Sukses

Prodia Luncurkan Aplikasi Kesehatan Baru, Bisa Digunakan Penyandang Disabilitas?

PT Prodia Digital Indonesia (PRDI) meluncurkan aplikasi baru yakni U by Prodia. Ini merupakan aplikasi untuk mengecek kondisi kesehatan dan memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan dokter secara gratis.

Liputan6.com, Jakarta PT Prodia Digital Indonesia (PRDI) meluncurkan aplikasi baru yakni U by Prodia. Ini merupakan aplikasi untuk mengecek kondisi kesehatan dan memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan dokter secara gratis.

Namun, apakah aplikasi ini sudah memiliki aksesibilitas untuk digunakan penyandang disabilitas terutama disabilitas netra?

Terkait hal ini, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk sekaligus Komisaris PT Prodia Digital Indonesia Dewi Muliaty mengatakan bahwa sementara ini, aplikasi tersebut belum memiliki fitur akses seperti pembaca layar.

“Untuk saat ini belum, tapi apa yang menjadi pemikiran banyak stakeholder termasuk media akan menjadi langkah dan pekerjaan kami,” kata Dewi dalam peluncuran U by Prodia di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Prodia Digital Indonesia, Rudy Cahyadi menambahkan bahwa pihaknya akan melihat testimoni dan pengalaman para pengguna soal aplikasi yang masih tahap awal ini.

“Kami pasti melihat dari testimony experience, dalam membuat aplikasi ini tentu kami melihat sasaran target market yang kita tuju. Di awal ini kami targetnya adalah awareness tentunya segala kebutuhan terkait awareness dan lain sebagainya itu adalah yang utama,” kata Rudy.

“Nah, kalau dari sisi teknologi terkait disabilitas dan sebagainya tentunya kita melihat juga dari teknologi yang ada yang bisa membantu para disabilitas itu bisa mengakses layanan.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fitur Biometrik

Sejauh ini, fitur yang dapat dikaitkan dengan akses disabilitas adalah fitur biometrik. Dengan fitur ini, penyandang disabilitas cukup menempelkan jarinya di ponsel untuk memasuki aplikasi tanpa harus mengetik.

“Tentunya untuk saat ini terkait dengan disabilitas, biometrik adalah salah satu teknologi yang misalnya bagi orang yang tidak bisa menulis atau mengetik itu dengan mudah bisa dibantu dengan biometrik untuk log in-nya. Tinggal tap tidak perlu melakukan pengetikan.”

Sedangkan, teknologi lainnya terkait disabilitas dapat di kembangkan di kemudian hari.

“Teknologi untuk disabilitas yang lainnya tentu bisa kita explore ke depannya untuk bisa membantu semua pihak agar bisa mengakses aplikasi ini,” tambah Rudy.

3 dari 4 halaman

Mengenal U by Prodia

Rudy juga menjelaskan, ini adalah aplikasi untuk pengecekan kesehatan yang memiliki konsep integrasi dan personalisasi.

Huruf U dalam nama aplikasi tersebut berarti Unique atau unik. Artinya, setiap orang memiliki keunikan masing-masing soal kondisi kesehatannya dan membutuhkan tindakan yang berbeda-beda pula.

Seperti disampaikan dokter spesialis gizi klinik dr. Eva Kurniawati bahwa setiap individu memiliki keunikan dari sisi kesehatan. Keunikan ini dipengaruhi oleh 0,01 persen variasi genetik yang menjadikan setiap orang berbeda.

Keunikan di setiap individu membuat setiap orang memiliki kondisi tubuh dan kebutuhan perawatan berbeda.

“Jadi perawatannya beda enggak antara satu orang dengan orang yang lainnya? Jelas berbeda ya,” ujar Eva dalam acara yang sama.

Aplikasi ini menggarisbawahi soal keunikan tersebut. Sekaligus diluncurkan sebagai salah satu dukungan perkembangan ekosistem digital kesehatan di Indonesia.

4 dari 4 halaman

Asisten Kesehatan Personal

Mengusung konsep asisten digital kesehatan yang personal, akurat, dan presisi, aplikasi ini bertujuan mempermudah masyarakat memantau dan menjalankan pola hidup sehat.

Aplikasi ini didukung teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam proses penghimpunan data (data collecting). Dengan begitu, U by Prodia dapat menjadi salah satu digital tools yang memahami kebutuhan kesehatan pasien.

Rudy menjelaskan, aplikasi U by Prodia dapat menjadi personal assistant kesehatan bagi para pengguna.

Data kesehatan pribadi serta laman kuesioner yang diisi oleh pengguna menjadi acuan sistem untuk membaca dan menentukan implementasi pola hidup sehat yang tepat dan selaras dengan profil kesehatan pengguna.

“Dengan aplikasi kesehatan ini, pengguna dapat memantau kesehatan organ vital tubuh agar tetap sehat, terjaga dan mampu meningkatkan kualitas hidup,“ Rudy mengatakan.

Melalui pemantauan kesehatan organ vital ini, lanjutnya, pengguna dapat memantau di antaranya tingkat hipertensi dan juga kadar diabetes dalam tubuh. Mengingat, hipertensi dan diabetes memiliki faktor risiko yang saling berkaitan dalam tubuh manusia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.