Sukses

Yayasan di Sidoarjo Isi Momen Libur Sekolah dengan Khitan Massal Anak Disabilitas

Khitan massal diikuti oleh anak berkebutuhan khusus, yatim, dan dhuafa.

Liputan6.com, Jakarta - Libur sekolah tahun ini dimanfaatkan oleh Padepokan Cinta Sholawat (PCS) dan Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) untuk menggelar khitan massal bagi anak-anak disabilitas, yatim, dan duafa.

Kegiatan bertema “Khitan Ceria dan Spesial” ini digelar pada minggu 24 desember 2023, di Gedung serba guna perumahan Puri Surya Jaya, Desa Ketajen, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Pengasuh Padepokan Cinta Sholawat, Al Arifin mengaku bahagia sekaligus terenyuh menyaksikan proses khitan yang diikuti oleh mayoritas anak berkebutuhan khusus. Menurutnya, momen tersebut menjadi pengalaman yang tidak akan pernah ia lupakan.

“Alhamdulillah kami masih diberikan kepercayaan untuk dapat mendampingi para anak istimewa. Ya meskipun ini menjadi pengalaman pertama saya menggelar khitanan anak berkebutuhan khusus,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Disabilitas Liputan6.com, Minggu, 24 Desember 2023.

Al Arifin menambahkan, Padepokan Cinta Sholawat akan senantiasa berusaha untuk berbagi dan membersamai Masyarakat sebagai wujud pengabdian sosial di tengah masyarakat.

“Motto kami berbagi adalah amal yang tidak akan putus hingga mati. Jadi, kami berusaha melatih diri untuk senantiasa berbagi antar sesama menurut kemampuan kami,” terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diikuti 60 Anak

Acara khitan ceria dan spesial kali ini diikuti oleh anak yatim, dhuafa, dan anak berkebutuhan khusus dengan total 60 peserta.

Mereka berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Termasuk Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan daerah lain di sekitarnya.

Acara khitan massal disabilitas digelar lantaran kebanyakan orangtua dari anak difabel mengalami kesulitan ketika hendak mengkhitan anaknya. Mereka yang memiliki kebutuhan khusus, perlu penanganan yang khusus pula.

Terkadang dalam proses khitan, anak-anak disabilitas malah ketakutan dan tantrum. Di sinilah penanganan dan pendekatan khusus diperlukan karena anak disabilitas tidak seperti non disabilitas.

Di sisi lain, anak disabilitas tetap perlu dikhitan. Pasalnya, ini berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan mereka. Menurut Ketua Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) Yenni Dharmawanti, khitan adalah salah satu bentuk pemenuhan hak kesehatan bagi anak-anak istimewa.

3 dari 4 halaman

Rasa Syukur Ketua Y-AMI

Yenni Dharmawanti mengucapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara khitan massal yang telah ia lakukan sejak empat tahun yang lalu.

Namun, ini adalah kali pertamanya melakukan khitan massal di gedung serba guna Desa Ketajen. Sekaligus pengalaman perdana dalam kolaborasi dengan PCS.

“Alhamdulillah ini menjadi pengalaman pertama kami menggelar acara bersama ananda istimewa di tempat yang istimewa seperti ini,” kata Yenni dalam sambutan pembukaannya.

Perempuan yang akrab disapa Bunda Yenni itu juga mengucapkan rasa senangnya dapat berkolaborasi bersama PCS dan para pendukung acara yang lainnya.

4 dari 4 halaman

Kata Ketua Pelaksana

Sementara itu, Ketua Pelaksana Khitan Ceria dan Spesial tahun 2023, Ratno Kurniawan mengucapkan sepatah dua patah kata tentang terselenggaranya acara inklusif ini.

“Alhamdulillah seluruh kerja keras panitia telah terbayar dengan melihat senyum para peserta khitan yang hadir hari ini,” kata kurniawan dalam keterangan yang sama.

Sebagai ketua pelaksana, pemuda itu memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan semua pendukung acara yang telah mencurahkan tenaga, pikiran dan segalanya demi suksesnya acara khitanan massal kali ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.