Sukses

Ciri-Ciri Jamur dan Penjelasannya, Tak Punya Klorofil dan Bersifat Parasit

Ternyata jamur bukan termasuk dalam golongan tumbuhan. Kok bisa?

Liputan6.com, Jakarta Pasti kamu sudah tak asing dengan jamur. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui beraneka jenis jamur. Sebenarnya jamur bukan termasuk dalam golongan tumbuhan. Ya, jamur termasuk ke dalam kingdom fungi. 

Jamur tidak memiliki klorofil, sehingga tidak mampu menghasilkan makanannya sendiri. Klorofil sendiri adalah zat hijau dan yang berfungsi untuk melakukan fotosintesis,  yakni salah satu cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan sendiri.

Jamur bisa dapat bertahan hidup dengan menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati. Jadi, jamur akan mengeluarkan zat yang membuat sisa makhluk hidup menjadi terurai. Kalau sudah terurai, sari-sarinya akan diserap oleh jamur sebagai makanannya.

Oleh karena itu, jamur juga disebut sebagai parasit. Itulah, yang membedakan jamur dengan tumbuhan.

Untuk lebih jauh mengenal tentang jamur, kali ini Liputan6.com, Jumat (15/3/2019) telah merangkum dari berbagai sumber tentang ciri-ciri jamur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Jamur sebagai Tumbuhan Eukariota

Jamur merupakan tumbukan eukariota yakni telah memiliki membran nukleous dan organel membrane lainnya. Salah satu ciri-ciri sel eukariotik yang terdapat pada jamur adalah memiliki membran nukleus, akan tetapi memiliki nukleoplasma dan sitoplasma yang terpisah.

Jamur mempunyai organel seperti mitokondria golgi, reticulum endoplasma, ribosom, dan kloroplas pada tumbuhan.

Gen atau DNS pada jamur seperti pita ganda dan tersusun spiral saling melilit. Bahan gen terdapat dalam inti di dalam.

Transfor molekul yang dilakukan oleh sel yang melalui membrane sel yang memiliki sifat selektif permiabel, artinya adalah membrane sel tersebut janya dapat dilalui oleh zat atau molekuk tertentu sesuai dengan yang diperlakukannya.

Transfor molekul melalui membrane dapat terjadi secara pasif atau tidak memerlukan energi dari ATP (juga transport pasif), selain itu dapat pula terjadi secara aktif (juga disebut transport aktif).

3 dari 6 halaman

Multiseluler, Uniseluler dan bersifat heterotrof

Jamur Tumbuhan Multiseluler dan Uniseluler

Ya, hampir seluruh jenis jamur adalah tumbuhan multiseluler. Artinya di sini adalah sebagai tumbuhan yang memiliki banyak sel. Akan tetapi, ada juga jenis jamur yang hanya memiliki satu sel atau uniseluler.

Jamur yang memiliki satu sel adalah Sacharomyces yang mampu menghasilkan tuak. Tuak sendiri merupakan salah satu minuman beralkohol. Selain itu, jamur ini juga dapat digunakan untuk membuat roti, tape, peuyeum, shake, minuman anggur, dan bir.

Ciri ciri Jamur Bersifat Heterotrof

Tumbuhan jamur pada umumnya bersifat heterotrof, yaitu tidak dapat membuat makanannya sendiri. Ya, jamur adalah tumbuhan konsumen yang hanya mengandalkan hidup dengan menyerap nutrisi dari organisme yang lainnya.

Jamur adalah salah satu tumbuhan yang mencerna makanannya di luar tubuh dan menyerap zat-zat bernutrisi di dalam selnya.

4 dari 6 halaman

Tak punya klorofil dan tubuhnya berupa hifa

Tidak Memiliki Klorofil

Walaupun jamur termasuk tumbuhan multiseluler, fungi ini merupakan tumbuhan yang tidak memiliki zat hijau daun (klorofil). Jamur merupakan tumbuhan konsumen dan bergantung hidup pada organisme lainnya.

Jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya, semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.

Tubuhnya Berupa Hifa

Hifa pada jamur adalah sebuah struktur bentuk seperti tabung yang tersusun atas spora dan konidia. Hifa dapat dengan mudah dilihat dengan mata jika berbentuk miselium. Ya, miselium sendiri adalah hifa yang terkumpul menjadi massa yang sangat banyak, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.

Strukturnya berbentuk mirip seperti payung yang biasa dikenal orang sebagai jamur tidak lain hanyalah alat reproduksi yang dikenal sebagai karpus atau tubuh buah, yang muncul hanya sewaktu-waktu. Berdasarkan fungsinya, hifa dibedakan menjadi dua fungsi.

Ada hifa vegeratif dan hifa reproduktif. Bagian hifa yang berfungsi mengambil nutrient disebut dengan hifa vegetatif. Hifa vegetatif sendiri tumbuh ke dalam substrata tau rebah di atas substrat.

Sedangkan hifa yang berfungsi untuk reproduksi adalah hifa reproduktif atau hifa fertile atau hifa aerial. Hifa reproduktif ini berada tegak pada meselium di permukaan substrat. Hifa reproduktif dapat berupa sporangifor, konidiofor atau tubuh buah.

5 dari 6 halaman

Terdapat Miselium, dilindungi zat kitin, dan hidup di tempat lembab.

Terdapat Miselium

Adanya miselium merupakan ciri ciri jamur. Miselium yang terdapat pada tubuh jamur berperan dalam kelangsungan hidup jamur. Miselium adalah bagian jamur multiseluler yang dibentuk oleh kumpulan beberapa hifa. Sebagian miselium berfungsi sebagai penyerap makanan dari organisme lain atau sisa-sisa organisme.

Miselium yang menyerap makanan disebut dengan miselium vegetative. Sementara itu terdapat miselium yang merupakan tempat pembentukan spora.

Dilindungi Zat Kitin

Termasuk tumbuham multiseluler, tubuh jamur terlihat dapat tumbuh dengan dinding sel yang kokoh. Ya, terdapat zat kitin sebagai zat penyususn utama dari sel-sel pada jamur ini.

Berbeda dengan dinding sel tumbuhan lainnya yang tersusun dari selulosa, dinding sel pada jamur lebih kokoh karena sebagain besar terbuat dari zat kitin ini.

Ciri ciri Jamur Hidup di Tempat yang Lembab

Ya, seperti yang telah diketahui, kalau jamur hidup di tempat yang lembab, agak masam, hidup di bahan organic, serta hidup pada saprofit, parasite pada tumbuhan, hewan, dan manusia.

Jamur hidup di tempat lembab karena untuk mengurangi proses penguapan air di dalam tubuh jamur.

Tidak menutup kemungkinan juga jamur hidup di tempat yang asam. Jika jamur banyak yang berhabitat di tempat yang lembab, meruapakan suatu kewajaran saja.

Karena pada umumnya jamur memanfaatkan banteri yang ada di tempat lembab untuk mempertahankan hidupnya, dan jamur tidak dapat hidup di tempat yang kering.

6 dari 6 halaman

Hidupnya bersimbiosis dan sebagai parasit

Hidupnya Bersimbiosis

Cara hidup jamur lainnya adalah dengan melakukan simbiosis mutualisme. Ya, jamur yang hidup bersimbiosis selain untuk menyerap makanan dari organisme lain, juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.

Simbios mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan.

Hidup sebagai Parasit

Ya, jamur hidup di macam-macam tempat. Banyak jamur yang hidup di darat, namun banyak juga jamur yang hidup di tempat yang berair dan tempat yang lembab.

Pada umumnya, jamur bersifat parasite atau merugikan organisme lainnya. Jamur menyerap zat-zat bernutrisi pada organisme-organisme lainnya.

Nah, kamu bisa mengamati kulit manusia yang terkena penyakit panu. Hal tersebut terjadi karena jamur tumbuh subur di kulit manusia, jamur tersebut menyerap zat-zat yang bernutrisi dari inangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini