Sukses

Misteri Keturunan Badak yang Mirip Jejak Triceratops?

Badak dengan kemiripannya yang mencolok dengan dinosaurus seperti Triceratops, menarik perhatian ahli dan penggemar paleontologi. Mengenai apakah badak adalah keturunan langsung dari Triceratops masih menjadi misteri, mengingat perbedaan ukuran tubuh yang mencolok antara keduanya.

Liputan6.com, Jakarta Kemiripan yang mencolok antara Badak dan dinosaurus, terutama Triceratops, telah menarik perhatian para ahli dan penggemar paleontologi. Menurut informasi dari A-Z Animals, Badak memiliki ciri-ciri seperti kulit yang kasar, kaki yang lebar, dan tubuh yang sebagian besar besar. Meskipun tinggi Badak jauh lebih rendah daripada Tyrannosaurus yang mencapai 12-20 kaki, pertarungan di antara keduanya bisa menjadi pemandangan yang mengesankan.

Pertanyaan mengenai apakah Badak adalah keturunan dari Triceratops masih menjadi misteri. Meskipun Badak dan Triceratops memiliki kemiripan fisik, seperti keberadaan tanduk, perbedaan ukuran tubuh menimbulkan keraguan.

Triceratops yang jauh lebih besar dari Badak menantang pandangan bahwa Badak merupakan keturunan langsung dari dinosaurus bertanduk tersebut. Walaupun begitu, upaya terus dilakukan untuk mendalami sejarah evolusi Badak dan mengetahui apakah ada hubungan genetik yang dapat melacak jejak kembali ke zaman prasejarah yang begitu misterius.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Apakah badak berkerabat dengan dinosaurus seperti Triceratops?

Walaupun Triceratops dan badak menunjukkan kemiripan dalam struktur tubuh, terutama dengan adanya cula di kepala mereka, perbedaan mendasar terletak pada evolusi dan klasifikasi biologis.

Triceratops, dengan tanduk-tanduk impresifnya yang mencapai tiga, memiliki panjang tubuh mencapai 30 kaki dan berat antara 12.000-16.000 pon. Dinosaurus ini, sebagai herbivora tercatat mengonsumsi rumput, ranting, dan buah-buahan. Sementara itu, badak, yang memiliki dua cula (ada yang hanya satu), memiliki panjang tubuh sekitar 12-13 kaki dan berat yang bervariasi antara 3.000-7.500 pon. Meskipun terlihat serupa sebagai herbivora, perbedaan mendasar muncul karena badak adalah mamalia, sedangkan Triceratops dianggap sebagai reptil.

Terlihat bahwa badak dapat menjadi keturunan yang lebih kecil dari dinosaurus seperti Triceratops, namun perbedaan mendasar ini mengungkap bahwa keduanya berasal dari kelompok biologis yang berbeda.

 

3 dari 7 halaman

2. Apa Perbedaan Badak dengan Dinosaurus?

Badak, sebagai mamalia menunjukkan ciri-ciri umum dengan hewan mamalia lainnya seperti gajah, kuda nil, dan kuda. Seperti halnya mamalia lain, badak adalah hewan berdarah panas dan memiliki paru-paru untuk menghirup udara.

Proses kelahirannya melibatkan melahirkan anak yang masih hidup, biasanya satu bayi setiap 2 ½ hingga 5 tahun, dan induknya menghasilkan susu. Secara klasifikasi biologis, badak termasuk dalam kelompok 'hewan berkuku ganjil', yang juga mencakup kuda, zebra, dan tapir.

Di sisi lain, Triceratops ini dianggap sebagai reptil. Reptil diperkirakan memiliki kulit bersisik, bersifat berdarah dingin, dan umumnya bertelur daripada melahirkan anak. Triceratops, yang memiliki tiga tanduk dan embel-embel tulang di sekitar bagian belakang tengkoraknya, terdapat fosil-fosil yang memberikan wawasan tentang struktur dan karakteristiknya. Meskipun memiliki mulut seperti paruh, Triceratops tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan burung.

Penelitian fosil-fosil Triceratops dari berbagai lokasi, seperti AS, Kanada, dan Meksiko, telah membantu para peneliti memahami lebih lanjut tentang spesies ini dan memastikan perbedaannya dengan mamalia seperti badak.

4 dari 7 halaman

3. Dengan Siapa Badak Berkerabat?

Meskipun pada pandangan pertama badak mungkin terlihat lebih mirip dengan gajah atau kuda nil, fakta menarik mengungkapkan bahwa kerabat terdekatnya sebenarnya termasuk dalam ordo yang sama dengan tapir, kuda, dan zebra, yaitu ordo Perissodactyla.

Badak termasuk dalam kategori hewan berkuku ganjil, bersama dengan kerabat-kerabatnya. Perbedaannya terletak pada kuku-kukunya; sementara kuda memiliki kuku pada semua kaki, badak dan tapir hanya memiliki kuku di bagian depan kaki, sementara bagian belakangnya bersifat lunak. Kaki yang relatif tipis ini membentuk kaki besar yang bulat dengan tiga jari kaki besar, mendukung struktur tubuh badak yang kadang-kadang mencapai berat lebih dari 8.000 pon.

Kelebihan berat badan ini tidak menghambat badak untuk bergerak; bahkan, mereka dapat berlari dengan kecepatan mencengangkan hingga 34 mph! Struktur tubuh yang unik ini memungkinkan badak menjalani kehidupan aktif di habitatnya.

5 dari 7 halaman

4. Badak vs Dino: Siapa yang akan menang dalam pertarungan

Dalam mempertimbangkan pertarungan antara Badak dan Triceratops, pertimbangan utama melibatkan faktor-faktor seperti tanduk, struktur hidung, dan ketebalan kulit. Keduanya dilengkapi dengan persenjataan yang tangguh, memiliki kemampuan bertarung menggunakan tanduk masing-masing. Triceratops, dengan tiga tanduk yang mencolok dan hidung menyerupai paruh, memiliki potensi untuk melumpuhkan lawannya melalui serangan yang canggih.

Badak juga mempunyai tanduk yang kuat dan kulit yang tebal, namun ada berbagai keunggulan Triceratops mungkin terletak pada ukurannya yang lebih besar. Dimensi tubuh yang lebih besar memberikan Triceratops keunggulan dalam hal kekuatan dan kekuatan pukulan.

Kedua hewan ini memiliki kulit yang tebal dan keras, dengan ukuran Triceratops yang mencapai 30 kaki panjang dan berat 12.000-16.000 pon, yang mungkin memberikan keuntungan yang signifikan dalam pertarungan. Oleh karena itu, dalam situasi ini, kemungkinan besar Triceratops akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan tersebut karena ukuran tubuhnya yang mengesankan.

6 dari 7 halaman

Question and Answer

1. Dimana Triceratops ditemukan?

Triceratops, dinosaurus ceratopsian chasmosaurinae, ditemukan pada sub-kala Maastrichtium akhir di periode Kapur Akhir, sekitar 68 hingga 66 juta tahun yang lalu, di wilayah yang sekarang menjadi Amerika Utara.

 

7 dari 7 halaman

2. Siapakah nenek moyang badak?

Paraceratherium merupakan nenek moyang badak yang eksis antara 34 dan 23 juta tahun yang lalu, menyebar di daerah Eurasia. Mamalia ini adalah salah satu yang terbesar pada zamannya, dengan berat mencapai 20 ton dan tiga kali lebih tinggi daripada badak modern saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini