Sukses

Demi Balet, Esme Beranikan Diri untuk Berjalan Tanpa Penyangga

Seorang gadis muda nan berani yang memiliki cerebral palsy, mengambil langkah pertamanya tanpa alat bantu setelah melalui terapi setahun lamanya

Liputan6.com, Jakarta Seorang gadis muda nan berani yang memiliki cerebral palsy, mengambil langkah pertamanya tanpa alat bantu setelah melalui terapi setahun lamanya berkat kampanye penggalangan dana yang sangat besar.

Esme Kelly, usia 4 tahun, lahir prematur lima minggu lebih awal dan didiagnosis saat umurnya satu tahun sebagai anak dengan cerebral palsy diplegia spastik, suatu kondisi yang memengaruhi keseimbangan, gerakan, dan koordinasi kaki.

Dua tahun lalu orang tuanya Charlotte dan Stephen membuka donasi untuk puteri mereka untuk operasi yang menghabiskan biaya £50,000 (sekitar 935 milyar rupiah). Namun, setelah hampir mencapai target, operasinya sudah tersedia di NHS (National Health Service). Sehingga uang tersebut digunakan untuk membayar fisioterapi Esme.

"Saya sangat bangga, dia melakukannya dengan sangat baik, dia bekerja sangat keras. Apa yang dia lakukan benar-benar mencengangkan, terutama untuk anak berusia empat tahun. Sangat emosional dan saya sangat senang," kata ibunya, Charlotte, dikutip Swindonadvertiser.

Kegigihan gadis kecil ini demi bisa ikut balet, membuatnya berani menjalani operasi di Bristol Children’s Hospital .

Dia menambahkan: "Semua uang yang telah kami kumpulkan, telah dibayarkan untuk fisioterapi pasca-operasinya, karena Anda hanya mendapatkan jumlah tertentu dari NHS dan kami dapat menambahkannya dengan terapis swasta .

"Setahun yang lalu, dia sangat lemah setelah operasi tetapi karena tahun telah berkembang dan dengan semua terapi yang telah dia lakukan, dia sekarang berlatih berjalan lurus tanpa tongkat,."

"Dia baru saja mulai mengambil langkah pertamanya tanpa bantuan atau dukungan apa pun."

Esme memiliki fisioterapis pribadi, serta fisioterapi intens di Wales, Ingggris. Dia juga menjalani hidroterapi di Thamesdown Hydro Pool.

Itu semua berkat kumpulan dana dari komunitas yang mendukung keluarga dari Redhouse. “Kami sangat berterima kasih atas setiap sen yang digalangkan dari orang yang kami kenal dan orang yang tidak kami kenal. Kami tidak akan berada di sini tanpa mereka," kata Charlotte.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak lama lagi sekolah

Esme akan pergi ke sekolah untuk pertama kalinya pada bulan September di Bridlewood Primary School di Blunsdon.

Charlotte berkata: “Ini akan memiliki dampak besar pada dirinya, secara fisik, dia akan merasa sangat lelah. Tetapi di sisi lain, berada di sekolah lima hari seminggu dengan semua teman sebayanya mungkin akan mendorongnya untuk berbuat lebih banyak.

"Kali ini tahun depan dia mungkin pergi ke sekolah tanpa membutuhkan bantuannya sebanyak itu, itu tujuannya. Dia akan selalu membutuhkan sesuatu karena jarak akan sulit baginya karena dia hanya akan lelah. "

Esme telah menyatakan keinginannya untuk belajar balet. "Kami hanya berusaha membawanya ke suatu tempat. Dia harus sedikit lebih kuat. Tapi ya itu adalah sesuatu yang akan kami carikan di tahun depan," kata Charlotte.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.