Sukses

Mengenal Sosok Baphomet, Patung yang Diklaim Aliran Satanic di Konser Hindia

Hindia diklaim sebarkan aliran satanik lantaran sosok patung Baphomet yang dibawanya ketika konser. Lantas Baphomet tersebut?

Liputan6.com, Jakarta - Hindia baru-baru ini dianggap menyebarkan aliran satanik, lantaran dirinya menampilkan sebuah patung dalam konsernya. Patung di konser Hindia tersebut digambarkan sosok bersayap dengan tangan yang mengisyaratkan layaknya patung Baphomet, yang dikenal sebagai figur satanisme.

Mengutip dari Dictionary, Rabu (15/11/2023), Baphomet awalnya dikaitkan dengan berhala yang konon disembah oleh Ksatria Templar. Belakangan ini, patung tersebut dimasukkan ke dalam tradisi okultisme lainnya sebagai sosok berkuasa, dan seringkali digambarkan sebagai pria bersayap berkepala kambing.

Baphomet ini dilaporkan telah digunakan setidaknya sejak tahun 1090-an, ketika muncul dalam surat awal tentara salib. Beberapa pihak berpendapat bahwa Baphomet merupakan perubahan dari Mahomet, ejaan alternatif dari Muhammad, meskipun banyak teori asal muasal yang samar-samar telah dikemukakan.

Terlepas dari asal usul spesifiknya, Baphomet mendapat lebih banyak perhatian setelah Ksatria Templar, sebuah ordo militer Katolik abad pertengahan, diinterogasi di bawah Inkuisisi. Di bawah penyiksaan, beberapa orang mengaku menyembah berhala kafir bernama Baphomet.

Sosok ini tidak memiliki penampilan atau sifat yang konsisten, dan tidak semua Templar mengaku memujanya. Tidak jelas apakah Baphomet benar-benar ada hubungannya dengan aktivitas para Templar, apakah itu tuduhan yang dibuat gereja untuk lebih memperkuat tuduhan bid'ah mereka, atau apakah pengakuan tersebut hanya sekedar penyiksaan.

Baphomet relatif tidak dikenal selama beberapa waktu, tetapi terlahir kembali dalam karya okultisme abad ke-19, terutama berkat Eliphas Lévi. Pada pertengahan tahun 1850-an, Lévi menerbitkan gambar Baphomet dalam bukunya Dogmas and Rituals of High Magic. Ilustrasi tersebut sangat menginspirasi inkarnasi Baphomet saat ini, penggabungan manusia-kambing yang disebut sebagai “Kambing Sabat.”

Penggambaran ini kemudian memengaruhi gambar kartu tarot Rider-Waite yang ikonik tentang iblis. Dalam beberapa tradisi okultisme, mistik, atau agama, Baphomet adalah dewa yang mewakili keseluruhan alam semesta dan semua kekuatan yang berlawanan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Baphomet Merupakan Pemuja Setan

Pada tahun 2014, Baphomet kembali menjadi perhatian publik dan menjadi kontroversi ketika kuil setan, sebuah organisasi politik yang mempromosikan pemisahan gereja dan negara, menawarkan untuk menyumbangkan patung Baphomet untuk berdiri di samping monumen sepuluh perintah Allah di luar Mahkamah Agung Oklahoma.

Lalu pada 2015, patung sosok tersebut diresmikan, yang menimbulkan banyak kontroversi, di depan Kuil Setan Detroit. Karena hubungannya dengan satanisme, Baphomet dapat dipandang sebagai simbol setan atau subversif, dan karenanya mewakili sesuatu yang dianggap jahat atau menyimpang. Ini juga dapat berfungsi sebagai penanda pengenal bagi mereka yang menganut ilmu gaib.

Namun, banyak okultis memandang Baphomet bukan sebagai setan, melainkan sebagai berhala atau dewa yang menyelaraskan pertentangan kosmis, misalnya, baik dan jahat, pria dan wanita. Selain itu, masyarakat sudah terbiasa menyandingkan citra Baphomet yang secara historis tabu dengan budaya pop kontemporer untuk memberikan efek lucu.

3 dari 3 halaman

Hindia Dituduh Sebarkan Aliran Satanik Saat Konser

Hindia mendapat tanggapan negatif dari pengguna jejaring sosial X--sebelumnya Twitter, terkait konser yang baru-baru ini digelarnya. Dalam panggungnya tersebut, Hindia menampilkan sebuah patung bersayap yang diduga merupakan simbol dari satanisme.

Seperti yang diunggah oleh akun TikTok @sunflowser, Baskara (vokalis Hindia) meminta para penonton untuk menggunakan penutup mata saat menyanyikan lagu “Matahari Tenggelam.” Kemudian seluruh penonton disuruh membuka penutupnya di tengah lagu dan munculah sosok patung bersayap.

Hal ini kemudian diasumsikan sebagai ritual penyembahan setan dan memunculkan berbagai perdebatan di kalangan warganet dan penggemar.

Menanggapi hal ini, Baskara menulis cuitannya lewat X yang berisi “Puji tuhan dianggap illuminati, apakah ini tandanya aku sudah dianggap sukses."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.