Sukses

Rasa Kantuk Muncul Setelah Makan, Ini Cara Mengatasi Kondisi Food Coma

Food coma mendeskripsikan perasaan mengantuk atau lelah setelah makan.

Liputan6.com, Jakarta - Food coma menjadi sebuah frasa yang mendeskripsikan perasaan mengantuk atau lelah setelah makan.

Ada berbagai teori tentang faktor penyebab dari kondisi yang memiliki sebutan medis postprandial somnolence ini, di antaranya seperti tipe makanan, waktu saat makan, juga sirkulasi darah.

Melansir dari Kresser Institute, Jumat (11/11/2022), postprandial somnolence merupakan keadaan mengantuk yang terjadi setelah kita makan.

Biasanya, rasa kantuk sehabis makan menyerang tiga puluh menit hingga satu jam setelah makan atau bahkan lebih. Kondisi kelelahan ini juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti gangguan kognitif, mual, kembung, kehilangan motivasi, pusing, dan gemetar.

Kondisi ini normal dan umum terjadi kepada sebagian orang. Namun, jika kondisi ini terjadi setiap hari secara terus-menerus, lalu diikuti gejala-gejala seperti gangguan kognitif dan pusing, ada baiknya kamu mencoba untuk memeriksakan kondisi tersebut ke dokter atau ahli.

Food coma dapat terjadi karena upaya tubuh untuk mencerna jenis makanan tertentu atau ukuran porsi yang lebih besar dari biasanya. Selain itu, keadaan ini mungkin merupakan salah satu sifat manusia dan menjadi kondisi yang disebabkan faktor biologis.

Kamu pun dapat mengambil langkah-langkah sederhana untuk menghindari perasaan lelah dan kantuk setelah makan. Ini termasuk mengurangi jumlah porsi makanan, makan makanan yang bergizi dan seimbang, juga rutin berolahraga serta menjaga jam tidur.

Tidak ada pengobatan yang bisa diambil untuk mengatasi food coma, tetapi kita bisa mengatasinya dengan cara-cara berikut ini.

Melansir dari Medical News Today, langkah pertama adalah berjalan-jalan di luar setelah makan. Cahaya yang kita terima saat beraktivitas di luar mampu meningkatkan kewaspadaan dan fungsi mental yang turun setelah makan siang.

Selanjutnya, makan dengan porsi kecil secara rutin. Makanan yang dengan porsi sedikit dapat menjaga tingkat energi sehingga tetap stabil. Usahakan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein.

Terakhir, tidur sejenak setelah makan siang juga dapat meningkatkan kinerja otak selama bekerja di sore hari. Meskipun rutin tidur siang, hal ini tidak akan menggantikan kualitas tidur di malam hari. Oleh karena itu, menjaga durasi tidur pada malam hari juga dapat membantu mengurangi lelah di siang hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tipe Makanan yang Menjadi Faktor Orang Mengalami Food Coma

Bukan hal baru lagi kalau makanan berkarbohidrat dan protein menjadi penyebab seseorang merasa mengantuk setelah makan.

Berdasarkan situs Medical News Today, kedua bahan tersebut mengandung triptofan, yang memungkinkan makanan tersebut cenderung menimbulkan perasaan lelah dan kantuk sehabis makan.

Sebuah studi di 2021 menunjukkan, dari percobaan pengemudi truk yang lebih sering makan sayur-sayuran atau buah-buahan, lebih kecil menunjukkan teknik mengemudi yang berbahaya daripada pengemudi truk yang sering makan daging dan ikan. Peneliti menyimpulkan hal ini dipengaruhi oleh rasa lelah yang mereka rasakan setelah makan.

Namun, selain karbohidrat dan protein terdapat beberapa makanan yang juga memiliki triptofan, di antaranya adalah ayam, tahu, kacang-kacangan, susu, dan juga putih telur.

Selain itu, makanan yang mengandung karbohidrat, meliputi makanan olahan seperti roti, makanan bertepung seperti pasta, nasi, dan kentang.

3 dari 4 halaman

Pengaruh Porsi Makan dan Jadwal Makan Siang terhadap Food Coma

Di samping jenis makanan, porsi dari makanan tersebut juga berperan memengaruhi berkurangnya energi sehabis makan. Semakin besar makanannya, semakin lama juga waktu yang dibutuhkan sistem pencernaan untuk menyerap semua nutrisi.

Hal ini menyebabkan gula darah yang meningkat, lalu dapat menyebabkan kita mengalami penurunan tingkat energi tidak lama setelahnya.

Jadi, meskipun bahan makanan yang dikonsumsi mengandung karbohidrat dan protein, jika kita bisa mengatur porsinya, rasa kantuk pun dapat diatasi.

Khususnya saat makan siang, makan dengan porsi besar tak ayal membuat orang mengantuk di sore hari. Ini disebabkan upaya tubuh yang membutuhkan energi lebih untuk mencerna makanan, lalu menguras energi yang dimiliki tubuh.

Sementara itu, setelah makan tubuh kita yang sedang fokus untuk mencerna makanan juga akan mengirim pergerakan darah ke bagian sistem pencernaan. Ini membuat darah di bagian otak berkurang, lalu menyebabkan kita merasa pusing dan mengantuk.

4 dari 4 halaman

Makanan yang Bantu Menghindari Rasa Kantuk

Menjaga pola tidur cukup teratur merupakan hal utama yang dapat kita lakukan untuk mengatasi rasa lelah pada siang hari.

Ketika mulai mengalami insomnia, dalam jangka panjang hal ini bisa berisiko meningkatkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, sampai kanker.

Di samping menjaga pola tidur, ada juga beberapa bahan makanan atau minuman yang bisa kita konsumsi untuk menghindari rasa kantuk saat sedang bekerja di siang hari. Bahan-bahan tersebut seperti kafein, makanan pedas, makanan manis, juga fast food.

Disarankan untuk waktu mengonsumsi makanan dan minuman tersebut dilakukan pada siang hari. Hal ini disebabkan untuk menghindari munculnya gangguan tidur, seperti insomnia pada malam hari dan malah merusak pola tidur yang teratur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.