Sukses

Kenali Istilah Game Disorder, Kecanduan Gim yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Simak di sini penjelasan mengenai istilah game disorder

Liputan6.com, Jakarta - Game menjadi salah satu hiburan yang banyak disukai oleh semua kalangan individu. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pun masih menyisihkan waktu luang untuk bermain game di saat aktivitas yang padat.

Namun, seiring perkembangannya teknologi yang semakin canggih, kini game sudah menjadi sumber dari penyakit untuk seseorang. Istilah tersebut dinamakan game disorder atau gangguan game.

Mengutip dari laman resmi WFO, pada Selasa (27/12/2022), game disorder adalah kondisi kesehatan seseorang sebagai pola perilaku bermain game (digital gaming atau video gaming) yang ditandai dengan gangguan kontrol atas bermain game dan peningkatan prioritas dalam bermain game lebih diutamakan daripada aktivitas atau minat lainnya.

Dengan kata lain, gamer (orang yang bermain game) tahu bahwa mereka harus berhenti bermain dan memenuhi kebutuhan sehari-hari lainnya, seperti makan, tidur dengan waktu yang cukup, tetapi mereka merasa tidak mampu mengendalikan diri dan melakukannya.

Gangguan game dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk kecanduan teknologi, seperti kecanduan internet dan smartphone yang semakin merajalela. Gangguan ini juga dikenal sebagai kecanduan video game atau gangguan game internet.

Pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan gangguan game sebagai penyakit dalam revisi ke-11 International Classification of Diseases (ICD-11).

ICD adalah kumpulan kondisi dan penyakit medis yang digunakan oleh profesional kesehatan untuk membuat diagnosis dan rencana perawatan. Penambahan gangguan game pada revisi kesebelas mencakup game online dan offline, yang mana terdaftar sebagai gangguan karena perilaku adiktif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Penyebabnya?

Menurut berbagai penelitian, gangguan bermain game dapat terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, dan stres.

Pengguna yang menderita masalah mendasar ini dapat jatuh ke dalam kebiasaan bermain game yang berlebihan karena memberikan jalan keluar dari perasaan negatif yang memengaruhi mereka.

Tak hanya itu, orang-orang yang ditemukan memenuhi kriteria gangguan game, seringkali memiliki kesehatan emosional, fisik, sosial, dan mental yang lebih buruk.

Namun, salah satu alasan utama mengapa video game bisa menjadi begitu membuat kecanduan adalah karena mereka dirancang khusus untuk menjadi seperti demikian.

Perancang video game mendapat untung dari game mereka, dan sebagai hasilnya, mereka terus mencari cara untuk membuat lebih banyak orang membeli dan bermain.

Hal ini sering dilakukan dengan membuat game cukup menantang sehingga membuat pemain tetap tertarik. Selain itu, mereka menciptakan lingkungan yang sepenuhnya membuat pengguna merasa aman dan terkendali sambil mengukur kemajuan mereka secara nyata.

Akibatnya, seorang gamer dapat menghabiskan berjam-jam bermain game tanpa menyadari bahwa waktu telah berlalu.

3 dari 4 halaman

Gejala Game Disorder

Gangguan game dikualifikasikan oleh pengabaian prioritas yang bermasalah dan perilaku antisosial yang berasal dari penggunaan game yang berlebihan sebagai pengalih perhatian.

Mereka yang memiliki gangguan sering menunjukkan suasana hati yang tidak stabil, kurang imajinatif, dan mungkin terobsesi dengan kejadian dan pencapaian dalam permainan sambil mengabaikan apa yang perlu mereka prioritaskan.

Dampak negatifnya terkadang mengakibatkan ketidakpedulian terhadap kebersihan atau penurunan atau penambahan berat badan yang berlebihan.

Dilansir melalui Techtarget, gejala lainnya meliputi:

  • Perasaan gelisah dan gampang marah jika tidak bisa bermain.
  • Berbohong kepada teman dan keluarga terkait jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain game.
  • Keinginan untuk mengasingkan diri dari orang lain agar memiliki lebih banyak waktu untuk bermain.
  • Kelelahan karena kurang tidur.
  • Migrain akibat ketegangan mata atau konsentrasi yang intens.
4 dari 4 halaman

Cara Mengobati Pengidap Game Disorder

Karena game disorder ini adalah klasifikasi yang relatif baru, belum ada pengobatan yang signifikan. Namun, hal tersebut dapat didekati, seperti kebanyakan perilaku adiktif lainnya dengan rencana perawatan termasuk terapi, kelompok swadaya, dan pengobatan.

Studi menunjukkan bahwa kombinasi berbagai teknik perawatan mungkin paling bermanfaat, termasuk psikoedukasi, intervensi keluarga, pengembangan gaya hidup baru, dan terapi perilaku kognitif (CBT).

Psikoedukasi melibatkan pengajaran kepada pecandu tentang gangguan game mereka dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental, kesehatan fisik, dan kehidupan mereka.

Mengembangkan gaya hidup baru mendorong pecandu untuk memeriksa keterampilan lain yang mereka miliki, menemukan aktivitas menyenangkan lainnya, dan menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri.

Sementara, CBT adalah jenis konseling kesehatan mental yang dapat digunakan untuk mengajari pecandu cara mengubah pola pemikiran tentang game dan mengubah perilaku buruk mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.