Sukses

Bitcoin Kembali Menghijau Usai Serangan Iran ke Israel

Bitcoin berhasil kembali menguat 2,81 persen pada Senin dan diperdagangkan di kisaran USD 65.554 atau setara Rp 1,05 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin berhasil kembali pulih setelah mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari setahun, bagian dari penurunan yang lebih luas di pasar mata uang kripto karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang memicu penghindaran risiko.

Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (15/4/2024), Bitcoin sempat turun 7,7% pada Sabtu, 13 April 2024, penurunan terbesar sejak Maret 2023 dan sempat menyentuh USD 61.000 atau setara Rp 983,1 juta (asumsi kurs Rp 16.117 per dolar AS) menurut data dari Coinmarketcap. Meskipun begitu, Bitcoin berhasil kembali menguat 2,81 persen pada Senin dan diperdagangkan di kisaran USD 65.554 atau setara Rp 1,05 miliar. 

Token tersebut mengurangi sebagian penurunannya dan berpindah tangan pada Minggu dan diperdagangkan sekitar USD 63.230 atau setara Rp 1,01 miliar. Sebagian besar koin besar lainnya seperti Ether, Solana, dan Dogecoin banyak mengalami kerugian dalam 24 jam.

Iran melancarkan serangan drone dan rudal terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan di Suriah yang menewaskan para perwira tinggi militer Iran, membawa konflik di wilayah tersebut ke fase baru yang berbahaya. 

Aset digital diperdagangkan selama akhir pekan, memberikan investor peluang mengenai potensi suasana ketika pasar tradisional dibuka kembali pada Senin meskipun banyak hal yang dapat berubah antara sekarang dan dimulainya kembali perekonomian.

Pendiri dana kripto Split Capital, Zaheer Ebtikar mengatakan kelanjutan dari aksi jual kripto mungkin bergantung pada eskalasi lebih lanjut. Ia menambahkan orang akan benar-benar menantikan seperti apa pasar pada Senin.

Ketika Israel bersiap menghadapi serangan, ketegangan tersebut merugikan saham-saham pada hari Jumat dan meningkatkan aset-aset safe haven seperti obligasi dan dolar. 

Data Coinglass menunjukkan sekitar USD 1,5 miliar atau setara Rp 24,1 triliun kripto bullish melalui derivatif dilikuidasi pada Jumat dan Sabtu, salah satu likuidasi dua hari terberat dalam setidaknya enam bulan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Bitcoin Anjlok USD 6.000, Dampak Konflik Israel-Iran?

Sebelumnya diberitakan, harga Bitcoin telah anjlok USD 6.000 untuk memperpanjang kerugian yang timbul selama seminggu terakhir karena Iran meluncurkan serangan drone ke Israel. Harga Bitcoin (BTC) telah turun lebih dari 7% dan data pasar saat ini menunjukkan bahwa aset digital terkemuka berdasarkan kapitalisasi pasar diperdagangkan pada kisaran USD 62,649.63.

Melansir Coingape, Minggu (14/4/2024), harga mata uang kripto termasuk Bitcoin dan Ethereum (ETH) telah turun secara signifikan setelah militer Israel mengumumkan bahwa Iran telah menyerang negara tersebut dengan meluncurkan lusinan drone.

Sebelum berita ini menjadi pusat perhatian, harga Bitcoin diperdagangkan pada USD 68.000 sebelum jatuh ke USD 62.000. Ini berarti kerugian besar sekitar USD 6.000 dalam beberapa jam. Ethereum, di sisi lain, mengalami penurunan harga sebesar 10% dan sekarang diperdagangkan pada USD 2.892.97.

Binance Coin (BNB), Solana (SOL), dan token lainnya mengalami penurunan harga hingga dua digit dalam beberapa jam. Secara umum, pasar kripto yang lebih luas turun lebih dari 8% dengan kapitalisasi pasar kripto gabungan mencapai titik terendah USD 2,38 triliun. Mengingat pasar keuangan tradisional tutup pada hari Sabtu, belum dapat dipastikan bagaimana dampak serangan terhadap Israel terhadap aset-aset arus utama.

Penurunan Harga Bitcoin

Di satu sisi, sangat diyakini bahwa penurunan harga Bitcoin didorong oleh beberapa faktor selain peluncuran drone di Israel. Ada masa berlaku opsi di pasar, pola penurunan halving Bitcoin yang bearish, faktor makro ekonomi, dan bahkan kelemahan grafik teknis. Meskipun hal ini menjelaskan kemerosotan harga Bitcoin, imbasnya telah memicu bearish yang memaksa kemerosotan harga altcoin.

Terkait dengan kekacauan geopolitik, militer Israel mengatakan drone dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran akan membutuhkan waktu untuk mencapai Israel.

 

 

3 dari 3 halaman

Serangan Israel

Perlu dicatat bahwa Israel sebelumnya telah melancarkan serangan terhadap konsulat Iran di Suriah, sebuah tindakan yang menewaskan tujuh anggota IRGC. Peluncuran drone terbaru Iran merupakan serangan balasan terhadap Israel.

Israel tampaknya siap menghadapi serangan langsung dari Iran karena Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan negaranya memantau dengan cermat rencana serangan terhadap Israel yang dilakukan oleh Iran dan sekutunya di kawasan.

Negara-negara yang kebingungan ini mulai menggunakan pendekatan berbeda termasuk penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) untuk melaksanakan skema terorisme terhadap satu sama lain. Minggu depan akan menjadi penentu dampak eskalasi saat ini terhadap harga Bitcoin dan aset lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.