Sukses

Makan Cepat atau Makan Perlahan, Mana yang Lebih Baik?

Makan cepat atau lambat ternyata bisa berdampak panjang pada kesehatan tubuhmu. Tapi yang mana di antara keduanya yang buruk?

Liputan6.com, Jakarta - Untuk bertahan dan mendapatkan energi dalam setiap harinya, semua orang pasti butuh asupan makanan. Tingkat kesehatan kita juga tergantung dari asupan makanan kita.

Selain asupan gizi dari makanan, cara kita mengunyah makanan ternyata juga ikut mempengaruhi kesehatan kita. Ada orang yang terbiasa mengunyah makanan dengan lambat dan ada yang mengunyah dengan secara cepat.

Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Ternyata yang terbilang dapat berdampak buruk pada tubuh yakni orang-orang yang cenderung makan dengan cepat.

Melansir VIX, Kamis (1/2/2018), jika kamu tipe orang yang mengunyah makanan dengan cepat, kamu bisa mengalami sindrom metabolisme yang dapat berdampak pada tubuh.

Peneliti dari Univeristas Hiroshima di Jepang menyebutkan kaitan antara makan cepat dengan risiko penyakit jantung.

Selain itu, mereka juga mempelajari dampak lainnya meliputi diabetes, tekanan darah tinggi serta lemak berlebih pada abdomen atau rongga perut.

Menurut, American Heart Association dalam lima tahun berikutnya orang-orang yang mengunyah makanan dengan cepat cenderung bertambah berat badan dan memiliki tingkatan glukosa yang lebih tinggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana hal ini dapat terjadi?

Karena mereka tak mengunyah dan menikmati makanan dengan baik, hal ini mendorong mereka yang makan cepat menjadi sulit untuk merasa kenyang. Alhasil mereka yang makan dengan buru-buru atau cepat, sering merasa makan secara berlebihan atau kekenyangan.

Makan yang berlebihan tak hanya dapat membuatmu merasa mual, tetapi juga mengundang berbagai penyakit. Bukannya menjadi sumber energi dan memberikan asupan gizi untuk tubuh, makanan malah berubah menjadi racun dan menyebabkan gangguan pencernaan serta merusak daya kerja organ tubuh lainnya.

Kegemukan yang dapat terjadi merupakan salah satu dampak proses akibat makan terlalu cepat dan berlebihan. Hal ini disebabkan karena zat-zat makanan sudah tak mampu lagi untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh tubuh, yang ada akhirnya menumpuk dan menjadi lemak.

3 dari 3 halaman

Tips untuk kurangi kebiasaan makan cepat

Jika kamu sadar akan bahaya makan terlalu cepat, berikut ini merupakan tips mudah untuk menghindari dan menguranginya.

1. Rencanakan waktu makanmu sampai 20 menit

Kebiasaan makan cepat sering dilakukan akibat kita sering makan terburu-buru karena dikerjar waktu atau saat sedang melakukan sesuatu. Oleh karena itu, luangkan waktumu selama 20 menit untuk mengisi perut dengan tenang.

2. Jauhi segala gangguan

Biasanya kita kerap terganggu dengan gadget atau TV saat sedang makan. Alangkah baiknya untuk menghindari hal itu saat kamu sedang makan. Hal ini dilakukan agar kamu bisa fokus kepada makananmu dan mengunyahnya dengan baik dan benar dengan secara perlahan.

3. Taruh peralatan makan

Ada baiknya untuk menaruh semua peralatan makan di tanganmu ketika hidangan dalam piring sudah habis. Hal ini dilakukan agar kita bisa berhenti untuk mengunyah ataupun mencicipi makanan lain, sehingga kita dapat benar-benar berhenti saat selesai makan.

4. Makan bersama keluarga dan teman

Jika kita ditemani saat makan, hal ini bisa membuat kita duduk lebih lama. Sehingga tak perlu merasa terburu-buru untuk mengunyah makanan ketika bersama dengan keluarga atau teman-teman terdekatmu.

5. Pastikan mengunyah makanan dengan baik

Jika kamu sadar mengunyah secara cepat, ada baiknya ambil napas dalam-dalam. Setelah itu, mulai untuk melambatkan kecepatanmu saat mengunyah makanan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.