Sukses

Guru dengan Sindrom Tourette Dipuji karena Berani Ceritakan Kisah Kelam Hidupnya

Natalie, didiagnosis dengan sindrom tersebut pada usia 23 tahun. Sepanjang acara di televisi, ia menceritakan kisah hidupnya

Liputan6.com, Jakarta Seorang guru dengan sindrom Tourette telah dipuji sebagai 'inspirasi sejati' oleh penonton setelah dia membuka kisah traumatisnya di acara Channel 5.

Natalie, didiagnosis dengan sindrom tersebut pada usia 23 tahun. Sepanjang episode yang berdurasi satu jam, yang menampilkan Kym Marsh dari Coronation Street sebagai pengisi suara, guru sains tersebut menjelaskan bagaimana dia menjalani masa kanak-kanak biasa, tetapi perilakunya ia sadari mulai berubah sejak setelah diperkosa pada sebelum ulang tahunnya yang ke-21.

"Saat saya di universitas, seseorang masuk ke rumah dan memperkosa saya," katanya ke kamera.

Sindrom Tourette adalah gangguan yang melibatkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan (tics) yang tidak dapat dikontrol dengan mudah. Misalnya, Anda mungkin berulang kali mengedipkan mata, mengangkat bahu, atau mengeluarkan suara yang tidak biasa atau kata-kata yang menyinggung. Adapun gejala sindrom Tourette yang Natalie alami berupa cegukan berulang. Sehingga saat ia diwawancara, harus berulang kali berhenti merekam karena dirinya yang terus mengeluarkan suara cegukan, ditambah suara aneh yang Natalie akui belum pernah ia buat sebelumnya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bertindak ekstrem

Sindrom Tourette diakui Natali cukup membuatnya sedikit 'gila'. "Hidup dengan Tourette itu sulit," katanya kepada Metro. Ia benar-benar terkejut saat mengetahui bahwa masih banyak orang tidak tahu apa itu Tourette.

"Saya pernah dikurung dan diperlakukan dengan sangat buruk, saya telah dipukul atau dikejar, Jadi apa pun yang Anda (penderita sindrom Tourette) lakukan di luar rutinitas normal dan tempat yang Anda kunjungi akan menjadi tantangan," ujar Natalie kepada Metro.

Ibunya, Lynn, merasa sulit untuk menerima Tourette putrinya saat dia pertama kali didiagnosis, tetapi sekarang memberikan dukungan penuh kepada Natalie. Dia berkata, "Ketika Natalie mulai mengumpat, saya sangat terkejut, saya belum pernah mendengar Natalie mengumpat. Saya pikir untuk menegurnya, namun kemudian Natali menunjukkan seperti berkata, 'lihat, saya tidak bisa menahannya'."

Lalu awalnya juga tak jarang ibunya meminta Natalie untuk diam saja saat pergi keluar. Namun nyatanya memang sulit melakukannya. Bahkan sampai orang tuanya merasa bahwa mereka telah kehilangan Natalie-nya mereka.

Terbukanya kisah Natalie ke publik rupanya mendapat banyak feedback positif dari pemirsa. "Padahal Natalie bisa saja lanjut menyembunyikan disabilitasnya. Tetapi sebaliknya, satu pelajaran terpenting, selain ia adalah guru sains, yang ia ajarkan kepada murid-muridnya adalah bahwa satu-satunya disabilitas adalah sikap buruk," tulis salah satu komentar dari tagar TheTeacherWithTourettes.

Natalie adalah semacam dan inspirasi dan Anda harus sangat bangga dengan pencapaian dan tekad Anda. #theteacherwithtourettes, tulis komenan lainnya.

Natalie luar biasa !! Dia memiliki begitu banyak tantangan untuk dihadapi, namun dia terus berusaha melalui # theteacherwithtourettes, tulis komentar lainnya.

Meskipun dihadapkan pada tantangan, Natalie telah berhasil mendapatkan pekerjaan di Akademi Erdington, di Birmingham, dan bahkan telah menikah. "Itu bagian dari diri saya, siapa saya, dan saya ingin semua orang tahu bahwa dengan disabilitas atau perbedaan, bahwa Anda dapat menjadi apa pun yang Anda inginkan dan tidak ada yang bisa menahan Anda," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.