Sukses

Ragam Hoaks Catut Nama Suku Dayak, Simak Faktanya

Hoaks bisa mencatut nama suku mana saja tak terkecuali suku Dayak. Hoaks ini muncul dalam berbagai tema dan tersebar di media sosial maupun aplikasi percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa mencatut nama suku mana saja tak terkecuali suku Dayak. Hoaks ini muncul dalam berbagai tema dan tersebar di media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar Suku Dayak? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Artikel Warga Dayak Komentari Putri Paskibraka yang Melepas Hijab

Beredar di media sosial postingan artikel yang mengklaim warga Dayak komentari putri Paskibraka yang melepas hijab. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Threads. Akun itu mempostingnya pada 19 Agustus 2024.

Dalam postingannya terdapat artikel berjudul:

"Warga Dayak Sebut: Peserta Putri Paskibraka Hanya Melepas Hijab bukan lepas Celana, Jadi Tidak Usah di Perdebatkan"

Lalu benarkah postingan artikel yang mengklaim warga Dayak komentari putri Paskibraka yang melepas hijab? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Iriana Jokowi dan Panglima Dayak Pimpin Ribuan Massa Kepung Rumah Rocky Gerung

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Iriana Jokowi dan panglima Dayak pimpin ribuan massa kepung rumah Rocky Gerung, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 5 Agustus 2023.

Unggahan klaim video Iriana Jokowi dan panglima Dayak pimpin ribuan massa kepung rumah Rocky Gerung menampilkan foto Iriana bersama sejumlah orang mengenakan celana, ikat kepala dan badan berwarna merah.

"DUKUNGAN TERUS MENGALIR KE JOKOWI

RUMAH ROKY GERUNG DI KEPUNG DAYAK

IRIANA & PANGLIMA PERANG DAYA SEPAKAT LAKUKAN INI"

Kemudian dilanjutkan dengan tayangan Iriana sejumlah perempuan diiringi dengan narasi suara sebagai berikut.

"Pak Jokowi ya saya sampe nangis loh beliau itu sampe kurus lho, mikirin apa mikir rakyat lho, masa masih ada yang mengatakan Jokowi pengecutlah orang itu benar benar tidak punya moral, biarin mantep dah saya begini tidak takut lho, coba datang berhadapan datang kamu sebagai negara yang memiliki etika moral."

Kemudian video menampilkan cuplikan-cuplkan gabar Jokowi dalam berbagai kegiatan yang diiring suara seorang sedang melakukan orasi.

Diriingi juga narasi suara perempuan sebagai berikut.

"Warga Balikpapan menuntut Rocky Gerung untuk segera ditangkap warga berdemonstrasi dan membakar ban di Simpang Enam Dome Jalan Ruhui Rahayu-Jalan Sjarifuddin Joes, Balikpapan, Kaltim, Rabu.

Demonstran tidak terima Rocky Gerung mengkritik Presiden Joko Widodo dan mengucapkan beberapa kata yang dinilai tidak patut diucapkan kepada seorang presiden.

Dalam demonya bahkan sampai menyembelih hewan ternak hingga darah hewan itu mengenai foto wajah sang pengamat politi yang mereka tuntut untuk segera ditangkap dan diadili itu.

Warga yang berdemonstrasi itu berasal dari Lembaga Persektuan Adat Dayak Kalimantan Timur Kalimantan Utara.

”Rocky Gerung, mulutmu harimaumuSembelih hewan ternak ini simbol sakit hati kami warga Kalimantan Timur, provinsi yang terpilih menjadi tempat Ibu Kota Nusantara,” kata Ketua DPC LPADKT-KU Nasion Lasung.

Pernyataan Gerung yang mengkritik Presiden Jokowi dalam hal pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga menyebutkan kata-kata yang tidak patut itu, kata dia, benar-benar telah melukai hati warga Kalimantan Timur dan menghina martabat presiden.

Layung bilang, Kalimantan Timur selama puluhan tahun dengan rela menyumbang pendapatan hasil Buminya, mulai dari masa kejayaan kayu hutan, minyak dan gas, hingga batubara sekarang, juga kelapa sawit, kepada negara ini.

"Hasil dari pendapatan itu hanya sekian persen saja yang kembali kepada Kalimantan Timur,Ibu kota negara sebentar lagi akan pindah ke Kalimantan Timur dan ada orang yang tidak rela sampai menghina kepala negara yang melaksanakan gagasan itu," kata dia.

Pada demonstrasi yang sempat memacetkan lalu lintas di simpangan itu, massa segera bergerak ke Kantor Polda Kalimantan Timur di mana bertemu dengan massa Fatayat Nahdlatul Ulama Balikpapan.

”Kami juga ingin membuat laporan polisi hal pernyataan Rocky Gerung tersebut,” kata Ketua Fatayat NU Balikpapan Elsa Safitri.

Kaum ibu dan remaja perempuan NU ini berjumlah tidak kurang dari 150 orang. Polisi pun menerima laporan Fatayat NU Balikpapan dan LPADKT dengan No: STPL/93/VIII/2023/SPKT I. Pernyataan Gerung digolongkan sebagai ujaran kebencian atau hate speech alias haatzai artikelen. Menurut Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Yusuf Sutejo, sejauh ini, polisi sudah menerima empat laporan warga tentang pernyataan Rocky Gerung, termasuk laporan LPADKT dan warga Fatayat NU Balikpapan."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"MEM4N4S DIPIMPIN LANGSUNG IRIANA & PANGLIMA P3R4NG DAYAK,KINI RUMAH ROKY G DI KEPUNG RIBUAN M4SSA.."

Benarkah klaim video Iriana Jokowi dan panglima Dayak pimpin ribuan massa kepung rumah Rocky Gerung? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Kabar Suku Dayak Usir Rencana Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan

Kabar tentang suku dayak mengusir rencana pembangunan ibu kota negara di Kalimantan beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 8 September 2021.

Akun tersebut mengunggah gambar berisi narasi sebagai berikut:

"Hari ini 7 September 2021 suku Dayak usir Rencana bangun ibu kota negara pindah ke Kalimantan. rencana kodok gagal total krn seluruh Kalimantan akan di jaga Suku dayak usir ASENG 2!!!!!"

Dalam gambar itu juga terdapat potongan video dengan narasi "Suku Dayak Kalimantan mulai bergerak mengusir warga asing, sekarang bukan masalah isu agama tapi sudah *NKRI*"

"Alhamdulillah 🤲," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 101 kali dibagikan dan mendapat 76 komentar warganet.

Benarkah suku dayak mengusir rencana pembangunan ibu kota negara di Kalimantan? Simak dalam artikel berikut ini...

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini