Sukses

Catat Sejarah, Penyandang Disabilitas Ghanim Al Muftah Buka Piala Dunia 2022 Qatar dengan Ayat Al Quran

Penyandang disabilitas Ghanim Al Muftah catat sejarah di dunia sepak bola karena telah membuka ajang Piala Dunia 2022 Qatar dengan menyelipkan ayat suci Al Quran.

Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas Ghanim Al Muftah catat sejarah di dunia sepak bola karena telah membuka ajang Piala Dunia 2022 Qatar dengan menyelipkan ayat suci Al Quran.

Dalam pembukaan Piala Dunia pada Minggu 20 November 2022, Duta Piala Dunia 2022 Qatar itu diinstruksikan untuk memasuki panggung dan bercengkrama dengan aktor kenamaan Amerika, Morgan Freeman. Keduanya berbincang soal persatuan dunia, indahnya perbedaan, dan kebersamaan.

Di sela-sela percakapan, pemuda kelahiran 5 Mei 2022 ini membacakan surah Al-Hujurat ayat 13 yang membahas soal prinsip dasar hubungan antar manusia.

Unggahan akun Twitter @FaktaSepakbola menyebutkan, ajang Piala Dunia 2022 Qatar yang dibuka dengan lantunan lafal ayat suci Al Quran merupakan pertama kali dalam sejarah dunia sepak bola.

"Pembukaan Piala Dunia akan diramaikan dengan ayat-ayat suci Al Quran yang dibacakan oleh Ghanim Al-Muftah. Ghanim Al-Muftah, 20 Tahun merupakan salah satu Duta Piala Dunia 2022 Qatar ini. MasyaAllah," tulis akun Twitter @FaktaSepakbola dikutip Senin (21/11/2022).

Pemilihan Al Muftah sebagai Duta Piala Dunia 2022 Qatar bukan tanpa alasan. Sederet prestasi telah ia catat di tengah keterbatasan.

Ia merupakan penyandang disabilitas berumur 20 tahun yang lahir dengan kondisi langka Caudal Regression Syndrome (CDS).

Melansir Webmd, Sindrom regresi kaudal atau caudal regression syndrome adalah kelainan bawaan anus-rektal. Kondisi ini juga dikenal sebagai displasia kaudal atau sindrom sakral. Ini berdampak pada pembentukan normal bagian bawah (kaudal) tubuh dan sering dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Soal CDS

Orang dengan sindrom regresi caudal bisa saja memiliki usus yang terpelintir, penyumbatan anus, dan penyimpangan sistem pencernaan lainnya.

Penyebab CDS belum dipahami dengan baik. Penyebabnya bisa saja merupakan campuran faktor lingkungan dan genetik. Beberapa perkiraan penyebab paling umum termasuk:

- Genetika. diperkirakan bahwa sindrom regresi kaudal adalah kelainan genetik.

- Kesehatan ibu. Dokter percaya bahwa gula darah tinggi dan ketidakseimbangan metabolisme memengaruhi perkembangan janin. Terutama jika diabetes ibu tidak ditangani dengan baik. Namun, regresi kaudal juga bisa terjadi bila ibu tidak menderita diabetes. Hubungan antara keduanya masih dipelajari.

- Gangguan perkembangan. Jika ada masalah atau trauma pada rahim sekitar satu bulan setelah kehamilan, kejadian ini dapat mengganggu perkembangan kerangka, saluran pencernaan, dan sistem saluran kemih bayi.

- Kelainan pembuluh darah. Beberapa orang percaya sindrom regresi kaudal bisa jadi akibat berkurangnya aliran darah. Diperkirakan bahwa penyumbatan oksigen dan nutrisi penting yang dibawa ke janin oleh darah dapat menyebabkan masalah perkembangan.

- Kelainan embrionik. Mesoderm adalah bagian tengah dari tiga lapisan jaringan yang ada pada tahap awal embrio (bayi yang sedang berkembang pada minggu-minggu awal kehamilan). Mesoderm memainkan peran besar dalam pembentukan banyak struktur yang dipengaruhi oleh sindrom regresi kaudal. Oleh karena itu, beberapa ilmuwan percaya bahwa regresi kaudal terjadi karena adanya gangguan pada mesoderm.

3 dari 4 halaman

Bisa Lakukan Berbagai Jenis Olahraga

CDS yang disandang Muftah membuatnya tak memiliki bagian bawah tubuh termasuk kedua kaki. Hal ini tak membuatnya serta-merta menyerah dengan keadaan. Kecintaannya pada olahraga ternyata tak terhalang oleh kondisi fisik.

Melihat unggahan di Instagram pribadinya (@g_almuftah) yang sudah centang biru, pemuda ini mampu melakukan berbagai hal secara mandiri. Ia mampu menyetir mobil, berenang, bermain skateboard, dan menamatkan berbagai jenjang pendidikan.

Minatnya terhadap dunia olahraga juga membawanya pada berbagai olahraga ekstrim seperti scuba diving dan panjat tebing.

“Olahraga memiliki kemampuan unik untuk menyatukan negara dan membantu mereka dalam hubungan internasional, olahraga juga berfungsi sebagai kohesi sosial yang vital,” kata Muftah mengutip situs miliknya.

Kini, pemuda penuh semangat ini tengah mengenyam pendidikan ilmu politik untuk mencapai cita-citanya menjadi diplomat.

4 dari 4 halaman

Prestasi Muftah

Melansir situs Ghanim Al Muftah, beberapa catatan prestasi yang sudah ia raih adalah:

- Penghargaan Unsung Heroes dari 21st Century Leaders Foundation pada 2009

- Menyandang gelar “Ambassador of Peace” dari H.H the Emir of Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah pada 2014

- Goodwill Ambassador dari Reach Out To Asia – ROTA Foundations 2015

- Ambassador for Childhood

- Brand Ambassador untuk Qatar Financial Centre Authority.

Tak hanya gemar berolahraga, Muftah juga memiliki ketertarikan di dunia bisnis. Ia meluncurkan Gharissa Ice Cream, sebuah perusahaan yang berbasis di Qatar yang menjual es krim berkualitas.

Muftah telah memperoleh hak waralaba untuk Es Krim Gharissa dan berharap untuk memperluas waralabanya ke luar negeri dan di seluruh wilayah.

Bagi Muftah, menjadi wirausahawan berarti harus mampu memvisualisasikan ide-ide inovatif yang melibatkan penerimaan risiko. Ia bersikeras untuk terus maju dalam menciptakan pekerjaan di masa depan, terlepas dari hambatannya, inilah yang mendefinisikan semangat kewirausahaan Muftah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.