Sukses

Sisa Evolusi, 4 Bagian Tubuh Manusia Ini Dulunya Ada Fungsinya

Saat satu spesies berevolusi, itu tidak muncul sepenuhnya.

Liputan6.com, Jakarta - Saat satu spesies berevolusi, itu tidak muncul sepenuhnya. Butuh banyak mutasi kecil hingga menjadi makhluk masa kini. Menariknya, manusia dapat menemukan hal yang sama pada diri mereka.

Ciri-ciri peninggalan pada manusia beberapa tidak disadari karena dianggap tak terlalu berguna. Padahal, ada beberapa dari ciri-ciri peninggalan tersebut yang dulu pernah memiliki fungsi.

Berikut di antaranya seperti dilansir dari Curiosity.

1. Merinding pada otot arrili pili

Anda pernah bertanya-tanya mengapa Anda merinding ketika Anda kedinginan meski hal tersebut tak membuat Anda lebih hangat? Ini jawabannya.

Itu sebenarnya merupakan refleks yang tersisa ketika nenek moyang manusia memiliki bulu. Merinding adalah hasil arrili pili, otot yang berkontraksi tanpa sadar ketika Anda kedinginan atau mengalami emosi yang meningkat.

Kontraksi itu membuat rambut tubuh Anda berdiri tegak dan jika rambut tubuh lebih tebal dan lebih panjang, itu bisa membantu melindungi Anda atau membuat Anda terlihat lebih besar dari lawan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Tulang ekor

Ini merupakan apa yang tersisa dari ekor yang digunakan oleh nenek moyang manusia untuk membantu mereka menyeimbangkan diri saat hidup di pepohonan. Faktanya, tiap manusia pernah memiliki satu ekor.

Selama perkembangan awal di rahim, embrio sebenarnya memiliki ekor. Tubuh akhirnya menyerapnya. Dalam kasus yang sangat jarang, bayi dapat lahir dengan ekor yang masih utuh.

 

3 dari 4 halaman

3. Telinga

Telinga memiliki keguunaan utnuk mendengar tapi juga telah banyak berubah selama ribuan tahun. Buktinya, ada beberapa orang yang bisa menggoyangkan telinga mereka.

Ini dikarenakan orang-orang itu hanya memiliki lebih banyak fungsi di otot telinga yang dimiliki manusia, yakni pada otot auricular. Kucing, anjing, dan beberapa primata dapat memutar telinga seperti parabola untuk menangkap suara di sekitar. Manusia dan simpanse hanya menggerakkan kepalanya saja sehingga akhirnya kehilangan kebutuhan akan otot-otot kecil ini.

Lalu, ada beberapa orang memiliki benjolan kecil di tepi telinga bagian atas yang disebut tuberkel Darwin. Ini dianggap sebagai sisa dari sambungan yang membantu bagian atas telinga berputar ke bawah dan menutupi lubang telinga.

Sebagian kecil orang juga memiliki lubang kecil tepat di mana telinga bertemu wajah yang disebut sinus preauricular. Beberapa ahli biologi berpendapat bahwa lubang tersebut bisa saja merupakan sisa dari ketika nenek moyang masih memiliki insang.

 

4 dari 4 halaman

5. Gigi bungsu

Set gigi pertama tumbuh saat seseorang berusia sekitar enam tahun, set gigi kedua tumbuh saat seseorang berusia sekitar 12 tahun, dan set gigi ketiga yang disebut gigi bungsu tumbuh saat seseorang berusia dua puluhan.

Gigi bungsu tumbuh dengan banyak cara. Terkadang mengganggu gigi yang lain sehingga membuat sakit dan beberapa tak pernah datang sama sekali.

Ada beberapa orang yang memiliki gigi bungsu yang berfungsi dengan baik. Namun yang pasti, gigi geraham ekstra itu bermanfaat bagi nenek moyang primata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.