Sukses

Mengenal Apa Itu Crypto Winter di Pasar Kripto

Yuk lebih mengenal apa itu istilah crypto winter. Berikut ulasan singkatnya.

Liputan6.com, Jakarta - Di pasar kripto juga ditemui sejumlah istilah yang mungkin masih terasa asing. Namun, di komunitas kripto, istilah tersebut sering kali muncul. Salah satunya crypto winter.

Mengutip laman CNBC, istilah crypto winter ini menjadi ungkapan yang mengacu pada saat pasar sedang lesu terutama di pasar uang digital.

Lalu apa itu crypto winter?  Mengutip laman blog Pintu.co.id, ditulis Sabtu (12/3/2022), crypto winter adalah istilah di dunia kripto untuk menyebut kondisi berkepanjangan ketika berbagai aset kripto mengalami penurunan harga yang signifikan di bawah tren bullish normal. Istilah ini muncul ketika terjadi bear market berkepanjangan pada 2018-2019.

Co-founder dan mantan CEO bursa exchange BTCC, Bobby Lee mengatakan, selama masa crypto winter, nilai aset crypto seperti bitcoin bisa turun hingga 80 persen-90 persen dari harga puncak sebelumnya. Bobby menyatakan, siklus pasar mega bull terjadi setiap empat tahun sekali dan diikuti dengan periode crypto winter seperti yang terjadi pada 2013 dan 2017.

Adapun istilah crypto winter pertama kali hadir pada 2018. Saat itu, harga bitcoin turun drastic di bawah USD 8.000 atau sekitar Rp 114,65 juta setelah sempat melonjak ke posisi USD 20.000 atau sekitar Rp 286,63 juta pada akhir 2017.

Pada crypto winter 2018, harga bitcoin turun sekitar 75 persen dari level harga tertingginya, harga ether susut sekitar 90 persen, dan kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan merosot hingga 80 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Terjadi pada 2013

Sebelumnya, crypto crash 2013 menjadi salah satu periode downtrend harga bitcoin yang terjadi dalam rentang waktu yang panjang.

Saat itu, harga bitcoin melonjak dari USD 13 pada awal 2013 menjadi USD 1.200 pada akhir 2013. Akan tetapi, harga bitcoin turun drastic hingga di bawah USD 300 dan membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun untuk dapat kembali ke harga USD 1.200 yang pernah dicapai sebelumnya pada 2013.

Saat itu, istilah crypto winter memang belum ditemukan. Namun, terdapat pola serupa dengan crypto winter yang terjadi pada 2017-2018.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.