Sukses

Dampak Kasus FTX, FSB Sebut Ada Urgensi untuk Mengatur Platform DeFi

Mereka mengatakan FSB akan melihat lebih dekat indikator kerentanan khusus DeFi

Liputan6.com, Jakarta Pembuat kebijakan keuangan dari seluruh dunia berjanji pada Selasa melihat lebih dekat risiko dari platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) saat mereka menyelidiki dampak dari runtuhnya pertukaran kripto FTX yang berbasis di Bahama.

Anggota Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) menggarisbawahi urgensi memiliki kerangka kerja global untuk mengatur dan mengawasi kripto, sebagaimana ditetapkan dalam sebuah konsultasi pada Oktober 2022. 

Mereka mengatakan FSB akan melihat lebih dekat indikator kerentanan khusus DeFi memeriksa keterkaitan sektor yang tumbuh cepat dan dapat meniru aktivitas tradisional seperti pinjaman, tetapi sulit diatur menggunakan peraturan tradisional.

“Platform perdagangan kripto, menggabungkan beberapa aktivitas yang biasanya dipisahkan dalam keuangan tradisional, dapat menyebabkan konsentrasi risiko, konflik kepentingan, dan penyalahgunaan aset klien,” kata FSB, dikutip dari CoinDesk, Selasa (13/12/2022). FSB juga mencatat telah menarik pelajaran awal dari kegagalan  dari FTX.

Dewan Stabilitas Keuangan mencakup bank sentral, regulator keuangan, dan pejabat kementerian keuangan dari 24 yurisdiksi termasuk AS, Inggris, dan Uni Eropa, dan standarnya telah berpengaruh untuk mengatur sektor keuangan tradisional sejak 2008.

Lembaga ini telah secara vokal memberikan komentar untuk industri kripto. Sebelumnya, FSB yang mengoordinasikan pembuatan peraturan keuangan di antara Kelompok 20 Ekonomi (G20), membuat rekomendasi aturan kripto bagi anggota untuk diterapkan.

Salah satunya adalah, perusahaan kripto harus menyisihkan modal seperti bank ketika melakukan kegiatan serupa. Hal itu diusulkan regulator pada 11 November 2022 dalam aturan global pertama mereka.

Saat ini, sebagian besar sektor kripto tidak diatur di sebagian negara. Banyak negara hanya mematuhi aturan untuk melindungi dari pencucian uang dan pendanaan teroris karena regulator memperingatkan investor mereka berisiko kehilangan setiap sen.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.