Liputan6.com, Jakarta - Kolagen, protein paling melimpah dalam tubuh, punya peran penting dalam menjaga kekencangan kulit, kekuatan tulang, dan fleksibilitas sendi.
Kolagen merupakan struktur utama untuk jaringan ikat termasuk kulit, tulang, otot, dan tendon, yang memberikan kekuatan dan elastisitas.
Baca Juga
Sayangnya, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh menurun secara alami. Penurunan ini bisa menimbulkan berbagai gejala yang sering kali tidak disadari.
Advertisement
Oleh karena itu, ketahui beberapa tanda yang bisa menjadi sinyal tubuh bahwa Anda kekurangan kolagen, seperti melansir dari Bright Side, Senin (5/5/2025).
1. Muncul Garis-Garis Halus dan Kerutan
Salah satu tanda awal dan paling nyata dari berkurangnya kolagen adalah terbentuknya garis-garis halus dan kerutan.Â
Saat kadar kolagen menurun, kulit kehilangan kekencangan dan elastisitasnya, yang menyebabkan kulit kendur dan munculnya kerutan.
Proses ini merupakan bagian alami dari penuaan, tetapi kadar kolagen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti paparan sinar matahari yang berlebihan.
2. Kulit Mengendur dan Tekstur ‘Stroberi’Â
Kolagen memberikan kekencangan dan struktur pada kulit. Saat kadarnya menurun, kulit dapat kendur—terutama di sekitar pipi, garis rahang, dan leher—yang menyebabkan tampilan yang kurang muda.
Kolagen yang rendah juga dapat menyebabkan munculnya 'kulit bertekstur stroberi' dan pori-pori tersumbat, yang sering dikaitkan dengan keratosis pilaris, di mana pori-pori yang membesar menciptakan tekstur bergelombang yang khas. Mempertahankan kolagen membantu meningkatkan kehalusan dan elastisitas kulit.
BPOM Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat mengamankan 1.284 kosmetik ilegal berbahaya. Kosmetik ilegal tersebut disita dari beberapa salon kecantikan dan gerai penjual kosmetik.
3. Kulit Kering dan Kusam
Kadar kolagen yang cukup penting untuk hidrasi kulit. Ketika produksi kolagen menurun, kulit dapat menjadi kering dan kehilangan kilau alaminya, sehingga menghasilkan kulit kusam.
Perubahan ini sering kali disertai dengan peningkatan kekasaran dan penurunan kelenturan.
4. Luka Lama SembuhÂ
Kolagen merupakan bagian integral dari proses penyembuhan luka. Kekurangan dapat menyebabkan waktu penyembuhan yang lama untuk luka, memar dan cedera kulit lainnya.
Pemulihan yang tertunda ini meningkatkan risiko infeksi dan dapat menyebabkan jaringan parut yang lebih jelas.
Advertisement
5. Kuku Mudah Patah dan Rambut Rontok
Â
Kolagen berkontribusi pada kekuatan kuku dan rambut. Kolagen yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kuku rapuh, terkelupas dan rambut mudah rontok.
Orang-orang mungkin merasakan rambut rontok dan tidak berkilau, yang merupakan indikasi kesehatan rambut yang bermasalah.
6. Nyeri Sendi dan KakuÂ
Selain perannya dalam kesehatan kulit, kolagen merupakan komponen utama tulang rawan—jaringan yang melindungi sendi.Â
Penurunan kolagen dapat menyebabkan ketidaknyamanan sendi, kekakuan, dan peningkatan risiko osteoartritis. Mempertahankan kadar kolagen sangat penting untuk fleksibilitas sendi.
7. Masalah Pencernaan
Kolagen terdapat di lapisan saluran pencernaan, yang mendukung integritas usus. Kekurangan dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk sindrom usus bocor, yang dapat menyebabkan malabsorpsi nutrisi dan peningkatan peradangan.
Memastikan kadar kolagen yang cukup mendukung kesehatan pencernaan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Advertisement