Sukses

Miris, Pengasuh Campurkan Air Seninya di Susu Anak Majikan

Seorang pembantu di Singapura dijebloskan ke dalam penjara setelah mencampurkan air kencingnya ke dalam susu anak majikannya.

Liputan6.com, Jakarta - Di zaman sekarang, banyak kaum hawa lebih memilih untuk berkarir, tapi hal tersebut memunculkan dilema pada perempuan yang mempunyai buah hati, karena rasa bersalah mereka terhadap anak-anaknya sebab tidak lagi bisa mengawasi secara penuh.

Kini, memiliki pengasuh yang disewa untuk mengurus bayi memang umum dipilih para perempuan. Maka sebagian besar waktu sang anak pasti dihabiskan bersama pengasuhnya. Terkadang para ibu juga tidak tahu berapa banyak kepercayaan mereka yang harus diberikan kepada orang asing yang mengurus anak mereka.

Baru-baru ini seorang pembantu di Singapura dijebloskan ke dalam penjara selama enam minggu karena bersalah telah mencampurkan air kencingnya ke dalam susu anak majikannya yang berusia empat tahun.

Dilansir mynewshub, Senin (13/6/2016), tak hanya dalam susu anak, pengasuh bernama Ela (27) juga dilaporkan karena mencampurkan kotoran ke dalam tempat air yang diminum keluarga majikannya pada Oktober 2015.

Peristiwa tersebut berlangsung setelah Ela yang baru saja sebulan bekerja merasa kesal kepada mertua majikannya yang telah membentaknya. Namun, perbuatan Ela akhirnya terbongkar setelah sang majikan menyadari air yang diminumnya terasa aneh.

Setelah dilakukan penyelidikan, sang majikan menemukan Ela tengah mencampurkan kotoran ke dalam wadah air yang diambil dari kamar tidur untuk ia cuci. Ia juga diketahui telah mencampurkan air kencing dengan susu anak sang majikan.

Ela akhinya dikembalikan ke biro penyedia pembantu rumah tangga (PRT) untuk selanjutnya ditangani oleh pihak berwajib. Dalam keterangannya, Ela mengaku telah melakukan perbuatan menjijikan itu agar keluarga majikannya bisa patuh dan mendengar seluruh kemauannya.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini