Sukses

Harga Bitcoin Tembus USD 54.446, Tertinggi Sejak 2021

Kapitalisasi pasar Bitcoin juga mencapai USD 1,06 triliun atau setara Rp 16.572 triliun, menyumbang 51,2% dari total kapitalisasi kripto senilai USD 2,06 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya sejak 2021, harga Bitcoin (BTC) telah menembus harga USD 54.000 atau setara Rp 844,2 juta (asumsi kurs Rp 15.633 per dolar AS). Bitcoin sempat menyentuh USD 54.446 atau setara Rp 853 juta pada Selasa, 27 Februari 2024.

Dilansir dari Bitcoin.com, Selasa (27/2/2024), dengan harganya saat ini, kapitalisasi pasar bitcoin mencapai USD 1,06 triliun atau setara Rp 16.572 triliun, menyumbang 51,2% dari total kapitalisasi kripto senilai USD 2,06 triliun atau setara Rp 32.206 triliun. 

Bitcoin menduduki peringkat kesepuluh aset terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, BTC sedikit di bawah total valuasi Meta sebesar USD 1,23 triliun atau setara Rp 19.229 triliun.

Volume perdagangan bitcoin juga mencapai USD 24,59 miliar atau setara Rp 384,4 triliun. Volume perdagangan Bitcoin menyumbang 32,32% dari total volume perdagangan 24 jam senilai USD 76,06 miliar atau setara Rp 1.189 triliun di pasar kripto. 

Saat ini, nilai bitcoin kurang 21,5% dari harga puncaknya sebesar USD 69.044 atau sekitar Rp 1 miliar per unit, yang tercatat pada 10 November 2021. Kenaikan ini sejalan dengan antisipasi seputar pengurangan separuh imbalan jaringan Bitcoin, yang akan terjadi dalam waktu kurang dari dua bulan. 

Secara historis, bitcoin telah mengalami apresiasi harga yang signifikan pada tahun-tahun yang ditandai dengan peristiwa halving, dan 2024 tampaknya akan melanjutkan tren ini.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Kripto Hari Ini 27 Februari 2024: Bitcoin Kembali Sentuh USD 54.000

Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Selasa (27/2/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 5,52 persen dalam 24 jam dan 5,09 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 54.621 atau setara Rp 853,9 juta (asumsi kurs Rp 15.635 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 2,54 persen sehari terakhir dan 7,61 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 49,7 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 2,92 persen dan 13,54 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 6,27 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA terbang 4,05 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 2,54 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 9.637 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik 6,16 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 1,94 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,71 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona hijau. XRP naik 1,18 persen dalam 24 jam, tetapi masih merosot 2,76 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.602 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 3,52 persen dan 0,29 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.396 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,09 triliun atau setara Rp 32.677 triliun. 

 

3 dari 4 halaman

Survei Indodax: 63% Warga Lirik Kripto Buat Investasi

Sebelumnya, pertukaran kripto atau crypto exchanger, Indodax baru-baru ini meluncurkan survei para investor kripto. Didapat data kalau 63 persen peminat kripto memilih aset tersebut untuk investasi.

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, survei yang berlangsung selama 2 pekan ini melibatkan ribuan responden dengan rentang usia 17-68 tahun.

 "Berdasarkan survei yang dilakukan Indodax, sebanyak 63,45 persen partisipan mengaku jika salah satu alasan utama untuk terjun ke dunia kripto adalah untuk berinvestasi jangka panjang," ujar Oscar dalam keterangannya, Jumat (23/2/2024).

Sementara itu, 37,76 persen mengaku untuk berinvestasi juga namun dalam jangka pendek. Di samping itu, 12,2 persen partisipan mengaku jika menambah dan memperkaya aset dalam berinvestasi juga menjadi alasan utama untuk terjun ke dunia kripto.

"Selain itu, promosi yang menarik juga memainkan peran krusial, dengan 5.8 persen partisipan mengakui keterlibatan mereka dalam dunia kripto karena penawaran promosi yang menarik," jelasnya.

Oscar juga mencoba menelusuri preferensi masyarakat dalam memilih produk kripto. Temuannya menunjukkan banyak masyarakat terpengaruh informasi dari media sosial TikTok.

"Sebanyak 47,6 persen partisipan memilih media sosial TikTok sebagai sumber informasi terkait investasi kripto. Sementara 25,2 persen partisipan lebih memilih media sosial Instagram untuk mencari informasi seputar industri kripto," tuturnya.

Selain Tiktok dan Instagram, Indodax menemukan ada 12,7 persen responden memilih media sosial Facebook sebagai alat untuk mencari informasi. Serta, 9,3 persen lainnya memilih media sosial YouTube.

4 dari 4 halaman

Cari Aplikasi yang Aman

Lebih lanjut, Oscar juga melihat adanya kecenderungan masyarakat untuk memilih aplikasi yang aman sebagai platform investasi kripto. Hal ini bisa dilihat dari legalitas aplikasi penyedia layanan crypto exchange.

"Menurut hasil survei, 59 persen partisipan menekankan pentingnya memilih aplikasi yang aman dan terpercaya untuk investasi kripto," kata dia.

Selain itu, 28,5 persen partisipan lebih memilih aplikasi yang berbahasa Indonesia. Kelengkapan fitur juga ternyata menjadi penentu seseorang dalam memilih aplikasi apa yang akan digunakan, 23,2 persen partisipan menyoroti fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi.

"Indodax, sebagai salah satu crypto exchange lokal tentunya menyesuaikan dengan pasar kripto di Indonesia, salah satunya menyediakan pilihan bahasa indonesia," ujarnya.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini