5 Oktober Hari Guru Sedunia, dan Tanggungjawab Beratnya di Masa Pandemi

Liputan6.com, Jakarta Masih sering terdengar gaji guru di beberapa wilayah Indonesia sangat kecil, apalagi guru honorer Informasi yang beredar baru-baru ini menyebutkan,  seorang guru di Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai gaji 300 ribu setiap bulan.

Sebelumnya juga viral, seorang guru Guru madrasah di Pandeglang, Banten, Jawa Barat juga hanya mendapatkan gaji Rp 50 ribu per bulan. Miris tentu saja mendengar fakta ini.

Kondisi itu diperparah dengan datangnya pandemi yang sudah berlangsung nyaris dua tahun. Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik makin berat. Mereka harus menyesuaikan cara dan metode baru dalam melakukan aktivitas belajar mengajar anak didiknya.

Kegiatan belajar mengajar jarak jauh memunculkan banyak tangangan dan kendala baru. Salah satu kendalanya adalah dengan langkanya sinyal di beberapa wilayah, khususnya di wilayah terpencil.

Kedua terbatasnya kuota internet.

Selain itu masih banya anak didik yang tidak mempunyai handphone atau laptop sendiri. Sehingga mereka harus bergantian dengan anggota keluarga lainnya. 

Bagi siswa yang tidak mempunyai perangkat yang memadai, beberapa guru harus mendatangi  rumah-rumah siswa. Perlu kesabaran dan keuletan yang luar biasa.

5 Oktober diperingati sebagai Hari Guru Sedunia dimaksudkan untuk memberikan dukungan kepada para guru di seluruh dunia dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi masa depan ditentukan oleh peran guru yang berkualitas.

Namun jika masih terdengar ada guru dengan gaji kecil, tentu masa depan peradaban perlu dipertanyakan.