Sukses

8 Kerusakan Organ Akibat Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Diabetes merupakan penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi penyakit lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika seseorang mengidap diabetes, mereka memiliki kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar glukosa tetap tinggi, akan ada banyak masalah kesehatan yang muncul. Tak hanya itu, bila Anda tidak mampu mengelola kadar gula dengan baik, maka dapat meningkatkan risiko kerusakan di seluruh organ tubuh.

Ya, seperti itulah penggambaran diabetes secara sederhana. Ingat, yang sederhana itu hanya penjelasan, takdir sebenarnya sungguh mengenaskan. Gak percaya? mari kita jabarkan lebih dalam.

Glukosa, atau gula darah, adalah sumber energi utama tubuh manusia. Asalnya dari beragam makanan yang kita konsumsi setiap hari. Sedangkan, hormon insulin akan membantu sel-sel tubuh mengubah glukosa menjadi bahan bakar atau tenaga bagi manusia.

Lalu bagaimana proses terjadinya penyakit diabetes? Kondisi ini dipicu akibat tubuh gagal menghasilkan hormon insulin dalam jumlah cukup. Kurangnya hormon ini dapat menyebabkan glukosa dalam tubuh tidak bisa diporoses dengan sempurna dan mengakibatkan seseorang mengalami kelebihan gula darah.

Menghimpun dari Meedical News Today, Rabu (14/9/2022), pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel pankreas dan menghentikan pembuatan insulin secara paksa.

Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh sudah tidak memiliki kemampuan untuk membuat insulin atau insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya. Lantas apa yang terjadi? Kedua jenis diabetes tersebut dapat menyebabkan berbagai kerusakan serius pada seluruh organ tubuh jika seseorang tidak dapat mengontrol kondisi tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Diabetes merusak sistem peredaran darah dan sistem kardiovaskular

1. Diabetes merusak sistem peredaran darah

Kelebihan gula darah dapat menurunkan elastisitas pembuluh darah, membuatnya menyempit, dan menghambat aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya suplai darah dan oksigen, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kerusakan pembuluh darah besar maupun kecil.

Hampir 74% orang dewasa dengan diabetes mengalami hipertensi. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Komplikasi dari penyakit makrovaskular (pembuluh darah besar atau kecil), meliputi:

- Serangan jantung

- Penyakit arteri perifer

- Mata

- Ginjal

- Sistem saraf

2. Diabetes merusak sistem kardiovaskular

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (DCD), penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian dini di antara pengidap diabetes. Selain itu, orang dengan diabetes tipe 2 lebih berisiko tiga kali lipat mengalami stroke atau meninggal karena penyakit jantung.

Diabetes sering terjadi bersamaan dengan kondisi kesehatan lain yang menekan jantung, seperti obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

3 dari 5 halaman

3. Diabetes akan mempermudah orang terkena luka dan infeksi

Diabetes akan membuat tubuh kehilangan kemampuan penyembuhan diri ketika luka atau infeksi. Ini disebabkan oleh sirkulasi darah, oksigen dan nutrisi tidak dapat tersuplai dengan baik.

Seseorang dengan riwayat diabetes harus memeriksakan kulit secara teratur, apalagi jika mendapati luka, infeksi, termasuk kemerahan, bengkak, dan demam.

4. Diabetes merusak sistem saraf

Neuropati, atau sistem saraf, adalah komplikasi umum dari diabetes. Sekitar 10-20% orang dengan diagnosa awal diabetes akan mengalami kerusakan saraf. Semakin lama seseorang hidup dengan diabetes, semakin tinggi kemungkinan mereka terkena neuropati.

Insitusi Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK) mengatakan bahwa setengah dari pasien diabetes memiliki masalah kerusakan saraf (neuropati perifer dan otonom).

Neoropati dapat mempengaruhi setiap bagian dari sistem saraf, termasuk saraf yang mengontrol fungsi otonom, seperti pencernaan. Namun, bentuk paling umum seseorang akan merasakan mati rasa di area kaki, jari, lengan, dan tangan.

Hilangnya sensasi atau mati rasa yang terjadi akibat neuropati, dapat mempersulit seseorang untuk merasakan luka kecil. Jika luka kecil tidak terditeksi dan infeksi terus berkembang, maka ulserasi dan kematian jaringan dapat terjadi. Kemungkinan amputasi akan diperlukan dalam beberapa kasus.

4 dari 5 halaman

5. Diabetes merusak ginjal dan sistem kemih

Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal. Kerusakan ini mencegah ginjal untuk menyaring limbah dari darah. Jika diabaikan, kondisi ini bisa mengakibatkan gagal ginjal hingga kerusakan sistem kemih.

6. Diabetes merusak kesehatan dan kesuburan seksual

Diabetes akan merusak sistem pembuluh darah dan saraf otonom yang memiliki efek negatif pada fungsi seksual dan kemampuan tubuh untuk mengirim dan merespons rangsangan seksual.

Disfungsi ereksi adalah salah satu efek yang dapat mengancam tiga kali lebih mungkin, pada pria dengan diabetes. Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa, pria dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 cenderung memiliki kualitas sperma yang lebih rendah dan risiko infertilitas yang lebih tinggi.

Selain pria, diabetes juga dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Ditandai dengan ketidakteraturan menstruasi, periode haid yang lebih berat, menopause dini, sindrom ovarium polikistik (PCOS).

5 dari 5 halaman

7. Diabetes merusak penglihatan

Diabetes meningkatkan risiko sejumlah masalah mata, untuk beberapa kasus di antaranya dapat menyebabkan kehilangan pengelihatan secara permanen. Sedangkan untuk kasus umum yang terjadi, meliputi:

- Glaukoma

- Retinopati diabetik

- Edema makula

- Katarak

8. Kerusakan lain yang ditimbulkan oleh diabetes

Diabetes memang penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi pada penyakit lain, di antaranya meliputi:

- Kerusakan pada permukaan atau tekstur kulit. Seperti kulit kering, noda hitam hingga bisul.

- Masalah metabolisme. Seperti mual dan muntah, sesak napas, sakit perut, dehidrasi dan kehilangan kesadaran.

- Kesehatan mental. Seperti gangguan cemas, depresi, bahkan stres.

- Kerusakan pada gigi dan mulut

- Lidah menjadi kering

- Tubuh kaku dan sakit

- Obesitas

- Rambut rontok 

- Infeksi jamur pada organ vital wanita

- Ketoasidosis diabetik. Menimbulkan gejala dehidrasi berat seperti haus berlebihan, sering buang air kecil, dan tubuh lemas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.