Sukses

MetaShooter, Proyek Metaverse Bertema Berburu Pertama di Dunia

MetaShooter adalah Metaverse dengan tema berburu unik berbasis blockchain.

Liputan6.com, Jakarta - MetaShooter, metaverse dengan tema berburu Play-To-Earn terus mengambil langkah besar untuk membawa metaverse berburu ke level yang tidak pernah terjadi sebelumnya. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Minggu (1/5/2022), MetaShooter adalah Metaverse tema berburu unik berbasis blockchain terdesentralisasi pertama yang dibangun di atas blockchain dan Unreal Engine.

Dengan merilis proyek tersebut, tim ini bergabung dengan jutaan penggemar game dalam komunitas global gamer di mana mereka memiliki prospek untuk mengalami perburuan yang realistis sambil mengembangkan keterampilan yang dapat mereka hasilkan.

Dengan proyek uniknya, tim MetaShooter akan meningkatkan minat di pasar kripto dengan berinovasi dengan game P2E yang dapat memecahkan masalah terkait dengan industri seperti ekosistem yang tidak logis, gameplay yang membosankan, kurangnya visual, pemanfaatan aktual dari penghargaan dan sebagainya.

Fitur MetaShooter

MetaShooter menawarkan fitur yang berbeda. Sebagai permulaan, akan menghadirkan grafik tajam yang memberi pengguna pengalaman berburu di kehidupan nyata. 

Mereka dapat menyelesaikan misi, tantangan, berburu, dan mendapatkan hadiah. Game ini juga memiliki sesi obrolan, papan peringkat di mana pemain dapat berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka di tempat lain. MetaShooter sedang mengembangkan metaverse yang tepat di blockchain.

Pemain tidak terpaku pada strategi. Mereka memiliki sumber daya untuk mengembangkan strategi berburu mereka, menjadi lebih efektif dalam berburu, dan meningkatkan peluang mereka untuk memenangkan turnamen dan piala berburu. 

Ruang game seluas 50 km persegi ini akan mengingatkan player pada game Grand Theft Auto 5. Tim MetaShooter telah bermitra dengan perusahaan besar seperti Master Ventures, BlueZilla, AscendEX Ventures, Metavest Capital, Good Games Guild (GGG), Zignaly, Kangaroo Capital, FishDAO, KPC, Zelwin dan banyak lainnya.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jangkau Banyak Kemitraan

Beberapa landasan peluncuran seperti Ignition Paid Network, BSCPad, Babylons, Starter XYZ, Polypad, Blokpad (Bloktopia), dan Komunitas juga telah menunjukkan minat pada proyek dengan bermitra dengan tim.

Selain itu, MetaShooter menjangkau banyak kemitraan lain terkait pengembangan game, guild game, arena e-sports, dan sebagainya, seperti Earn Guild, GG Arena, GGG, Yield Yeti, Speed tree, Nvidia, dan studio Polygon.

Pengembangan Game

Pengembangan game dijadwalkan pada April sampai Mei. Versi Alpha akan dirilis untuk anggota guild, investor awal, pemegang kunci undangan, dan pemegang lencana NFT.

Pemain bisa mendapatkan NFT dan hadiah keren lainnya dengan menyelesaikan misi dan tantangan. Di Alpha, pemain akan dapat merasakan salah satu area berburu MetaShooter yang sudah menawarkan banyak aktivitas. Mereka juga dapat mempertaruhkan token MetaShooter, MHUNT, di dasbor mereka. Pada hari peluncuran, utilitas token sudah bisa digunakan.

Game yang terhubung dengan token MHUNT dan aset NFT disebut sebagai Demo dan akan tersedia dalam tiga hingga empat bulan ke depan. Versi seluler dari game ini dan gim lengkapnya akan tersedia antara enam hingga sembilan bulan ke depan sementara versi Open World VR dijadwalkan untuk tahun depan. 

Tanggal rilis akan diumumkan kemudian. Permainan penuh akan terdiri dari semua mode permainan dan teknologi yang akan digunakan MetaShooter.

 

3 dari 4 halaman

Survei: Metaverse Akan Jadi Tempat Paling Populer untuk Transaksi Kripto

 

Sebelumnya, metaverse akan menjadi tempat paling populer untuk membeli, menjual, dan memperdagangkan cryptocurrency, menurut survei baru-baru ini.

Survei tersebut dilakukan oleh sebuah perusahaan layanan streaming video, Agora yang telah terdaftar di Nasdaq. Survei tersebut dilakukan Agora langsung di dalam metaverse.

Perusahaan menanyakan 300 pengembang yang berbasis di AS serangkaian pertanyaan untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang mereka pikirkan tentang metaverse dan apa yang akan dilihat pada tahun-tahun mendatang.

“Para pengembang disurvei karena bagi mereka, pertumbuhan metaverse memungkinkan pengembangan komunitas baru dan memungkinkan mereka untuk terhubung lebih baik dengan pengguna," kata pihak Agora dalam laporan survei, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu, 27 April 2022.

Menurut hasil, 57 persen responden berpikir metaverse akan menjadi tempat paling populer untuk membeli, menyimpan, dan memperdagangkan cryptocurrency, sementara 18 persen tidak setuju dan 25 persen merasa netral.

Selain itu, 70 persen setuju kemajuan teknologi kripto dan blockchain akan sangat penting untuk membentuk masa depan metaverse, sementara 9 persen lainnya tidak setuju.

4 dari 4 halaman

Peluang Bisnis

Peserta survei juga ditanya siapa yang menurut mereka akan memiliki metaverse. 55 persen responden mengatakan Meta (sebelumnya Facebook), 9 persen mengatakan Google, 7 persen mengatakan Microsoft, 6 persen mengatakan Apple, dan 5 persen mengatakan Amazon.

Sejumlah analis telah memperkirakan potensi dari metaverse. Citibank misalnya, memperkirakan metaverse bisa menjadi peluang USD 13 triliun atau sekitar 186 kuadriliun dengan lima miliar pengguna pada tahun 2030.

Sementara itu, bank investasi Goldman Sachs dan Morgan Stanley keduanya mengatakan metaverse bisa menjadi peluang bisnis dengan nilai USD 8 triliun atau sekitar Rp 118 kuadriliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.