Sukses

Platform Pintu Prediksi Investor Kripto Sentuh 50 Juta dalam 5 Tahun

Timothius Martin mengungkapkan terdapat dua hal jika kita bicara tentang masa depan investasi kripto Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Popularitas investasi aset kripto kian meningkat dan menarik minat investor. Di balik tingginya minat investasi tersebut, terdapat beberapa faktor pendukung yang berperan, di antaranya, pedagang aset kripto, pemerintah, hingga investor. 

Adapun berbagai faktor tersebut diharapkan membantu investasi aset kripto menjadi lebih mudah dan aman. Membahas mengenai investasi aset kripto di Indonesia, Platform pertukaran kripto, PINTU memberikan pandangannya pada acara Leaders Corner bertajuk “Masa Depan Investasi Crypto di Indonesia”. 

CMO PINTU, Timothius Martin, mengungkapkan terdapat dua hal jika bicara tentang masa depan investasi kripto Indonesia, yaitu dari sisi market dan user behaviour.

"Dari sisi market, Indonesia masih memasuki tahap awal dengan jumlah investor kripto yang hampir mencapai 15 juta atau sekitar empat persen dari jumlah populasi, sedangkan di negara-negara dengan tingkat literasi finansial yang tinggi misalnya seperti Singapura sudah mencapai 20 persen," ungkap Timothius dalam siaran pers dikutip, Jumat (22/7/2022). 

Investor Kripto di Indonesia Bisa Capai 50 Juta

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Cryptocurrency Adoption Index disebutkan, kepemilikan aset kripto masyarakat di Singapura mencapai 21,9 persen. Masih menurut data tersebut, dalam hal kepemilikan aset kripto, Singapura lebih unggul dibandingkan Australia dan Indonesia. 

“Dalam 4-5 tahun ke depan kami memprediksi jumlah investor kripto di Indonesia bisa mencapai 50 juta investor. Hal tersebut dapat terwujud karena kami melihat adanya perubahan user behaviour,” ujar Timothius.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Investor Lebih Selektif

"Beberapa tahun terakhir sebelum melejitnya popularitas kripto kebanyakan user hanya ikut-ikutan tanpa memiliki bekal informasi yang cukup, namun sekarang kami melihat investor sudah lebih bijak dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi dan lebih selektif memilih aset yang akan diinvestasikan,” lanjut Timothius.

Timothius menilai, hal ini tak terlepas dari peran pemerintah melalui Bappebti yang memberikan perlindungan melalui regulasi dan kebijakan yang diterbitkan bagi investor maupun pedagang aset kripto.

Berdasarkan data dari Bappebti, investor kripto di Indonesia hingga Juni 2022 telah mencapai 14,6 juta investor. Terdapat peningkatan 2,2 juta investor dalam kurun waktu lima bulan di mana investor kripto baru mencapai 12,4 juta. 

“PINTU sebagai pedagang aset kripto yang terdaftar resmi di Bappebti dan diawasi oleh Kominfo, berkomitmen untuk mengakselerasi edukasi dan adopsi kripto melalui fitur inovatif yang mengutamakan keamanan,” pungkas Timothius.

3 dari 5 halaman

Raih Pendanaan Seri B Rp 1,6 Triliun

Sebelumnya, PT Pintu Kemana Saja nama brand PINTU, salah satu platform jual beli dan investasi kripto di Indonesia, mengumumkan telah menyelesaikan putaran pendanaan seri B senilai USD 113 juta atau sebesar Rp 1,6 triliun. Pendanaan ini berasal dari Intudo Ventures, Lightspeed, Northstar Group, dan Pantera Capital. 

Diluncurkan pada April 2020, PINTU merupakan platform jual beli dan investasi aset kripto lokal di Indonesia. PINTU menawarkan lebih dari 50 aset kripto yang diperdagangkan seperti Bitcoin dan Ethereum. 

Melalui putaran pendanaan ini, PINTU berencana untuk memantapkan posisi sebagai platform aset kripto di Indonesia dengan meluncurkan fitur-fitur baru, menambah token-token yang diperdagangkan, mendukung teknologi blockchain, dan menghadirkan berbagai produk-produk baru.

Demi meningkatkan literasi dan edukasi bagi investor aset kripto, PINTU akan berinvestasi secara besar-besaran dalam program edukasi Pintu Academy.

Hal ini menjadi komitmen PINTU untuk memberikan edukasi agar para investor dapat memahami risiko berinvestasi pada aset kripto dan melakukan praktik jual beli dan investasi yang sehat dan berkelanjutan. 

Untuk mendukung pertumbuhan ini, PINTU secara agresif merekrut talenta terbaik untuk semua fungsi. Saat ini pertumbuhan staff di PINTU tumbuh hingga dua kali lipat sejak 2021 yang per April 2022 terdapat lebih dari 200 staff. Perekrutan talenta-talenta terbaik ini termasuk posisi strategis seperti engineering, business & strategy, hingga human resources.

4 dari 5 halaman

Pertumbuhan Investor Kripto di Indonesia

Selama beberapa tahun terakhir, investor kripto di Indonesia tumbuh pesat hingga dua kali lipat. Berdasarkan data yang dikemukakan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Februari 2022 jumlah investor aset kripto di Indonesia mencapai 12,4 juta investor melampaui investor saham sejumlah 7 juta. 

Penetrasi investor aset kripto di Indonesia baru mencapai 4 persen dari total populasi, untuk itu pertumbuhan kepemilikan aset kripto di Indonesia diprediksi terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. 

Secara legalitas, PINTU merupakan platform investasi aset kripto yang terdaftar dan berlisensi resmi oleh lembaga Bappebti yang melayani pedagang atau investor retail di Indonesia di bawah kerangka peraturan pemerintah Republik Indonesia. 

Founder dan CEO PINTU, Jeth Soetoyo menuturkan, pasar aset kripto di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang luar biasa selama satu tahun terakhir. 

"Kami melihat pertumbuhan positif ini didorong oleh beberapa faktor seperti regulasi yang lebih jelas, serta adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap aset kripto. Untuk memberikan kemudahan bagi pengguna kripto di Indonesia, kami membangun PINTU bagi investor aset kripto baru maupun investor berpengalaman," ujar Jeth dalam keterangan tertulis. 

5 dari 5 halaman

Pintu Alami Lonjakan

"Kami akan terus membangun momentum ini dengan menawarkan lebih banyak fitur baru serta menginisiasi berbagai strategi yang tepat guna membawa aset kripto ke lebih banyak lagi masyarakat Indonesia. Kami selalu mendorong diri kami untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan memberikan pengalaman terbaik dalam berinvestasi aset kripto,” lanjut dia.

Partner at Lightspeed, Hemant Mohapatra mengungkapkan pihaknya bersemangat untuk melanjutkan perjalanan dengan PINTU dan menyambut baik kehadiran partner baru dari Northstar Group. 

"Sejak melakukan investasi pada Agustus tahun lalu, PINTU telah mengalami peningkatan hingga 5 kali lipat dan telah menjadi platform layanan investasi aset kripto terkemuka di Indonesia dan merekrut tim terbaik yang pernah kami lihat di industri ini,” ungkap  Mohapatra. 

Kemudian Partner at Pantera Capital, Paul Veradittakit menuturkan adopsi kripto terjadi di mana-mana dan Indonesia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pasar aset kripto dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. 

"Pantera terus mendukung PINTU dalam upayanya membawa adopsi aset crypto dan layanan keuangan di Indonesia, didorong dengan produk-produk PINTU yang inovatif, aktif mengedukasi pasar, dan memberikan pengalaman berinvestasi yang sesuai dengan kebutuhan investor lokal,” tutur Veradittakit. 

Adapun Founding Partner Intudo Ventures, Patrik Yip mengatakan Indonesia saat ini sedang melihat permintaan dari masyarakat luas yang sangat signifikan pada aset perdagangan kripto. 

Indonesia juga membangun pemahaman dan sikap bagi investor aset kripto lokal untuk mematuhi aturan yang berlaku. 

"PINTU sendiri identik dengan investasi kripto di Indonesia, sebagai platform investasi kripto yang mengadopsi model aplikasi yang user-friendly dan mampu menjawab secara spesifik kebutuhan serta habit investor kripto di Indonesia,” kata Patrik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.