Sukses

Bikin Otak Lemot, 7 Kebiasaan Tidur Siang yang Buruk Ini Perlu Dihindari

Berikut kebiasaan tidur siang yang bisa mengurangi kinerja kognitif.

Liputan6.com, Jakarta - Tidur siang yang baik dapat membuat Anda merasa segar dan siap untuk menghadapi sisa hari Anda. Faktanya, tidur siang dapat meningkatkan banyak area kognitif, termasuk pengaturan diri, fungsi eksekutif, kontrol kognitif, memori, perhatian, dan kinerja motorik, kata Sara Mednick PhD, seorang ahli saraf kognitif di University of California.

Tetapi untuk mendapatkan semua manfaat ini, Anda perlu bersikap waspada tentang tidur siang Anda. Itu karena kebiasaan tidur siang tertentu dapat memiliki efek sebaliknya. Dikutip dari berbagai sumber, untuk memperoleh manfaat dari tidur siang, disarankan untuk menghindari kebiasaan tidur siang berikut:

1. Tidur Siang Terlalu Lama

Mengutip Live Strong, Jumat (4/11/2022), tidur siang sebaiknya tidak lebih lama dari 20-30 menit. Jika Anda tidur siang lebih lama dari 20 atau 30 menit, Anda kemungkinan akan masuk ke tahap gelombang lambat atau tidur yang sangat nyenyak.

Tidur nyenyak di siang hari yang notabene durasinya lebih singkat daripada tidur malam, akan membuat Anda merasa pusing saat terbangun. Kondisi linglung dan mudah tersinggung setelah bangun tidur siang disebut inersia tidur.

Tak hanya disorientasi sementara, Anda juga akan mengalami penurunan kinerja kognitif seperti memori jangka pendek lebih buruk, sulit belajar, dan reaksi lambat.

Jika Anda menemukan diri Anda berjuang melawan serangan inersia tidur setelah tidur siang, cobalah memaparkan diri Anda pada cahaya terang atau mencuci muka.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Tidur Siang sebagai Pengganti Tidur Malam

Mungkin banyak orang berpikir tidur siang untuk tidur malam adalah strategi yang masuk akal jika Anda tidak dapat cukup waktu tidur di malam hari. Tidur siang masih tidak merevitalisasi seperti tidur malam penuh, ungkap seorang profesor di divisi paru, perawatan kritis dan obat tidur di University of Washington bernama Vishesh K. Kapur, MD, MPH,. Sementara banyak penelitian menunjukkan kekuatan tidur siang untuk meningkatkan kinerja kognitif, namun upaya ini tidak sebaik saat tidur malam.

3. Tidak Menjaga Jadwal Tidur Siang yang Konsisten

Tubuh kita mendambakan konsistensi dan berkembang dengan jadwal yang stabil. Misalnya, jika Anda secara rutin berlari pada pukul 8 pagi setiap hari, tubuh Anda akan siap untuk mengerahkan energi pada waktu itu.

Makan pada siang hari, tubuh Anda akan mulai mengirimkan sinyal lapar pada tengah hari karena sudah diprogram untuk menerima makanan pada waktu itu. Sama halnya dengan tidur siang.

"Tidur siang dengan jadwal yang konsisten menciptakan informasi bagi otak Anda untuk dapat mengatur Anda agar sukses dalam hal tertidur," kata Mednick.

 

 

3 dari 4 halaman

4. Tidur Siang Setelah Makan Berat

Kita semua pernah merasa mengantuk setelah makan, tetapi berbaring setelah makan seharusnya dihindari. Makanan memiliki efek besar salah satunya sulit untuk tidur, makanan berat seperti yang tinggi lemak, karbohidrat atau gula akan lebih sulit dicerna dan membuatnya lebih sulit untuk tidur nyenyak.

Masalah bisa semakin besar jika Anda mengidap asam lambung. Posisi tubuh berbaring akan memudahkan isi perut berbalik ke kerongkongan sehingga menimbulkan heartburn.

5. Mengkonsumsi Kafein Sebelum Tidur Siang

Beberapa orang berpikir bahwa mengkonsumsi kafein sebelum tidur siang akan membantu mereka bangun dengan perasaan segar dan ada beberapa ilmu pengetahuan yang mendukung klaim ini.

Kafein tinggi akan muncul setelah sekitar 30 menit setalah dikonsumsi. Jadi, jika Anda mengonsumsi espresso sebelum tidur siang, kemudian bangun setengah jam kemudian, Anda mungkin akan terbangun.

Meskipun mengonsumsi sedikit kafein sebelum tidur siang dapat memangkas inersia tidur, Mednick tidak menyarankan untuk menjadikannya kebiasaan. Ketika dikonsumsi di sore hari, kafein dapat menyebabkan masalah tidur di malam hari.

Dalam Journal of Clinical Sleep Medicine disimpulkan bahwa, mengonsumsi kafein enam jam sebelum tidur mengurangi waktu tidur lebih dari satu jam. Ketika Anda kurang tidur di malam hari, Anda mungkin akan mencari secangkir kopi saat keesokan harinya untuk mencegah rasa kantuk. Namun, hal itu dapat siklus yang merusak waktu tidur Anda.

 

4 dari 4 halaman

6. Tidak Segera Beranjak dari Kasur

Perlu diperhatikan kebiasaan setelah tidur siang. Saat alarm sudah menyala, sebaiknya segera bangun dan bergerak. Memutuskan untuk tidur lebih lama justru tidak sehat.

"Tidur siang harus diakhiri dengan cara yang dipahami otak Anda bahwa tidur sudah berakhir dan terjaga perlu dioptimalkan," ujar spesialis tidur, Dr. W. Chris Winter, MD, seperti dikutip Bustle.

Dia menyarankan untuk keluar rumah agar terpapar sinar matahari dan jalan-jalan sebentar. Cahaya matahari akan memberitahu otak bahwa saatnya bangun dengan mengurangi melatonin dan meningkatkan serotonin.

7. Tidur di Mana Saja

Anda perlu menciptakan lingkungan yang mendukung untuk tidur siang. Dr. Winter, berkata bahwa tempat-tempat yang berisik dan kurang nyaman tentu bukan lokasi yang tepat untuk tidur.

"Pilih tempat yang tenang, adem, dan nyaman. Lepas sepatu Anda. Berbaring sepenuhnya. Cari selimut yang nyaman dan gunakan selama tidur. Pertimbangkan semprotan aroma lavender atau secangkir teh chamomile hangat," tutur Dr. Winter.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.