Sukses

6 Jurus Jitu Atasi Keringat Berlebih, Salah Satunya dengan Lakukan Botox

Keringat berlebih atau hiperhidrosis merupakan kondisi seseorang ketika mengalami produksi keringat yang berlebih, bahkan melebihi batas kebutuhan tubuh untuk menjaga suhu tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Keringat berlebih atau hiperhidrosis merupakan kondisi seseorang ketika mengalami produksi keringat yang berlebih, bahkan melebihi batas kebutuhan tubuh untuk menjaga suhu tubuh. Keringat berlebih merupakan masalah yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari dan mengurangi rasa percaya diri.

Mengurangi rasa percaya diri? Pasalnya, keringat berlebih dapat memicu bau badan yang terjadi. Hal itu bisa muncul karena bakteri yang hidup di kulit kita dapat mengurai keringat dan menyebabkan bau badan. Alhasil, keringat berlebih dapat menyediakan lingkungan yang ideal bagi bakteri ini untuk berkembang dan menyebabkan bau yang tidak sedap muncul.

Dilansir dari Cleveland Clinic, terdapat dua jenis keringat berlebih, yakni hiperhidrosis fokal primer dan hiperdosis umum sekunder. 

  • Hiperdosis fokal primer merupakan kondisi kulit kronis yang disebabkan oleh perubahan genetik. Kondisi ini terjadi karena diwariskan secara biologis dari keluarga. Hiperhidrosis jeni ini biasanya memengaruhi ketiak, tangan, kaki dan wajah serta dimulai dari sebelum usia 25 tahun.
  • Hiperdosis umum sekunder merupakan keringat berlebih yang disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya atau merupakan efek samping dari obat. Hiperhidrosis jenis ini juga dapat menyebabkan kamu berkeringat saat tidur.

Eits, tapi jangan takut, hiperhidrosis merupakan kondisi yang sering terjadi, lho. Menurut penelitian yang diungkap Cleveland Clinic, 3 persen orang dewasa di Amerika Serika dengan rentang umur 20 hingga 60 tahun mengalami kondisi tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Gejala Keringat Berlebih

Ya, gejala keringat berlebih yang paling terlihat adalah kamu sedang berkeringat. Namun, ketika kamu sedang berkeringat, ada hal lain yang dapat membuat kamu tidak nyaman dan bisa dipastikan, itulah gejala kamu mengalami keringat berlebih. Apa saja gejalanya?

  • Kulit menjadi basah.
  • Pakaian jadi lembap.
  • Keringat jatuh dari pipi atau dahi.

Sering juga, keringat berlebih menyebabkan gejala lainnya terjadi, seperti:

  • Gatal dan peradangan saat keringat mengiritasi kulit.
  • Bau badan yang terjadi ketika bakteri di kulit bercampur dengan partikel keringat.
  • Kulit pecah-pecah atau mengelupas di kaki.

Gejala keringat berlebih tersebut sangat bervariasi tingkat keparahannya. Mungkin kamu memiliki gejala ringan yang datang dan pergi atau memiliki gejala yang konstan dan berdampak pada aktivtias sehari-hari.

Selain itu, keringat berlebih juga bukan tidak mungkin berdampak pada sisi emosinal diri kamu. Pasalnya, banyak orang yang ketika mengalami keringat berlebih merasa malu saat berkeringat dan menghindari orang lain. Hal itu pun dapat berdampak pada kualitas hubungan sosial kamu dengan orang lain.

3 dari 6 halaman

Titik-Titik Keringat Berlebih

Sebagai informasi, keringat berasal dari kelenjar eccrine yang ada di kulit di seluruh tubuh. Nah, terdapat beberapa bagian tubuh yang kerap kali menjadi titik keringat berlebih itu muncul. Di mana saja?

  • Ketiak dan masuk dalam jenis hiperhidrosis aksila.
  • Telapak kaki masuk dalam jenis hiperhidrosis plantar.
  • Telapak tangan masuk dalam jenis hiperhidrosis palmar.
  • Dahi dan pipi masuk dalam jenis hiperhidrosis kraniofasial.
  • Alat kelamin.
  • Punggung bagian bawah.

Nah, tempat yang paling umum muncul keringat berlebih pada bagian tubuh adalah telapak tangan kamu, lho.

Penyebab Keringat Berlebih

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih keringat berlebih itu terjadi? Hal itu disebabkan akrena kelenjar keringat terlalu aktif, lho. Maksudnya, kelenjar keringat menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh ketika kamu sedang kepanasan.

Dan jika kamu mengalami hiperhidrosis, kelenjar keringat akan aktif dan menghasilkan keringat lebih sering daripada saat tubuh kamu terlalu panas. Untuk waktunya senditi, kamu akan mengalami keringat berlebih pada waktu yang acak dalam sehari ketika tidak ada sesuatu aktivitas yang menyebabkan kamu berkeringat.

Selain itu, keringat berlebih terjadi bisa disebabkan oleh lingkungan yang memengaruhi. Tak hanya itu, emosi juga dapat memicu keringat berlebih terjadi, seperti sedang stres, cemas, takut, atau gugup.

Keringat berlebih juga terjadi disebabkan oleh suhu yang panas, olahraga yang dilakukan, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi, seprti makanan pedas, berlemak, manis dan asin, serta makanan dengan kadar protein yang tinggi.

4 dari 6 halaman

Langkah Atasi Keringat Berlebih

Nah, jika ingin atasi keringat berlebih, terdapat beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Dilansir dari Insider, berikut ini 8 cara terbaik untuk atasi keringat berlebih.

1. Gunakan Antiperspirant

Antiperspiran merupakan zat topikal yang menghalangi kelenjar keringat. Antiperspiran mengandung logam seperti seng dan aluminium yang menghalangi pori-pori untuk mengeluarkan keringat. Ini berbeda dengan deodoran yang hanya menutupi bau atau bau keringat.

Meskipun antiperspiran paling sering digunakan pada ketiak, antiperspiran juga dapat digunakan pada tangan, kaki, dan wajah bagi penderita keringat berlebih, suatu kondisi medis yang menyebabkan keringat berlebih.

Namun ada beberapa hal yang kamu harus perhatikan ketika menggunakan antipersipan, seperti:

  • Gunakan sebelum kamu mulai berkeringat: Antiperspiran perlu diterapkan sebelum mulai berkeringat agar dapat bekerja secara efektif. Pasalnya, mineral dalam antiperspiran, seperti garam dapat menghalangi saluran keringat dan mencegah keringat berlebih keluar.
  • Gunakan untuk kondisi yang akan datang: Maksudnya, antiperspiran dapat digunakan pada malam hari dan dapat bertahan hingga keesokan harinya.
  • Cukur bulu ketiak: Mencukur bulu ketiak dapat membantu membuat antiperspiran lebih efektif dan meminimalkan bau keringat.
5 dari 6 halaman

Atasi Keringat Berlebih Lainnya

2. Batasi Konsumsi Makanan Pedas, Berlemak, atau Asin

Apa yang kamu makan dan minum dapat memengaruhi seberapa banyak kamu berkeringat. Nah, makanan dan minuman berikut ini dapat membuat keringat berlebih muncul.

  • Makanan pedas: Saat tubuh kamu memproses makanan panas atau pedas, detak jantung kamu dapat meningkat. Hal itu akan meningkatkan suhu tubuh internal dan menyebabkan kamu berkeringat.
  • Makanan berlemak: Tubuh kamu perlu bekerja lebih keras untuk memproses makanan berlemak dan yang pasti dapat menaikkan suhu sebagai faktor terjadinya keringat berlebih.
  • Makanan yang sangat asin: Tubuh kamu mungkin akan mencoba memproses garam ekstra dengan berkeringat.

Sebagai gantinya, kamu a harus mengonsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung air dan dapat membantu tubuh kamu tetap sejuk.

3. Tetap Terhidrasi

Minum air dapat membantu mendinginkan tubuh dan mengurangi keringat lho. Untuk itu, kamu dapat menghindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol. Pasalnya, kedua hal itu dapat meningkatkan detak jantung untuk sementara yang berdampak pada meningkatnya suhu tubuh kamu dan membuat berkeringat.

4. Kenakan Pakaian yang Longgar

Untuk menghindari keringat berlebih, kamu dapat mengenakan pakaian yang longgar serta terbuat dari bahan yang nyaman, seperti katun, linen, atau kain yang dapat menyerap kelembapan.

Pasalnya, jika kamu mengenakan pakaian berbahan serat sintetis, seperti nilon, rayon, atau sutra, itu dapat membuat kamu lebih cepat panas dan berkeringat.

6 dari 6 halaman

Atasi Keringat Berlebih dengan Botox

5. Jaga Suhu Ruangan Tetap Sejuk

Tubuh kamu biasanya berkeringat saat terlalu panas. Dan ketika kondisi itu terjadi, kamu perlu mendinginkan suhu tubuh yang panas tadi. Untuk itu, kamu bisa menggunakan kipas angin, air conditioner, menutup tirai jendela saat siang hari, minum air mineral yang dingin, dan segarkan tubuh dengan mandi guna mengatasi keringat berlebih.

6. Aplikasikan Perawatan Medis

Jika kamu mengelami keringat berlebih secara terus menerus, sudah waktunya untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang mumpuni. Pasalnya, kondisi tersebut sudah sangat parah dan tidak bisa atasi keringat berlebih dengan seorang diri, untuk itu opsi berkonsultasi dengan tenaga kesehatan menjadi penting.

Setelah melakukan konsultasi tenaga kesehatan untuk atasi keringat berlebih, mungkin ada beberapa bentuk perawatan yang akan diberikan tenaga kesehatan, seperti,

  • Krim topikal: Seorang dokter mungkin meresepkan krim topikal yang mengandung glikopirrolat dan dapat digunakan untuk mengatasi keringat berlebih di wajah.
  • Resep Antiperspiran: Antiperspiran yang memiliki resep, seperti Drysol yang mengandung lebih banyak aluminium klorida daripada opsi over-the-counter (OTC). Bahan ini membantu memblokir saluran keringat di banyak antiperspirant OTC.
  • Botox: Suntikan botox bekerja dengan memblokir saraf yang memberi sinyal pada tubuh untuk berkeringat. Ini solusi sementara, karena suntikan berlangsung selama 6 sampai 12 bulan.
  • Obat pemblokir saraf: Ada beberapa obat, seperti oxybutynin yang dapat memblokir pembawa pesan kimia dan saraf tertentu di tubuh.
  • Pembedahan: Ada beberapa pilihan pembedahan untuk menghentikan keringat berlebih, salah satunya adalah operasi pengangkatan kelenjar keringat dan operasi saraf untuk mengurangi sinyal keringat.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini