Kapal Selam Terbesar di Dunia, Punya AS Peringkat Kedua!

Kelas Jin, sebagai perwakilan utama kapal selam nuklir strategis Tiongkok, menandai langkah besar dalam meningkatkan kekuatan maritim negara tersebut. Kapal selam ini memiliki panjang sekitar 449 kaki 6 inci dan bobot terendam sekitar 11.000 ton.

Bukan hanya memperlihatkan dimensi fisik yang mengesankan, teknologi canggih ini juga menggambarkan tekad Tiongkok dalam memperkuat pertahanannya di laut. Sistem rudal canggih kelas Jin menjadi komponen penting dalam kemampuan penangkal nuklir maritim Tiongkok.

Kesuksesan kapal selam ini dalam menggabungkan teknologi mutakhir dengan keunggulan strategis memperkuat posisi Tiongkok sebagai kekuatan laut yang berkembang dan menegaskan ambisi untuk memiliki armada kapal selam yang kuat dan modern.

Kelas Vanguard, sebagai pilar utama penangkal nuklir Inggris, membawa tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan kredibilitas pertahanan nuklir negara.

Dengan panjang mencapai 491 kaki 10 inci dan bobot perpindahan sekitar 15.900 ton saat terendam, kapal selam ini menjadi elemen integral dalam strategi pertahanan Inggris.

Diperkuat dengan rudal balistik Trident, kelas Vanguard memberikan kemampuan penangkal nuklir di laut yang berkelanjutan, mencerminkan komitmen Inggris untuk mempertahankan posisi pencegahan nuklir yang kuat.

Peran penting kelas Vanguard bukan hanya dalam memberikan keamanan bagi Inggris, tetapi juga dalam menciptakan deterrence yang kuat, memastikan bahwa keberadaannya sendiri sudah cukup sebagai penangkal yang efektif.

Kelas Borei, sebagai pencetus generasi baru kapal selam rudal balistik strategis, menandai kemajuan signifikan dalam teknologi militer Rusia. Dengan panjang mencapai 557 kaki 9 inci dan bobot terendam sekitar 24.000 ton, kapal selam ini menonjol dengan desain yang ramping dan performa yang canggih.

Sebagai penjaga ketahanan nasional, kelas Borei dilengkapi dengan sistem rudal mutakhir yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir, menjadikannya elemen integral dalam kemampuan pertahanan laut Rusia yang semakin bertambah.

Desain ramping kelas Borei bukan hanya sekadar estetika, melainkan merupakan hasil inovasi teknologi yang menghadirkan kapal selam yang lebih efisien dan canggih. Sistem rudal canggih yang dimilikinya memberikan kemampuan proyeksi kekuatan yang luar biasa bagi Rusia.

Kapal selam kelas Ohio Amerika Serikat, yang menonjol sebagai yang terbesar dalam angkatan laut militer, membawa keunggulan sebagai mesin strategis yang serba guna.

Dirancang awalnya sebagai kapal selam rudal balistik, kelas Ohio menunjukkan adaptabilitasnya dengan beberapa kapal yang diubah untuk membawa rudal jelajah dan menampung pasukan operasi khusus.

Dengan panjang mencapai sekitar 170 meter (560 kaki) dan bobot perpindahan saat terendam mencapai sekitar 18.750 ton, kelas Ohio menjadi simbol kekuatan dan kelincahan di bawah permukaan laut. Kelas Ohio mewakili kemampuan militer Amerika Serikat untuk beradaptasi dengan perubahan taktis dan strategis.

Kemampuannya untuk membawa rudal jelajah dan mendukung operasi khusus menandai peran serbaguna yang dimainkan oleh kapal selam ini. Transformasi ini mencerminkan evolusi konstan dalam penggunaan sumber daya militer, menonjolkan fleksibilitas dan kemampuan berubah kapal selam kelas Ohio.

Di puncak daftar kapal selam yang memukau, Kapal Selam Kelas Typhoon dari Rusia menduduki peringkat tertinggi. Dikembangkan awalnya oleh Uni Soviet dan kini dimiliki oleh Rusia, kapal selam kelas ini memunculkan daya tariknya dengan dimensi yang luar biasa.

Dengan panjang mencapai sekitar 175 meter (574 kaki) dan bobot perpindahan mencapai sekitar 48.000 ton saat terendam, kelas Typhoon tidak hanya menjadi yang terbesar yang pernah dibuat, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai keajaiban teknologi laut.

Dirancang pada masa Perang Dingin untuk tugas pencegahan nuklir, kapal selam kelas Typhoon membawa misi berat dalam perlindungan dan strategi pertahanan. Dengan perlengkapan yang mencakup rudal balistik, torpedo, dan rudal jelajah anti-kapal, kelas Typhoon menjadi aset strategis yang sangat tangguh.

Pada 6 Februari 2023, kantor berita Rusia Tass melaporkan peristiwa bersejarah dengan penonaktifan Dmitry Donskoy, satu-satunya sisa kapal selam Proyek 941 yang masih beroperasi.

Rusia mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di ranah kapal selam, menduduki peringkat kedua dengan jumlah kapal selam terbanyak di dunia. Menurut data tahun 2022, Angkatan Laut Rusia memimpin dengan total 70 kapal selam.

Jumlahnya melampaui kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat sebanyak 2 unit. Dominasi ini menjadi tolok ukur kekuatan maritim Rusia, menunjukkan komitmen serius dalam membangun armada laut yang kuat.

Angkatan laut Amerika Serikat (AS) tetap menjadi kekuatan utama di lautan global dengan keberagaman dan keseimbangan dalam jumlah dan tipe kapal perang serta kapal selam. Menurut World Directory of Modern Military Warships (WDMMW), per November 2022, angkatan laut AS memiliki total 243 unit aktif.

Keseimbangan kekuatan ini diperkuat oleh keberagaman dalam struktur angkatan laut, mencakup 11 kapal induk yang menjadi tulang punggung proyeksi kekuatan laut dan 68 kapal selam yang meningkatkan kemampuan taktis dan strategis AS di lautan.

Menurut laporan dari globalfirepower.com per tanggal 9 Agustus 2022, China menunjukkan dominasinya dalam ranah kapal selam dengan kepemilikan sebanyak 79 unit. Jumlah ini memberikan gambaran akan kekuatan maritim yang semakin berkembang pesat dari negara tersebut.

Kapal selam, sebagai komponen vital dalam kemampuan angkatan laut modern, memperkuat peran China dalam menjaga keamanan laut dan melindungi kepentingan nasionalnya di lautan yang semakin penting strategisnya.

Dalam kerangka Minimum Essential Force (MEF), Indonesia menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan dan melindungi wilayah maritimnya. MEF mengidentifikasi kebutuhan minimal untuk menjaga kedaulatan laut, dan menurutnya, Indonesia memerlukan 12 kapal selam.

Saat ini, dengan hanya 4 kapal selam yang aktif, Indonesia berada dalam posisi yang memerlukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kekuatan maritimnya. Peningkatan jumlah kapal selam menjadi suatu kebutuhan mendesak Indonesia.

PT PAL Indonesia (Persero) mengumumkan kabar besar dengan rencana pembangunan kapal induk militer untuk Indonesia yang dijadwalkan selesai pada tahun 2023. Pengungkapan ini menjadi sebuah pencapaian luar biasa yang menandai langkah besar dalam kemampuan industri pertahanan nasional.

Dengan direktur utama, Kaharuddin Djenod, memimpin proyek ini, Indonesia bersiap untuk memasuki era baru dalam kekuatan lautnya. Kapal induk militer ini diyakini akan memberikan dimensi baru dalam kemampuan pertahanan laut dan proyeksi kekuatan militer Indonesia.