Sukses

Dibiarkan Kelaparan oleh Ibu Sendiri, Penyandang Down Syndrome Asal Inggris Debbie Leitch Meninggal Dunia

Penyandang Down syndrome asal Inggris, Debbie Leitch, meninggal dunia di kamarnya akibat dibiarkan kelaparan oleh ibunya.

Liputan6.com, Jakarta Penyandang Down syndrome asal Inggris, Debbie Leitch, meninggal dunia di kamarnya akibat dibiarkan kelaparan oleh ibunya.

Perempuan berusia 24 sebelumnya memiliki berat badan sedikit di atas 140 pon atau 63,5 kg. Namun, saat ditemukan tewas, beratnya hanya 52 pon atau 23,5 kg setara berat anak berumur 7 tahun.

Debbie telah diabaikan dan dilecehkan oleh ibunya Elaine Clarke di rumah mereka di Blackpool.

Atas kasus ini, Eline dijatuhi hukuman sembilan tahun tujuh bulan di balik jeruji besi setelah mengakui pembunuhan karena kelalaian.

Namun, ayah Debbie, Thomas, mengatakan akan mengajukan permohonan kepada Jaksa Agung agar hukumannya diperpanjang.

"Dia akan keluar dalam enam tahun dan dapat melanjutkan hidupnya," katanya mengutip artikel yang diunggah New York Post, pada 25 Februari 2022.

“Berada di pengadilan dan mendengar semua itu sungguh mengerikan. Aku merasa sakit. Ini membuktikan betapa jahatnya Elaine sebenarnya.”

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diabaikan dengan Kejam

Tim medis menyatakan, Debbie kemungkinan telah meninggal hingga 36 jam sebelum ibunya meminta bantuan.

Paramedis menemukan tubuhnya di sebuah ruangan yang penuh dengan barang bekas, popok bekas, dan belatung hidup.

Dia menderita infeksi kudis yang tidak diobati dan menyebabkan rambutnya rontok serta wajahnya membengkak dan berkeropeng.

Ketika petugas medis tiba, mereka melihat pakaian Debbie telah menyatu dengan kulitnya. Jumper dan celananya tertutup tungau dan pakaiannya kotor.

Pemeriksaan post-mortem mengungkapkan dia meninggal karena kelaparan dan penelantaran.

3 dari 4 halaman

Usai Perceraian

Kehidupan Debbie mulai memburuk ketika orangtuanya bercerai. Ia dikirim untuk tinggal bersama ibunya oleh pihak berwenang.

Menurut Thomas, mantan istrinya mendapatkan $ 288 atau Rp 4 juta lebih setiap pekan sebagai tunjangan untuk merawat anak mereka. Seorang kerabat mengatakan kepada pengadilan bahwa terdakwa menghabiskan uang untuk membeli sepatu dan tas, sementara putrinya mati kelaparan.

“Apa yang dia lakukan dengan uang itu? Dia tidak menggunakannya untuk merawat Debbie. Saya tidak mengerti mengapa tidak ada yang melakukan apa pun untuk membantu Debbie. Dia sekarat dan tidak ada yang melakukan apa pun,” kata Thomas.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.