Sukses

Binance Gandeng Gulf Energy Luncurkan Bursa Kripto di Thailand

Binance telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan miliarder Thailand untuk meluncurkan pertukaran aset digital di Thailand.

Liputan6.com, Jakarta - Binance, sebagai salah satu pertukaran aset kripto terbesar, telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan miliarder Thailand untuk meluncurkan pertukaran aset digital.

Dalam informasi kemitraan yang diumumkan Senin, 17 Januari 2022, Binance akan bermitra dengan Gulf Energy Development PC, yang merupakan perusahaan di balik miliarder Sarath Ratanavadi. Bergabungnya Binance, memiliki tujuan untuk melembagakan operasi globalnya.

"Tujuan kami adalah bekerja dengan pemerintah, regulator, dan perusahaan inovatif untuk mengembangkan ekosistem kripto dan blockchain di Thailand,” kata juru bicara Binance, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (18/1/2022)

Sebuah surat kepada Bursa Efek Thailand mencatat kemitraan ini didorong oleh kemungkinan pertumbuhan pesat infrastruktur digital Thailand pada tahun-tahun mendatang. 

Sebelumnya, pada tahun lalu, Binance sempat menerima pengaduan pidana dari regulator Thailand, karena beroperasi tanpa lisensi.

Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (SEC) memperingatkan Binance pada April 2021, atas bisnis pertukaran aset digitalnya yang tidak berlisensi dalam sebuah surat, tetapi tidak mendapat tanggapan. Hal ini menyebabkan regulator untuk mengajukan pengaduan pidana dengan polisi Thailand.

Terlepas dari tuduhan pada Binance, pengguna tetap berdagang di situsnya tanpa meragukan kekuatan pemerintah untuk mencegahnya.

"Binance saat ini tidak memiliki operasi pertukaran di Thailand, kami juga tidak secara aktif meminta pengguna Thailand," kata juru bicara Binance kepada publikasi pada saat itu. 

Binance sendiri telah mengalami peningkatan tekanan regulasi di seluruh dunia. Binance menghadapi penyelidikan anti pencucian uang di AS, sementara di Inggris, bank seperti Barclays dan Santander telah memblokir penarikan fiat dari bursa setelah menerima peringatan dari Financial Conduct Authority (FCA).

Thailand telah bergerak dalam hal mengakui kripto sebagai alat pembayaran yang sah. Bangsa ini meletakkan dasar untuk menjadi negara “crypto-positive”. Seperti yang dikatakan pemerintah Thailand minggu lalu bahwa mereka sedang melanjutkan mengatur ekosistem cryptocurrency lokal dengan memperkenalkan aturan pajak baru.

Negara tersebut telah memberlakukan pajak capital gain 15 persen atas keuntungan dari perdagangan kripto. Pada Desember, Bank of Thailand memiliki rencana untuk membuat kerangka peraturan cryptocurrency untuk meminimalkan risiko perdagangan dan meningkatkan perlindungan investor.

Selain itu, Otoritas Pariwisata Thailand sedang mengerjakan token digital barunya sendiri yaitu TAT Coin, yang akan diterima untuk pemesanan perjalanan bagi para turis. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Aset Kripto pada 18 Januari 2022

Sebelumnya, harga Bitcoin, Ethereum dan jajaran aset kripto teratas lainnya kembali melemah pada Selasa pagi. Sebagian besar aset kripto yang pada sesi perdagangan hari sebelumnya meroket, harus kembali melemah pada pagi ini. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, 18 Januari 2022, Bitcoin (BTC) melemah dalam satu hari terakhir sebesar 2,13 persen. Namun, menguat dalam sepekan sebesar 1,37 persen.

Dengan begitu, harga BTC kembali bergerak turun yang saat ini berada di level USD 42.265,78 per koin atau setara Rp 606,6 juta (asumsi kurs Rp 14.353 per dolar AS).  

Sebagai aset kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasarnya setelah BTC. Ethereum (ETH) juga turut menurun sebesar 4,26 persen dalam satu hari terakhir. Meskipun begitu, dalam sepekan terakhir ETH menguat sebesar 4,43 persen dalam.

Dengan begitu, ETH berada di level USD 3.204,24 per koin.  Pelemahan juga dialami oleh Binance coin (BNB) yang melemah sebesar 5,03 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 12,00 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 474,47 per koin. BNB menjadi salah satu aset kripto yang memiliki performa apik sejauh ini.

Sedangkan Solana (SOL), masih harus meradang dalam satu hari terakhir sebesar 5,44 persen. Namun, dalam sepekan, SOL menunjukkan grafik hijau sebesar 3,53 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 139,63 per koinnya.

Selanjutnya untuk Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), masing-masing masih stabil di harga USD 1,00 dan tidak menunjukkan penurunan yang signifikan. 

Cardano (ADA) terus meroket tinggi sebesar 9,24 persen dalam 24 jam terakhir dan 35,90 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,53 per koin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.