Sukses

Mengenal Asperger Syndrome dari Ananda Sukarlan

Ananda sukarlan adalah pianis sukses penyandang asperger syndrome.

Liputan6.com, Jakarta Selintas tak ada yang berbeda dari Ananda Sukarlan. Komponis dan pianis yang lahir di Jakarta pada 10 Juni 1968 ini ternyata memiliki asperger syndrome. Ia mengatakan, asperger syndrome itu adalah bagian dari spektrum autisme.

“Di mana kita tetap bisa berkomunikasi tapi banyak bagian-bagian otak kita tuh yang enggak berfungsi, tidak semua asperger syndrome seperti itu. Tergantung pada bagian otak mana yang tidak berfungsi,” ujar Ananda di Kedutaan Australia, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Ananda Sukarlan menambahkan, orang dengan asperger syndrome hanya dapat memiliki satu keahlian saja atau paling banyak dua. Syaraf dan jumlah molekul di otaknya mengumpul di dalam satu titik. Bisa saja orang dengan asperger syndrome ini memiliki satu keahlian saja tapi sangat fokus, contohnya seperti Bill Gates.

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah Bayi dengan Asperger Syndrome Melonjak di Dekade Terakhir

Asperger Syndrome belum diketahui penyebabnya, Ananda memiliki sindrom tersebut sejak lahir.

“Dan anehnya di dekade terakhir banyak bayi lahir dengan asperger syndrome. Kita belum bisa memetakan berapa jumlahnya tapi yang pasti jumlah bayi dengan asperger syndrome ini melonjak di dekade terakhir,” kata Ananda.

Ananda juga menyebut beberapa tokoh terkenal yang memiliki asperger syndrome selain Bill Gates seperti pesepak bola Lionel Messi, Penemu teori evolusi Charles Darwin, seniman Andy Warhol, dan penemu komputer Alan Turing.

Bagi Ananda, asperger syndrome ini membuatnya tidak mampu melakukan beberapa hal. Seperti mengikat tali sepatu, membuka simpul, mengendarai mobil, dan berenang gaya bebas. Namun, seiring berkembangnya teknologi, keterbatasan pun semakin berkurang. Misal, Ananda tidak dapat membaca peta, kini sudah ada aplikasi pembaca peta yang memberi intruksi dengan suara.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.