Sukses

Perubahan SNMPTN dari Waktu ke Waktu, Kamu Ikut yang Tahun Berapa?

Sebutan ujian masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia memang sudah beberapa kali berubah.

Liputan6.com, Jakarta Buat kamu yang sekarang duduk di bangku kelas XII atau 3 SMA dan sedang mencari perguruan tinggi, pasti tidak asing dengan SNMPTN.

Pasti kamu sudah mulai mencari info di dunia maya tentang SNMPTN? Kepoin universitas terbaik, jurusan, atau jangan-jangan sudah coba ngulik tata cara pendaftaran SNMPTN 2019?

SNMPTN alias Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri dilakukan untuk mendapatkan mahasiswa yang berkualitas secara akademik menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya yang relevan dengan program studi yang dipilih pada Perguruan Tinggi (PTN).

Selain pertimbangan nilai rapor dan prestasi siswa, juga dipertimbangkan rekam jejak kinerja sekolah. Kriteria seleksi nasional dan kriterianya disesuaikan dengan PTN yang hendak dimasuki oleh calon-calon mahasiswa.

Jangan cuma ikut dan mempersiapkan, kamu juga perlu tahu sejarah SNMPTN dari tahun ke tahun agar kamu tidak salah langka dalam mengartikan SNMPTN 2019.

Berikut Sejarah SNMPTN dari tahun ke tahun yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (4/2/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

1. SKALU (1976-1979)

Pada tahun 1971, Lima perguruan tinggi (UI, ITB, IPB, UGM, UNAIR) bersatu membuat Sekretariat Kerjasama Antar Lima Universitas yang merupakan cikal bakal sistem penerimaan mahasiswa baru di tingkat PTN.

SKALU baru bisa diselenggarkan pada taun 1976. SKALU dibagi dalam 2 tahap, peserta yang lolos tahap pertama bisa mengikuti tahap kedua. Terjadi polemik, peserta yang lolos tahap pertama tidak bisa mendaftar ke perguruan tinggi lain non-SKALU.

3 dari 10 halaman

2. Proyek Perintis (1979-1983)

Pada tahun 1979 jumlah PTN yang ikut serta bertambah banyak. Sistem penerimaan diperbaiki dengan mengharuskan para calon mahasiswa memilih jurusan dan tidak hanya kampus yang diinginkan.

Atas pertimbangan jumlah kampus dan lokasi, sistem ini kemudian dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak kampus dan dibagi ke dalam 3 kategori:

a. Proyek Perintis 1

Melibatkan 10 perguruan tinggi dan dikenal dengan nama SKASU (Sekretariat kerjasama Antar Sepuluh Unversitas). Kesepuluh universitas tersebut adalah UI, IPB, ITB, UGM, UNAIR, UNPAD, UNDIP, UNIBRAW, ITS, USU. Dalam sistem ini mahasiswa diwajibkan untuk memilih tiga program studi di tiga perguruan tinggi.

b. Proyek Perintis 2

IPB, UI, ITB, dan UGM menyelenggarakan seleksi tanpa ujian yang dikenal dengan nama perintis 2.

c. Proyek Perintis 3

Sementara itu 23 perguruan tinggi lainnya mengembangkan sistem yang mirip dengan Perintis 1 dengan nama Perintis 3.

d. Proyek Perintis 4

Di lain pihak 10 IKIP (Institut Keguruan Ilmu Pendidikan) mengembangkan sistem penerimaan mahasiswa baru dengan nama Proyek Perintis 4.

Pada tahun 1983 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya mengadopsi sistem proyek Perintis 1 dan 2 dan menghapus Proyek Perintis 3 dan 4. Sistem ini berlaku secara nasional.

4 dari 10 halaman

3. SIPENMARU (1983-1989)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berinisiatif menggabungkan seleksi masuk perguruan tinggi ke dalam satu sistem bernama SIPENMARU (Seleksi penerimaan Mahasiswa Baru).

Sedangkan untuk penerimaan mahasiswa baru tanpa tes disebut dengan PMDK (Penelusuran Minat dan Bakat).

5 dari 10 halaman

4. UMPTN (1989-2001)

SIPENMARU berubah menjadi UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan merupakan sistem yang paling lama dipakai.

Secara substansi tak jauh beda dengan SIPENMARU, hanya saja panitia tidak membatasi tahun kelulusan peserta UMPTN. Penyelenggaraan UMPTN menggunakan sistem rayon dan terbgi menjadi 3 yakni rayon A, B, dan C.

6 dari 10 halaman

5. SPMB (2001-2008)

Berubah nama kembali menjadi SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) dimana kepanitiaan dikelola oleh anggota SPMB.

SPMB menghapus sistem rayon dimana seleksi diselenggarakan secara nasional. Peserta seleksi juga bebas memilih dua PTN untuk jalur IPA dan IPS, serta 3 PTN untuk jurusan IPC (campuran).

SPMB memakai bentuk academic achievment test, atau kemampuan seseorang diukur melalui kemampuannya mengerjakan soal-soal SMA.

Sistem ini sempat terkena kasus sehingga beberapa perguruan tinggi keluar dari SPMB dan membuat sistem penerimaan sendiri. Pada tahun 2008 beberapa perguruan tersebut kemudian membentuk UMPT (Ujian Masuk peruruan Tinggi).

7 dari 10 halaman

6. SNMPTN (2008-2010)

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) turun tangan menggabungkan UMPT dan SPMB, kemudian membentuk SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Peguruan Tinggi negeri) pada tahun 2008.

8 dari 10 halaman

7. SNMPTN versi 2 (2011-2013)

Perubahan jalur masuk SNMPTN. Panitia membagi dua jalur menjadi jalur SNMPTN Tulis yang merupakan jalur masuk dengan menggunakan ujian secara tertulis, dan SNMPTN Undangan yang merupakan pengembangan dari seleksi undangan PMDK.

 

9 dari 10 halaman

8. SNMPTN dan SBMPTN (2013-sekarang)

Tahun 2013 SNMPTN tertulis berubah nama menjadi SBMPTN, sedangkan SNMPTN Undangan berubah menjadi SNMPTN.

10 dari 10 halaman

Cara Mendaftar SNMPTN dan SBMPTN 2019

Cara Mendaftar SNMPTN

a. Siswa Pendaftar yang memenuhi kriteria pemeringkatan oleh LTMPT, menggunakan NISN dan password login ke laman SNMPTN 2019 http://web.snmptn.ac.id untuk melakukan pendaftaran.

b. Siswa pendaftar mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, serta mengunggah (upload) pasfoto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan (jika ada).

Siswa pendaftar harus membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN pilihan.

c. Siswa pendaftar pada program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah menggunakan pedoman yang dapat diunduh dari laman http://www.snmptn.ac.id.

d. Siswa pendaftar mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.

Seleksi nantinya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Siswa pendaftar diseleksi di PTN pilihan pertama berdasarkan urutan pilihan program studi. Siswa pendaftar yang memilih program studi di dua PTN, jika tidak lulus di PTN pilihan pertama, siswa pendaftar akan diikutkan seleksi di PTN pilihan kedua berdasarkan ketersediaan daya tampung.

 

SBMPTN

SBMPTN alias Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi adalah sebuah penyeleksian mahasiswa baru dengan prinsip efisien, murah, dan fleksibel di mana calon mahasiswa baru dapat mengikuti seleksi dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

SBMPTN 2019 dapat diikuti oleh siswa lulusan dari tahun 2017 hingga 2019 dari pendidikan menengah seperti SMA/SMK/MA dan sederajat. Lulusan paket C juga dapat mengikuti SBMPTN 2019 dengan range tahun yang sama.

 

Cara pendaftaran SBMPTN 2019:

a. Mengisi Biodata (kecuali peserta yang sudah terdaftar di SNMPTN 2019).

b. Memilih PTN dan program studi dengan ketentuan bahwa pendaftar dapat memilih paling banyak dua PTN dan memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN.

c. Mengunggah portofolio bagi pendaftar yang memilih program studi bidang seni dan olahraga. Tata cara pengisian borang portofolio dapat diunduh dari laman http://download.sbmptn.ac.id

d. Mengunggah dokumen lain sesuai dengan persyaratan pendaftaran SBMPTN 2019.

Penting diketahui, bagi mahasiswa yang telah diterima pada seleksi SNMPTN 2019 tidak diperbolehkan untuk mendaftar lagi pada SBMPTN 2019.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.