Sukses

Pria Mengecat Kuku Jadikan Cara Baru untuk Beramal

Para pria menganggap kegiatan mengecat kuku adalah hal yang menakjubkan.

Liputan6.com, Jakarta Mengecat kuku umumnya dilakukan oleh kaum wanita, namun tidak dipungkiri banyak pula pria di mancanegara yang mengecat kukunya demi mengikuti tren medsos masa kini.

Baru-baru ini tren mengecat kuku marak di kalangan anak muda Eropa. Para pria menganggap kegiatan mengecat kuku adalah hal yang menakjubkan.

Pria Mengecat Kuku Jadikan Cara Baru untuk BeramalIni bukan sebuah trend fashion baru. Sebaliknya, hal ini didasarkan pada inisiatif inspirasi yang diatur oleh anak muda berani.

Mereka meng-upload fotonya di media sosial sambil mengenakan cat kuku berwarna cerah dan menggunakan tanda tagar 'heelhollandlakt', yang berarti cepat pergi virus.

Salah satunya Tijn, seorang anak berusia enam tahun asal Belanda yang sedang mengidap kanker otak. Tijn adalah anak yang mendorong orang untuk mengecat kuku dengan tujuan beramal. Ia memiliki hanya satu keinginan, yaitu untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin demi membantu anak-anak lain yang membutuhkan.

Pekan lalu, Tijn dan ayahnya muncul di 3FM radio Belanda untuk menantang orang dengan mengecat kuku mereka untuk amal.

Tjin meminta orang untuk melukis kuku mereka dan menyumbangkan uang. Selama segmen, orang-orang mulai berbaris di luar studio radio dan meminta anak itu untuk melukis kuku mereka.

"Cat kuku Anda, membuat sumbangan dan kemudian menantang tiga dari teman-teman Anda untuk melakukan hal yang sama." Begitulah yang tertulis di halaman donasi.

Sejumlah selebriti profil tinggi mulai bergabung termasuk DJ Armin van Buuren dan Don Diablola. Bahkan Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda, adalah fitur pada akun Instagram acara mengenakan kuku ungu cerah.

Dalam koran AD, Tjin dijadikan foto sampul depan edisi Jumat berpakaian sebagai superhero, dengan judul 'SuperTijn'.



Penulis:

Eka Nurjanah

Politeknik Negeri Jakarta

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6



 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.