Sukses

Konflik Rusia-Ukraina Dongkrak Harga Komoditas

Konflik yang terjadi antar Rusia dan Ukraina mendorong sentimen positif bagi beberapa harga komoditas.

Liputan6.com, Jakarta - Konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina memberikan sentimen positif terhadap beberapa komoditas, diantaranya adalah minyak mentah, serta emas.

Harga minyak mentah dari ladang-ladang minyak di Amerika Serikat (WTI) sepanjang Februari menguat hampir sembilan persen.  Pada awal Februari harga minyak masih berada pada level USD 88,20 atau sekitar Rp 1,2 juta per barel melonjak hingga mencapai level USD 95,72 per barel menjelang akhir Februari. Bahkan harga minyak sempat melonjak hingga menyentuh USD 100 per barel, pertama kali sejak pertengahan 2014.

Berdasarkan total transaksi kontrak minyak mentah di Bursa Komoditi ICDX naik sebesar 16,98 persen menjadi 4.415 lot pada Februari. Jika dilihat dari periode dimulainya konflik Rusia-Ukraina, total transaksi kontrak minyak mentah melonjak sebesar 165,69 persen dalam sepekan.

Dari konflik antara Rusia-Ukraina, pasar terlihat mewaspadai dampak pada sektor energi, karena dikhawatirkan akan terjadi gangguan pasokan gas dan minyak ke wilayah Eropa yang masuk melalui wilayah perbatasan, yakni Ukraina.

Akibat dari serangan yang dilakukan, Rusia mendapatkan sanksi dari negara-negara barat. Amerika Serikat (AS) membatasi transaksi Rusia dalam Dolar, Euro, Poundsterling, dan Yen. 

Lima perbankan Rusia juga tidak luput, termasuk bank milik negara, yaitu Sberbank dan VTB. Sberbank, tidak akan dapat melakukan transfer uang tanpa ada bantuan dari Bank AS.

CEO ICDX, Lamon Rutten mengatakan, dalam kondisi seperti ini, pasar sekuritas umumnya alami tren penurunan, sedangkan komoditas justru menguat. 

“Dalam masa krisis seperti itu, pasar sekuritas mengalami tren penurunan tetapi pasar komoditas naik. Berinvestasi dalam pasar komoditas dapat menjadi pengelolaan risiko dari penurunan dalam portofolio sekuritas Anda,” kata Lamon dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Maret 2022.

Lamon juga menjelaskan, kontrak komoditas emas dan minyak mentah yang tersedia di ICDX dapat dimanfaatkan pelaku pasar sebagai diversifikasi portofolio dan terbukti kinerjanya sangat baik di beberapa hari terakhir.

Volume transaksi multilateral ICDX pada Februari mencapai lebih dari 80.000 kontrak, dan lebih dari 65% volumenya atau sebesar 52.958 lot merupakan kontrak emas.

Transaksi kontrak emas di ICDX tercatat melonjak sebesar 103,78 persen menjadi 23.671 lot dalam sepekan. Hal ini dikarenakan banyak investor beralih ke safe-haven asset seperti emas yang mengakibatkan harga emas volatile dan cenderung naik stabil.

Sedangkan dari sisi valuta asing atau forex, invasi Rusia terhadap Ukraina cenderung berpengaruh terhadap gerak pasangan mata uang EUR/USD sebesar 0,71 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Kripto Rabu 2 Maret 2022

Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan jajaran kripto teratas terlihat masih berada di zona hijau, Rabu pagi, 2 Maret 2022.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 5,13 persen dan 15,42  persen dalam sepekan.

Saat ini, harga BTC berada di level USD 43.797,62 per koin atau setara Rp 630,9 juta (asumsi kurs Rp 14.405 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga masih bertahan di zona hijau.  Dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 4,40 persen dan 12,96 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.950,76 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini masih menguat. Dalam satu hari terakhir BNB menguat sebesar 4,56 persen dan 8,88 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 405,50 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) yang juga masih menguat dalam satu hari terakhir sebesar 2,89 persen dan 8,78 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,9569 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL harus alami sedikit penurunan. Dalam 24 jam terakhir SOL melemah 1,06 persen. Namun masih menguat 13,85 persen dalam sepekan. Saat ini harga SOL dibanderol USD 97,30 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), hari ini sama-sama melemah setelah kemarin sempat menguat. Keduanya masing-masing melemah 0,01 persen dan 0,067 persen. Dengan begitu, membuat USDT dibanderol dengan harga USD 1,00, sedangkan USDC harganya kembali turun ke level USD 0,9996.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.