Sukses

Berbobot 2.5 Kilogram, Alpukat Raksasa Ini Pecahkan Rekor Dunia

Keluarga di Hawaii memenangkan rekor dunia dengan kategori alpukat terberat.

Liputan6.com, Jakarta - Memenangkan rekor dunia menjadi suatu kebanggaan bagi siapa pun yang mendapatkannya. Rekor yang diraih dapat berupa bermacam-macam kategori, seperti melakukan sesuatu dengan cepat, tubuh terkuat, melakukan sesuatu terlama, atau bahkan memiliki benda terbesar.

Seperti rekor yang baru saja didapatkan satu keluarga di Pulau Maui, Hawai ini. Mereka dinobatkan memiliki buah alpukat terberat di dunia oleh Guinness World Records.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Pilihan Video di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2,54 Kilogram

Menurut The Maui News, keluarga Pokini menerima sertifikat Guinness karena alpukatnya seberat 2,54 kilogram. Sementara itu pejabat Guinness mengatakan bahwa rata-rata alpukat adalah sekitar 6 ons atau 170 gram saja. Pohon alpukat yang memproduksi buah raksasa ini telah berusia lebih dari 10 tahun dengan tinggi 6,1 meter.

3 dari 4 halaman

Sempat Mendaftarkan Rekor Dunia Tahun 2018

Dilansir dari APnews, Mark Pokini menanam pohon alpukat ini sejak putranya lahir. Benih alpukat ia dapatkan dari pohon milik iparnya di Pulau Oahu.

Sebelumnya, mereka sempat mengajukan rekor dunia pada tahun 2018 dengan alpukat yang berbeda, namun elemen untuk proses verifikasi Guinness saat itu tidak dapat terpenuhi. Sehingga pada Desember 2018, Mark Pokini, Juliane Pokini, dan anak mereka, Loihi, mengajukan rekor dunia untuk kedua kalinya.

4 dari 4 halaman

Berbagi dengan Keluarga dan Teman

Kali ini, semua proses verifikasi terpenuhi oleh keluarga Pokini. Menurut Juliane, mereka tidak menyirami ataupun memberi pupuk pada pohon alpukat tersebut. Kemenangan rekor dunia itu menjadi emosional bagi Juliane.

“Kami sangat senang. Tetapi pada saat yang sama, kami seperti, akhirnya. Kami menunggu sangat lama,” ujar Juliane.

Alpukat raksasa itu kemudian diolah menjadi makanan tradisional Meksiko, guacamole, yang dibagikan untuk suadara dan teman-teman.

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.