Sukses

Penampakan AppStore Besutan Korea Utara Berwujud Toko Fisik, Namanya Tongil Tours

Korea Utara hadirkan Tongil Tours, AppStore yang seharusnya ada di smartphone tapi berwujud toko fisik

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka Korea Utara yang dikenal sebagai negara serba terbatas dan tertutup ini memiliki ponsel pintar (smartphone). Bahkan, smartphone yang dirilis punya fitur yang hampir setara dengan gawai canggih yang beredar luas di pasaran saat ini.

Namun, di tengah gempuran inovasi Korea Utara dalam membuat smartphone, tentu saja masih memiliki keterbatasan akses dalam penggunaannya.

Beberapa contoh keterbatasan akses yang masih dimiliki oleh Korea Utara antara lain, terdapatnya pemantauan dari pemerintah terhadap penggunaan ponsel beserta fitur telepon dan chat, penggunaan jaringan intranet, hingga pemasangan aplikasi.

Dalam kasus pemasangan aplikasi pada smartphone Korea Utara, pengguna harus rela merogoh kocek sekitar 5.000 Won (Rp59 ribu) hingga 10.000 Won (Rp119 ribu) per aplikasi, tergantung pada jenis aplikasi yang dipasang.

Namun, bukan hanya pada permasalahan biaya, pengguna pun harus benar-benar datang ke ‘AppStore’ secara langsung.

Dilansir dari NK News, berbeda dari AppStore maupun PlayStore pada umumnya yang langsung tersedia di gawai, AppStore versi Korea Utara ini hadir dalam versi toko offline --- layaknya ketika kita ingin membeli kaset PS pada era PS1 zaman dahulu.

Toko AppStore versi Korea Utara ini diberi nama Tongil Tours.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diciptakan oleh Mahasiswa Asing

Kehadiran aplikasi AppStore Korea Utara bernama Tongil Tours tak lepas dari sosok bernama Alek Sigley.

Alek merupakan seorang mahasiswa sastra dari program pascasarjana yang kala itu sedang menempuh studi di Universitas Kim Il Sung.

Ia juga merupakan seorang mahasiswa asing yang berkuliah di sana dan memiliki kewarganegaraan Australia.

Menurut Alek, selama berstatus menjadi mahasiswa asing di negara Kim Jong-un tersebut, dia merasakan banyak keistimewaan yang dirinya dapat.

Beberapa keistimewaan tersebut di antaranya menjadi staf diplomatik residen, pekerja LSM, dapat bersepeda dengan bebas tanpa perlu diawasi oleh penerjemah atau pemandu, berbelanja di restoran yang dilarang oleh pemerintah untuk turis, hingga menggunakan fasilitas seperti kereta bawah tanah.

Bahkan, area lain di mana penduduk asing jangka panjang (baik pelajar asing maupun jenis penduduk asing jangka panjang lainnya) menikmati akses perangkat lunak dan perangkat digital yang disediakan oleh pemerintah.

3 dari 4 halaman

Sensasi Berbelanja Aplikasi Langsung

Ketika para calon pengguna aplikasi datang ke Tongil Tours, mereka akan disajikan pemandangan sebuah toko yang interior temboknya dihiasi oleh poster-poster dari berbagai jenis aplikasi.

Aplikasi yang tersedia di toko Tongil Tours tersebut pun juga beragam, layaknya aplikasi pada AppStore maupun Playstore.

Mulai dari permainan angry birds, talking tom, peta, musik, e-book, majalah sastra, aplikasi filter kecantikan kamera, hingga Netflix versi Korea Utara yang bernama “Naui Kiltongmu” (“My Companion”), dan masih banyak lagi.

Calon pengguna aplikasi akan diajak untuk melihat-lihat aplikasi yang tertera pada tembok sebelum benar-benar membeli aplikasi tersebut.

Jika sudah memutuskan, maka pembeli dapat langsung memesan ke kasir yang tersedia untuk melakukan pembayaran dan pemasangan oleh teknisi aplikasi dari toko tersebut.

4 dari 4 halaman

Proses Pemasangan Aplikasi

Layaknya orang-orang yang mengunduh file versi (.apk) dari internet, proses pemasangan aplikasi oleh Tongil Tours di ponsel milik penggunanya pun kurang lebih memiliki kesamaan dengan pemasangan aplikasi yang mungkin pernah sebagian orang unduh dari internet browser.

Staf akan menyambungkan perangkat pengguna ke komputer mereka. Mereka akan memasangkan aplikasi ke perangkat para pengguna menggunakan format file (.apk) yang mereka miliki pada database mereka.

Mereka kemudian masuk ke intranet dan mengunjungi situs masing-masing perusahaan yang memproduksi aplikasi yang relevan.

Di sana, mereka membeli kode aktivasi yang diperlukan untuk setiap aplikasi. Tanpa aplikasi meskipun sudah dipasang melalui format file (.apk), aplikasi tersebut belum tentu dapat berfungsi langsung karena ada yang mengalami kendala sehingga harus dipasang ulang.

Pada titik tertentu dalam proses, untuk aplikasi tertentu dengan database besar seperti aplikasi kamus, file data juga perlu diperoleh dan dipasang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.