Sukses

Pertamina Hulu Energi ONWJ Pecahkan Rekor Muri

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengapresiasi kegiatan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis ke 1.500 pelajar di tiga sekolah dasar.

Liputan6.com, Jakarta - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengapresiasi kegiatan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis ke 1.500 pelajar di tiga sekolah dasar, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 6 Desember 2023.

Apresiasi diberikan kepada Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Migas Hulu Jabar ONWJ, dan Yayasan Indonesia Melihat Nusantara atas kolaborasi ketiganya sehingga berhasil memecahkan rekor MURI kategori Pembagian Kacamata Anti Radiasi kepada siswa terbanyak.

Perwakilan MURI sekaligus Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo mengaku kagum dengan kolaborasi yang dilakukan perusahaan dengan yayasan kemanusiaan dalam kegiatan ini.

"Kami sebut kegiatan ini sebagai kegiatan yang mulia atas kolaborasi antara perusahaan dengan yayasan kemanusiaan dalam membuat program kemanusiaan. Hari ini, MURI mengapresiasi upaya kerja sama ini," ucap Awan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/12/2023).

Awan berpesan, pemecahan rekor bukan serta merta sebuah pencapaian. MURI, katanya, merupakan sarana untuk memotivasi orang lain agar melakukan kegiatan serupa atau menginspirasi orang lain untuk bisa menciptakan hal-hal baru untuk kemaslahatan masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini sudah pantas dan layak dicatat sebagai apresiasi rekor MURI.

"Suatu kehormatan bagi kami, lembaga pencatat rekor nasional MURI bisa hadir di tengah-tengah ibu dan bapak untuk mengapresiasi pencapaian yang diciptakan oleh putra-putri terbaik Indonesia," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sebagian anak-anak mengalami gangguan kesehatan mata

Sementara itu, Ketua Yayasan Indonesia Melihat Nusantara, Motris Pamungkas memaparkan alasan kenapa pihaknya menargetkan anak usia sekolah dasar.

"Data dari Kementerian Kesehatan, di tahun 2017, 30 persen populasi Indonesia mengalami gangguan kesehatan mata. Dan sebagiannya dialami anak-anak. Anak-anak rentan mengalami kelainan pada mata karena aktivitas jarak dekat penggunaan gawai. Itu mengapa anak sekolah jadi target utama kami," ungkap Motris.

Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan menuturkan, perusahaan berkomitmen untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Ia percaya, perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

“Komitmen ini kami buktikan melalui program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHE ONWJ. Selama 2023, perusahaan telah berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat, inovasi di sektor lingkungan, pengembangan ekonomi masyarakat, dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan,” kata Ery.

 

3 dari 3 halaman

Dilakukan pemeriksaan mata

Kegiatan ini tidak hanya sebatas pemberian kacamata semata, tetapi juga dilakukan pemeriksaan mata menggunakan alat khusus untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan manfaat maksimal bagi penerima.

"Setelah skrining, bila dibutuhkan alat bantu penglihatan, penerima manfaat akan langsung diberikan layanan optisi atau memilih bingkai kacamata dan mendapatkan lensa sesuai kebutuhan," ucap Ery.

Ia berharap, bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bisa menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus berkontribusi kepada masyarakat.

“Program ini bukan hanya sebuah inisiatif, melainkan wujud nyata dari komitmen kami untuk berbagi, peduli, dan berkontribusi positif kepada masyarakat di sekitar kita,” tambahnya.

Ditemui di lokasi, Kepala SDN 03 Warakas, Imelda menyambut baik program positif ini. Ia mewakili sekolah mengucapkan terima kasih atas bantuan kacamata gratis untuk anak didik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.