Sukses

Capres AS Ramah Kripto Vivek Ramaswamy Tangguhkan Kampanye

Capres AS Vivek Ramaswamy berjanji untuk memberhentikan sebagian besar Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan mengarahkan kebijakan aset digital jika terpilih sebagai presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Vivek Ramaswamy salah satu calon presiden Amerika Serikat (AS) yang ramah kripto menangguhkan kampanyenya untuk kepemimpinan Partai Republik setelah menempati posisi keempat di Iowa.

Vivek Ramaswamy berjanji untuk memberhentikan sebagian besar Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan mengarahkan kebijakan aset digital jika terpilih sebagai Presiden. 

Rencana kripto Ramaswamy menekankan pada perlindungan pengembang perangkat lunak dan dompet digital yang tidak dihosting, memperlakukan sebagian besar mata uang kripto sebagai komoditas, dan secara signifikan mengurangi pengaruh SEC di sektor kripto.

“Apa yang akan kita lakukan adalah membatalkan peraturan apa pun yang memungkinkan negara pembuat peraturan melakukan perilaku yang benar-benar legal, namun dengan mengklaim peraturan tersebut seharusnya tidak ada karena mereka tidak menyukainya,” kata Ramaswamy dalam pernyataan dikutip dari CoinDesk, ditulis Kamis (18/1/2024).

Dalam debat kepemimpinan Partai Republik pada Desember, Ramaswamy mengatakan peraturan perlu mengejar ketertinggalan dari dunia aset digital yang bergerak cepat. 

Menurut pengungkapan awal tahun ini, Ramaswamy memiliki antara sekitar USD 250.000 atau setara Rp 3,9 miliar (asumsi kurs Rp 15.625 per dolar AS) bitcoin di akun Coinbase (COIN) dan sekitar USD 50.000 atau setara Rp 781,2 juta ethereum.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Capres AS Vivek Ramaswamy Kritik SEC Terkait Regulasi Kripto

Sebelumnya diberitakan, calon presiden Amerika Serikat (AS) atau Capres AS dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy kritik bagaimana regulator gagal menangani kasus penipuan kripto, termasuk kasus bos FTX, Sam Bankman-Fried. 

Selama debat Partai Republik ke-4, Ramaswamy menjelaskan peraturan saat ini tidak cukup untuk menangani kasus-kasus terkenal ini, termasuk kebangkrutan FTX karena tindakan pendirinya, Sam Bankman Fried (SBF), dan perusahaan kripto lainnya.

Ketika ditanya terkait kebijakan kriptonya Viviek Ramaswamy menjawab akan menjamin kebebasan bagi penipu, penjahat, dan teroris. Penipu, penjahat, dan teroris telah lama menipu orang. Peraturan kita harus mengikuti perkembangan saat ini. 

"Fakta SBF mampu melakukan apa yang dia lakukan di FTX menunjukkan bahwa kerangka kerja yang mereka miliki saat ini tidak berfungs,” kata Ramaswamy, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (16/12/2023).

Ramaswamy melanjutkan dengan menegur Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler, menyatakan “sangat memalukan” dia bahkan tidak dapat menilai apakah Ether adalah sekuritas yang diatur atau tidak dalam sidang kongres yang diadakan pada April.

Ramaswamy mencatat ini merupakan bukti “negara administratif” telah bertindak terlalu jauh. Menurut dia, para birokrat di lembaga-lembaga SEC yang menulis peraturan tidak pernah diberikan kewenangan oleh Kongres kepada mereka untuk menulisnya.

Ramaswamy telah menjadi kritikus vokal terhadap tindakan SEC, menekankan mereka akan membatalkan sebagian besar peraturan kripto SEC jika dia terpilih.

3 dari 4 halaman

Pelaku Industri Kucurkan Rp 1,2 Triliun demi Dukung Kandidat Capres AS Pro Kripto

Sebelumnya diberitakan, laporan terbaru dari komite aksi politik Amerika Serikat (AS), Fairshake mengungkapkan perusahaan dan kripto terkemuka telah berkontribusi untuk mendukung kandidat pro-kripto dalam pemilu 2024. Langkah itu dengan mengumpulkan USD 78 juta atau setara Rp 1,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.445 per dolar AS) hingga saat ini.

Fairshake terdaftar di Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC) dan mendukung kandidat hanya melalui aktivitas independennya. Laporan tersebut menambahkan pendukung Fairshake termasuk perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz, Ark Invest, Coinbase dan CEO-nya Brian Armstrong, Blockchain Capital, Jump Crypto, Kraken, Ripple, Cameron Winklevoss, dan Tyler Winklevoss.

“Agar ekonomi blockchain dapat mewujudkan potensi penuhnya, diperlukan kerangka peraturan dan hukum yang jelas untuk mencapai kesuksesan,” kata Fairshake, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (28/12/2023).

CEO Ripple Brad Garlinghouse berkomentar di platform media sosial X pada Senin dan mengatakan Ripple mempertaruhkan sahamnya, memimpin tuntutan bersama para pemimpin industri lainnya untuk mendukung kandidat pro-inovasi dan pro-kripto dalam siklus pemilu AS pada 2024.

“AS tidak bisa terus mengambil posisi belakang di panggung global. Pelanggaran peraturan khususnya SEC secara aktif mengarahkan AS ke arah yang salah, dan negara-negara lain mengambil keuntungan penuh dari kurangnya kepemimpinan AS,” ujar Garlinghouse.

CEO Coinbase Brian Armstrong juga menyatakan hal serupa terkait dukungannya pada kandidat pro kripto. 

"Industri kripto kini memiliki dana besar untuk memilih kandidat pro-kripto pada 2024. Kami bangga berkontribusi, dan memberikan representasi yang lebih baik kepada 52 juta orang Amerika yang telah menggunakan kripto,” ujar Armstrong.

Para pelaku industri sepakat dukungan ini agar ekonomi blockchain dapat mewujudkan potensi penuhnya, diperlukan kerangka peraturan dan hukum yang jelas untuk mencapai kesuksesan.

 

4 dari 4 halaman

Capres AS Vivek Ramaswamy Ungkap Sudah Siapkan Kerangka Peraturan Kripto

Sebelumnya diberitakan, calon presiden AS dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy, tampil di konferensi kripto Mainnet Messari pada Rabu dan mengumumkan rencana untuk merilis kerangka kebijakan kripto yang komprehensif pada hari Thanksgiving.

Dalam diskusi dengan CEO perusahaan data Messari Ryan Selkis, pernyataan singkat Ramaswamy menyentuh keputusan SEC baru-baru ini dan peran kripto sebagai pengganggu keuangan tradisional melukiskan gambaran umum yang cerah tentang teknologi blockchain.

Selkis melihat, kerangka tersebut dan setuju dengan kandidat Partai Republik saat ini 75 persen peraturan sudah selesai.

Ramaswamy memiliki pandangan yang relatif kuat tentang seperti apa masa depan antarmuka pemerintah dengan kripto dan memusatkan perhatian pada apa yang dia sebut sebagai cabang pemerintahan keempat yang inkonstitusional yaitu regulator.

“Itulah kanker yang menjadi jantung pemerintahan federal kita saat ini. Sebagian besar kekuasaan politik dipegang oleh orang-orang yang tidak pernah terpilih untuk menduduki posisi mereka,” kata Ramaswamy, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (25/9/2023).

Ramaswamy adalah seorang pengusaha farmasi sebelum ia melakukan kampanye presiden pada 2024 menjadikan dirinya sebagai pewaris gerakan populis MAGA Donald Trump yang berjiwa muda dan maju dalam bidang teknologi. 

Bahkan lebih jauh dari kelompok sayap kanan dibandingkan Trump dalam banyak isu, penampilan debat Ramaswamy pada Agustus merupakan sebuah momen terobosan bagi pria berusia 38 tahun tersebut.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.