Sukses

Mikrofon untuk Justin Bieber Ternyata Dibuat Khusus oleh Pekerja Difabel di Perusahaan Sony Taiyo Jepang

Setelah 35 tahun bergelut di bidang audio, Higuchi bisa disebut ahli membuat mikrofon Sony untuk para bintang pop dunia.

Liputan6.com, Jakarta Eiko Higuchi merupakan salah satu pengguna kursi roda yang bekerja profesional untuk anak perusahaan Sony Group-Sony Taiyo.

Dilansir dari Japan Times, dulu Sony Taiyo ini adalah proyek ambisius dari salah satu pendiri Masaru Ibuka yang menyangkal bahwa kekurangan fisik tak bisa bekerja. Sistem perusahaan pun lalu dirancang untuk memberikan kesempatan bekerja yang adil bagi penyandang disabilitas.

Higuchi sendiri memiliki spesialisasi merancang teknologi mikrofon C-38B seharga US$2.900 (sekitar Rp44,3 juta), yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1965. Ia merakit komponen-komponennya untuk kemudian digunakan oleh para penyiar dan musisi.

“Setiap komponen kecil memiliki perbedaan tekstur, warna dan berat, dan perlu disesuaikan dengan tangan. Robot tidak dapat mengambil alih pekerjaan saya,” kata Higuchi dalam sebuah wawancara.

Setelah 35 tahun bergelut di bidang audio, Higuchi bisa disebut ahli membuat mikrofon untuk para bintang pop dunia.

Cara Kerja Penyandang Disabilitas di Sony Taiyo

Untuk mengakomodasi pekerja dengan tantangan fisik yang berbeda, Sony mengembangkan pendekatan unik di lantai pabrik. Alih-alih menggunakan sistem conveyor-belt (sistem yang menggunakan alat untuk mengangkut satu barang ke tempat lain) dan meja kerja yang universal.

Dengan banyaknya produk yang dibuat di Taiyo, Taiyo mempercayakan seluruh proses kepada satu orang dalam menangani produksi mulai dari suku cadang mentah hingga pengemasan.

Hal ini terbukti efektif karena perlengkapan audio memiliki komponen yang tak terhitung jumlahnya yang memerlukan penyesuaian dan sensitivitas yang tidak dimiliki oleh semua ahli teknik.

2 dari 4 halaman

Pendapatan Perusahaan Meningkat 3 Kali Lipat

Pendapatan Taiyo meningkat tiga kali lipat ketika mengadopsi metode seluler pada 1999, menurut Sony.

Selain C-38B, pabrik tersebut juga membuat C-800G dari Sony, mikrofon seharga $11.000 (sekitar Rp168,2 juta) yang kini menjadi standar emas untuk merekam vokal Dr. Dre, Justin Bieber, dan rapper Drake.

“C-800G telah menjadi salah satu bagian terpenting dari rantai vokal kontemporer dalam musik pop, hip hop, dan R&B,” kata Charlie Harding, pembawa acara dan produser podcast Switched on Pop. Dia dan produser lain berharap dapat melihat mikrofon berkualitas itu di studio rekaman.

“C-800G adalah standar global yang dipercaya mampu menangkap setiap ekspresi vokal yang mendetail, pada setiap nada dan hembusan napas, memungkinkan penggunanya untuk menyampaikan emosi dalam musik sesuai dengan keinginannya,” kata Taku Takahashi, salah satu anggota dari grup hip-hop Jepang M-Flo.

Higuchi juga membuat unit dasar untuk C-800G, yang dirakit oleh Taku Tanaka. Kedua pekerja tersebut telah berada di Taiyo selama lebih dari tiga dekade, melihat pabrik berkembang dan mengembangkan minat terhadap pekerjaan tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Higuchi Bangga Mikrofon Rakitannya Bisa Digunakan Banyak Orang

Higuchi mengatakan dia senang melihat produknya digunakan di sektor industri hiburan, mulai dari iklan TV hingga musik dan video YouTube. 

“Ketika saya baru bergabung, ada dua jalur konveyor yang menghasilkan ribuan Walkman per hari,” kata Higuchi.

Saking banyak komponennya, Higuchi mengatakan dulu sering sulit pergi buang air kecil.

"Tidaklah mudah karena sistem konveyor tersebut, namun seiring waktu pabrik mengadopsi sistem selnya, sehingga kami sekarang dapat bekerja dengan kecepatan kami sendiri dan beristirahat sesuai kebijaksanaan kami," ujarnya.

Sony--seperti diketahui merupakan salah satu perusahaan elektronik raksasa konsumen yang mengeluarkan Trinitron, Walkman dan VAIO. Namun era ponsel canggih perlahan menggeser tren audio.

Hal ini membuat Sony Taiyo memproduksi earbud Just ear dan studio MDR-CD900ST sesuai pesanan.

Di Taiyo, seorang ahli memiliki mata yang cermat karena harus memperhatikan langkah demi langkah perakitan menggunakan tangan, hingga tahap pengujian dan penyelesaian. Sistem kerjanya mirip dengan pembuatan jam tangan yang bagus daripada barang elektronik massal.

 

4 dari 4 halaman

60 Persen Pekerja Taiyo Merupakan Penyandang Disabilitas

Dari 190 staf di Taiyo, sekitar 60% adalah penyandang disabilitas. Di Jepang, pilihan pekerjaan untuk penyandang disabilitas juga terbatas, meskipun perusahaan diminta mematuhi peraturan pemerintah untuk lebih inklusif.

Untuk gaji di Taiyo rata-rata mendekati ¥4 juta (Rp418,8 juta), menurut perusahaan kepegawaian Persol. Hal ini sejalan dengan pabrik-pabrik manufaktur di seluruh Jepang dan upah umum untuk pekerjaan semacam itu di wilayah tersebut.

Higuchi saat ini ditunjuk sebagai master monozukuri (produksi) dan membantu melatih peserta magang. Keahliannya dianggap akan membantu Taiyo menghasilkan produk audio berkualitas dari Sony, menurut kepala pabrik Fumitaka Nishijima.