagai superhero.
129. Memodifikasi: Mekanik memodifikasi mobil untuk balapan.
130. Menginovasi: Perusahaan teknologi terus menginovasi produk-produknya.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Hubungan Sosial
131. Mempercayai: Kita harus mempercayai orang lain sampai batas tertentu.
132. Mencurigai: Polisi mencurigai gerak-gerik orang itu.
133. Menghargai: Karyawan menghargai masukan dari rekan kerjanya.
134. Mengasihi: Orang tua mengasihi anaknya tanpa syarat.
135. Memaafkan: Dia berusaha memaafkan kesalahan temannya.
136. Membenci: Jangan membenci orang lain tanpa alasan yang jelas.
137. Mengagumi: Banyak orang mengagumi prestasi atlet muda itu.
138. Menghormati: Murid menghormati guru-gurunya di sekolah.
139. Menyayangi: Kakak menyayangi adiknya seperti anak sendiri.
140. Mencemburui: Dia mencemburui kesuksesan temannya.
Kata Kerja Mental Terkait Pengambilan Keputusan
141. Mempertimbangkan: Hakim mempertimbangkan semua bukti sebelum memutuskan.
142. Menimbang: Pemimpin menimbang untung rugi sebelum mengambil keputusan.
143. Memilih: Pembeli memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
144. Memutuskan: Direktur memutuskan untuk memperluas bisnis ke luar negeri.
145. Menentukan: Panitia menentukan pemenang lomba berdasarkan kriteria.
146. Menyetujui: Dewan direksi menyetujui anggaran untuk tahun depan.
147. Menolak: Perusahaan menolak tawaran merger dari kompetitor.
148. Menerima: Dia menerima tawaran beasiswa untuk kuliah di luar negeri.
149. Mempertahankan: Pengacara mempertahankan argumennya di pengadilan.
150. Mengubah: Pemerintah mengubah kebijakan berdasarkan masukan masyarakat.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Konteks Emosional
151. Merasa: Dia merasa sedih mendengar kabar duka itu.
152. Mengalami: Pasien mengalami trauma setelah kecelakaan.
153. Menikmati: Wisatawan menikmati pemandangan alam yang indah.
154. Menderita: Banyak orang menderita akibat bencana alam.
155. Bahagia: Pengantin baru itu terlihat sangat bahagia.
156. Sedih: Anak itu sedih karena kehilangan mainan kesayangannya.
157. Marah: Pelanggan marah karena pelayanan yang buruk.
158. Takut: Anak kecil takut tidur sendirian di kamar gelap.
159. Cemas: Mahasiswa cemas menunggu hasil ujian.
160. Kecewa: Tim sepak bola itu kecewa karena kalah di final.
Kata Kerja Mental Terkait Motivasi
161. Bermimpi: Anak muda itu bermimpi menjadi pengusaha sukses.
162. Berambisi: Dia berambisi menjadi atlet profesional.
163. Bercita-cita: Gadis kecil itu bercita-cita menjadi dokter.
164. Bertekad: Pelajar bertekad lulus ujian dengan nilai terbaik.
165. Berusaha: Karyawan berusaha keras menyelesaikan proyek tepat waktu.
166. Berjuang: Pejuang kemerdekaan berjuang demi kebebasan bangsa.
167. Berharap: Petani berharap musim panen akan berhasil.
168. Menginginkan: Anak itu sangat menginginkan sepeda baru.
169. Mengharapkan: Orang tua mengharapkan yang terbaik untuk anaknya.
170. Memotivasi: Pelatih memotivasi timnya sebelum pertandingan penting.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Proses Belajar
171. Mempelajari: Siswa mempelajari materi ujian dengan tekun.
172. Menghafal: Aktor menghafal naskah drama untuk pementasan.
173. Memahami: Mahasiswa berusaha memahami teori yang kompleks.
174. Mengingat: Kakek masih mengingat dengan jelas kejadian 50 tahun lalu.
175. Mempraktikkan: Murid mempraktikkan keterampilan baru yang dipelajari.
176. Mengulang: Guru mengulang penjelasan untuk siswa yang belum mengerti.
177. Menguasai: Dia menguasai beberapa bahasa asing dengan baik.
178. Memperdalam: Peneliti memperdalam pengetahuannya tentang sel kanker.
179. Mendalami: Mahasiswa mendalami ilmu filsafat di universitas.
180. Melatih: Pelatih melatih timnya dengan keras untuk olimpiade.
Kata Kerja Mental Terkait Persepsi Indera
181. Melihat: Astronot melihat keindahan bumi dari luar angkasa.
182. Mendengar: Musisi mendengar melodi indah dalam pikirannya.
183. Merasakan: Koki merasakan cita rasa masakan yang dibuatnya.
184. Mencium: Anjing pelacak mencium bau mencurigakan.
185. Menyentuh: Penyandang tunanetra menyentuh huruf braille untuk membaca.
186. Mengamati: Ilmuwan mengamati perilaku hewan langka di alam liar.
187. Menyaksikan: Wartawan menyaksikan langsung peristiwa bersejarah.
188. Memerhatikan: Detektif memerhatikan setiap detail di tempat kejadian.
189. Menyadari: Dia baru menyadari kesalahannya setelah terlambat.
190. Mengenali: Polisi mengenali wajah buronan dari sketsa.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Komunikasi
191. Mengungkapkan: Penyair mengungkapkan perasaannya melalui puisi.
192. Menyampaikan: Pembicara menyampaikan ide-ide baru dalam seminar.
193. Menjelaskan: Guru menjelaskan konsep rumit kepada muridnya.
194. Menceritakan: Kakek menceritakan pengalaman masa mudanya.
195. Menggambarkan: Saksi mata menggambarkan kejadian kepada polisi.
196. Mengekspresikan: Penyanyi mengekspresikan emosinya melalui lagu.
197. Menafsirkan: Ahli bahasa menafsirkan makna teks kuno.
198. Menerjemahkan: Penerjemah menerjemahkan dokumen penting.
199. Meyakinkan: Pengacara meyakinkan juri tentang ketidakbersalahan kliennya.
200. Membujuk: Salesman membujuk pelanggan untuk membeli produknya.
Kata Kerja Mental Terkait Analisis
201. Menganalisis: Analis pasar menganalisis tren ekonomi global.
202. Mengevaluasi: Manajer mengevaluasi kinerja tim selama setahun.
203. Menilai: Juri menilai penampilan peserta kontes dengan objektif.
204. Membandingkan: Konsumen membandingkan harga produk di berbagai toko.
205. Mengkritik: Kritikus film mengkritik aspek sinematografi sebuah film.
206. Memeriksa: Auditor memeriksa laporan keuangan perusahaan.
207. Mendiagnosis: Dokter mendiagnosis penyakit pasien berdasarkan gejala.
208. Menyelidiki: Detektif menyelidiki kasus pembunuhan misterius.
209. Mempelajari: Ilmuwan mempelajari spesies baru yang ditemukan.
210. Mengkaji: Peneliti mengkaji dampak pemanasan global terhadap ekosistem.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Perencanaan
211. Merencanakan: Arsitek merencanakan pembangunan gedung baru.
212. Merancang: Desainer merancang pakaian untuk musim depan.
213. Memproyeksikan: Ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan.
214. Mengantisipasi: Pemerintah mengantisipasi kemungkinan bencana alam.
215. Mempersiapkan: Atlet mempersiapkan diri untuk olimpiade.
216. Menyusun: Penulis menyusun outline untuk novel barunya.
217. Mengorganisir: Panitia mengorganisir acara amal besar.
218. Memprogram: Programmer memprogram aplikasi untuk smartphone.
219. Mengatur: Manajer mengatur jadwal kerja karyawan.
220. Meramalkan: Ahli meteorologi meramalkan cuaca untuk minggu depan.
Kata Kerja Mental Terkait Kreativitas
221. Menciptakan: Komposer menciptakan simfoni yang indah.
222. Mengarang: Penulis mengarang cerita fiksi yang menarik.
223. Merancang: Desainer grafis merancang logo perusahaan.
224. Mengkomposisi: Musisi mengkomposisi lagu hit baru.
225. Menggambar: Ilustrator menggambar karakter untuk buku anak.
226. Melukis: Seniman melukis pemandangan_alam yang menakjubkan.
227. Membayangkan: Penulis skenario membayangkan adegan film dalam pikirannya.
228. Mengimajinasikan: Anak kecil mengimajinasikan dirinya sebagai superhero.
229. Memodifikasi: Chef memodifikasi resep tradisional menjadi hidangan modern.
230. Berinovasi: Perusahaan teknologi berinovasi menciptakan produk revolusioner.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Pengambilan Keputusan
231. Memutuskan: CEO memutuskan untuk melakukan ekspansi bisnis.
232. Memilih: Pemilih memilih calon pemimpin dengan bijaksana.
233. Menimbang: Hakim menimbang bukti sebelum menjatuhkan vonis.
234. Mempertimbangkan: Investor mempertimbangkan risiko sebelum berinvestasi.
235. Menyetujui: Dewan direksi menyetujui anggaran tahun depan.
236. Menolak: Perusahaan menolak tawaran akuisisi dari kompetitor.
237. Menerima: Mahasiswa menerima tawaran beasiswa ke luar negeri.
238. Menentukan: Juri menentukan pemenang kontes berdasarkan kriteria.
239. Memilah: Manajer memilah kandidat untuk posisi penting.
240. Mengonfirmasi: Sekretaris mengonfirmasi jadwal rapat pimpinan.
Kata Kerja Mental Terkait Pemahaman
241. Memahami: Siswa berusaha memahami konsep fisika kuantum.
242. Mengerti: Akhirnya dia mengerti apa yang dimaksud gurunya.
243. Menafsirkan: Ahli tafsir menafsirkan makna ayat-ayat suci.
244. Mengartikan: Penerjemah mengartikan idiom asing ke bahasa lokal.
245. Menangkap: Pendengar menangkap inti dari pidato presiden.
246. Menyimpulkan: Peneliti menyimpulkan hasil eksperimen mereka.
247. Menguraikan: Profesor menguraikan teori kompleks kepada mahasiswa.
248. Menjabarkan: Penulis menjabarkan ide-ide utama dalam esai.
249. Menginterpretasikan: Kritikus seni menginterpretasikan makna lukisan abstrak.
250. Meresapi: Pembaca meresapi pesan moral dalam novel klasik.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Pemecahan Masalah
251. Memecahkan: Tim insinyur memecahkan masalah teknis pada mesin.
252. Menyelesaikan: Mediator membantu menyelesaikan konflik antar kelompok.
253. Mengurai: Psikolog mengurai kompleksitas perilaku manusia.
254. Mengatasi: Perusahaan berusaha mengatasi krisis keuangan.
255. Memperbaiki: Teknisi memperbaiki bug dalam sistem komputer.
256. Menemukan: Ilmuwan menemukan solusi untuk masalah lingkungan.
257. Mengembangkan: Tim peneliti mengembangkan vaksin baru.
258. Mendiagnosis: Dokter mendiagnosis penyebab gejala yang dialami pasien.
259. Mengidentifikasi: Detektif mengidentifikasi motif di balik kejahatan.
260. Merumuskan: Ahli strategi merumuskan rencana untuk mengatasi krisis.
Kata Kerja Mental Terkait Memori
261. Mengingat: Veteran perang mengingat pengalaman di medan tempur.
262. Melupakan: Dia berusaha melupakan kenangan buruk masa lalu.
263. Mengenang: Keluarga mengenang almarhum di peringatan kematiannya.
264. Merekam: Otak merekam informasi baru yang diterima.
265. Menyimpan: Komputer menyimpan data penting dalam hard drive.
266. Mengulang: Siswa mengulang pelajaran sebelum ujian.
267. Menghafal: Aktor menghafal dialog untuk pementasan teater.
268. Memanggil: Saksi mata memanggil kembali detail kejadian dalam ingatannya.
269. Mengingat-ingat: Nenek mengingat-ingat resep kue warisan keluarga.
270. Memulihkan: Terapi membantu memulihkan ingatan pasien amnesia.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Pembelajaran
271. Belajar: Mahasiswa belajar bahasa asing untuk studi di luar negeri.
272. Mempelajari: Ilmuwan mempelajari perilaku hewan langka.
273. Menguasai: Musisi menguasai berbagai alat musik.
274. Memahami: Murid berusaha memahami konsep matematika yang rumit.
275. Mendalami: Peneliti mendalami bidang genetika molekuler.
276. Mempraktikkan: Siswa mempraktikkan teori yang baru dipelajari.
277. Mengaplikasikan: Insinyur mengaplikasikan prinsip fisika dalam desain jembatan.
278. Mengadaptasi: Spesies mengadaptasi diri terhadap perubahan lingkungan.
279. Mengembangkan: Ilmuwan mengembangkan teori baru tentang alam semesta.
280. Meningkatkan: Atlet meningkatkan kemampuan fisiknya melalui latihan intensif.
Kata Kerja Mental Terkait Emosi
281. Merasa: Dia merasa bahagia mendengar kabar kelahiran anaknya.
282. Mengalami: Pasien mengalami depresi setelah kehilangan pekerjaan.
283. Menikmati: Wisatawan menikmati keindahan alam pegunungan.
284. Menderita: Korban bencana menderita trauma psikologis.
285. Bersedih: Keluarga bersedih atas kepergian orang yang dicintai.
286. Bergembira: Anak-anak bergembira menyambut liburan sekolah.
287. Marah: Pelanggan marah karena pelayanan yang buruk.
288. Takut: Anak kecil takut tidur sendirian di kamar gelap.
289. Cemas: Orang tua cemas menunggu hasil operasi anaknya.
290. Kecewa: Tim sepak bola kecewa karena kalah di final.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Interaksi Sosial
291. Berempati: Konselor berempati dengan perasaan kliennya.
292. Memahami: Orang tua berusaha memahami kebutuhan anak remajanya.
293. Menghargai: Karyawan menghargai masukan dari rekan kerja.
294. Mempercayai: Pasangan saling mempercayai dalam hubungan mereka.
295. Mencurigai: Detektif mencurigai alibi tersangka.
296. Mengasihi: Relawan mengasihi anak-anak yatim di panti asuhan.
297. Memaafkan: Dia berusaha memaafkan kesalahan temannya.
298. Menghormati: Murid menghormati guru-gurunya di sekolah.
299. Menyayangi: Kakak menyayangi adiknya seperti anak sendiri.
300. Membenci: Aktivis membenci ketidakadilan dalam masyarakat.
Kata Kerja Mental Terkait Motivasi dan Tujuan
301. Bermimpi: Anak muda itu bermimpi menjadi astronot.
302. Berambisi: Politisi berambisi menjadi presiden.
303. Bercita-cita: Mahasiswa bercita-cita menjadi ilmuwan terkenal.
304. Bertekad: Atlet bertekad meraih medali emas olimpiade.
305. Berusaha: Pengusaha berusaha keras mengembangkan bisnisnya.
306. Berjuang: Aktivis berjuang memperjuangkan hak-hak minoritas.
307. Berharap: Petani berharap musim panen akan berhasil.
308. Menginginkan: Konsumen menginginkan produk berkualitas tinggi.
309. Mengharapkan: Orang tua mengharapkan kesuksesan anak-anaknya.
310. Memotivasi: Pelatih memotivasi timnya untuk berprestasi.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Proses Kreatif
311. Menciptakan: Seniman menciptakan karya seni yang inovatif.
312. Mengarang: Penulis mengarang novel bestseller.
313. Merancang: Arsitek merancang gedung ramah lingkungan.
314. Mengkomposisi: Musisi mengkomposisi simfoni yang megah.
315. Menggambar: Ilustrator menggambar karakter untuk buku anak.
316. Melukis: Pelukis melukis pemandangan alam yang menakjubkan.
317. Membayangkan: Sutradara membayangkan adegan film dalam pikirannya.
318. Mengimajinasikan: Penulis fiksi ilmiah mengimajinasikan dunia masa depan.
319. Memodifikasi: Koki memodifikasi resep tradisional menjadi hidangan fusion.
320. Berinovasi: Perusahaan teknologi berinovasi menciptakan gadget canggih.
Kata Kerja Mental Terkait Penilaian dan Evaluasi
321. Menilai: Juri menilai penampilan kontestan dengan objektif.
322. Mengevaluasi: Manajer mengevaluasi kinerja tim selama setahun.
323. Mengkritik: Kritikus film mengkritik aspek sinematografi sebuah film.
324. Membandingkan: Peneliti membandingkan efektivitas dua jenis obat.
325. Menganalisis: Analis pasar menganalisis tren ekonomi global.
326. Memeriksa: Auditor memeriksa laporan keuangan perusahaan.
327. Mendiagnosis: Dokter mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala.
328. Menyelidiki: Detektif menyelidiki kasus pembunuhan misterius.
329. Mengkaji: Ilmuwan mengkaji dampak perubahan iklim.
330. Merefleksikan: Guru merefleksikan metode pengajaran yang digunakan.
Advertisement
Kata Kerja Mental dalam Pengambilan Keputusan
331. Memutuskan: Hakim memutuskan vonis dalam persidangan.
332. Memilih: Pemilih memilih kandidat dalam pemilihan umum.
333. Menimbang: Investor menimbang risiko dan keuntungan investasi.
334. Mempertimbangkan: Manajer mempertimbangkan berbagai opsi solusi.
335. Menyetujui: Dewan direksi menyetujui rencana ekspansi bisnis.
336. Menolak: Perusahaan menolak tawaran kerjasama yang merugikan.
337. Menerima: Mahasiswa menerima tawaran beasiswa prestasi.
338. Menentukan: Panitia menentukan pemenang kompetisi ilmiah.
339. Memilah: Recruiter memilah kandidat untuk posisi penting.
340. Mengonfirmasi: Sekretaris mengonfirmasi jadwal pertemuan penting.
Kata Kerja Mental Terkait Pemahaman dan Interpretasi
341. Memahami: Siswa berusaha memahami teori relativitas Einstein.
342. Mengerti: Akhirnya dia mengerti maksud perkataan temannya.
343. Menafsirkan: Ahli bahasa menafsirkan makna prasasti kuno.
344. Mengartikan: Penerjemah mengartikan dokumen resmi ke bahasa lain.
345. Menangkap: Penonton menangkap pesan moral dari film dokumenter.
346. Menyimpulkan: Peneliti menyimpulkan hasil studi jangka panjang.
347. Menguraikan: Profesor menguraikan konsep filosofis yang kompleks.
348. Menjabarkan: Penulis menjabarkan argumen dalam esai ilmiah.
349. Menginterpretasikan: Psikolog menginterpretasikan hasil tes kepribadian.
350. Meresapi: Pembaca meresapi makna puisi yang mendalam.
Advertisement
Kesimpulan
Kata kerja mental memainkan peran penting dalam menggambarkan proses berpikir, perasaan, dan pengalaman internal manusia. Dari berpikir dan memahami hingga merasakan dan membayangkan, kata kerja mental mencakup berbagai aspek aktivitas mental kita. Pemahaman dan penggunaan yang tepat dari kata kerja mental dapat membantu kita mengekspresikan ide dan pengalaman dengan lebih akurat dan mendetail dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam konteks akademis dan profesional.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence