Liputan6.com, Jakarta- Air garam menjadi salah satu obat herbal yang kerap dimanfaatkan sebagai alternatif untuk menyembuhkan penyakit. Namun setelah ditelusuri, tedapat sejumlah informasi yang salah terkait hal tersebut.
Cek Fakta Liputan6.com telah mengungkap beragam informasi salah terkait pengobatan penyakit menggunakan air garam, hal ini perlu diketahui agar kita tidak menjadi korbannya.
Baca Juga
Untuk menghindari informasi yang salah terkait pengobatan penyakit dengan air garam, simak daftar berikut ini.
Advertisement
Video Pengobatan Hipertensi dengan Air Garam
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 Juni 2024.
Unggahan klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam menampilkan Najwa Shihab sednag berbicara sebagai berikut.
"Juni 2024 di Indonesia akan berakhir epidemi hipertensi dan sekarang semua orang Indonesia akan hidup dengan kehidupan yang penuh, Isman Firdaus bersama dokter-doketer kardiolog terbaik telah menemukan metode air garam yang benar-benar revolusioner yang menemukan hipertensi dalam 24 jam."
Kemudian video tersebut dilanjutkan dengan menayangkan seorang lelaki yang menggunakan jas putih, sedang berbicara.
Berikut transkrip pembicaraanya.
"Nama saya Isman Firdaus setelah 877 eksperimen ilmiah yang gagal dan lebih dari 10 miliar rupiah yang dihabiskan.
Kami menemukan penyebab sebenarnya dari hipertensi yang tidak ada hubungannya dengan gaya hidup pola makan apalagi usia anda.
Sebenarnya hipertensi disebabkan oleh satu molekul beracun yang saat ini berada di tubuh anda dan membuat dinding pembuluh darah kaku, memperburuk aliran darah dan tidak ada obat-obatan medis yang mahal atau operasi yang dapat secara efektif mempengaruhinya. Ada solusinya kami mempersembahkan kepada anda metode air garam rumah yang benar-benar revolusioner yang menetralisir hipertensi dengan kemungkinan 100% tonton presentasi video singkat saya sekarang karena ini hanya akan tersedia untuk tiga orang dan kemudian akan dihapus bertindaklah sekarang Klik tombol di bawah ini dan mulailah menonton."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"🚨Jika Anda menghadapi penyakit kardiovaskular, gunakan metode unik ini agar besok Anda dapat sepenuhnya sembuh dengan kepastian 100%.🚨
Nama saya Isman Firdaus, setelah 877 percobaan ilmiah yang gagal dan lebih dari 10 miliar rupiah yang dihabiskan, kami menemukan penyebab sebenarnya hipertensi, yang tidak ada hubungannya dengan gaya hidup Anda, genetika, atau usia. Sebenarnya, hipertensi disebabkan oleh satu molekul beracun yang saat ini ada di tubuh Anda dan membuat dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga menghambat aliran darah. Dan tidak ada obat-obatan medis yang mahal dan operasi yang bisa mempengaruhinya dengan baik.
Ada solusinya! Kami memperkenalkan metode rumahan yang benar-benar revolusioner, yang menetralisir hipertensi dengan kepastian 100%.
Tonton presentasi video singkat saya sekarang juga, karena hanya tersedia untuk 3 orang, dan akan dihapus setelah itu, bertindaklah sekarang juga!
Klik tombol di bawah ini dan mulailah menonton!"
Benarkah klaim video tentang pengobatan hipertensi dengan air garam? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....
Rebusan Daun Jeruk dan Air Garam Merupakan Obat Sakit Gigi Seumur Hidup
Beredar kembali di media sosial postingan video yang mengklaim rebusan daun jeruk nipis dan garam merupakan obat ampuh sakit gigi seumur hidup. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 10 Juli 2023.
Dalam postingannya terdapat video dengan narasi "Seumur hidup enggak pernah sakit gigi lagi!!! Inilah solusi ampuh atasi sakit gigi"
Video itu menjelaskan bahwa obat sakit gigi ampuh adalah dengan mencampurkan daun jeruk nipis dengan air garam menggunakan air panas. Lalu rebusan tersebut digunakan untuk berkumur-kumur dua kali sehari.
Hingga saat ini video tersebut telah dilihat 277 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 3200 komentar.
Lalu benarkah postingan video yang mengklaim rebusan daun jeruk nipis dan garam merupakan obat ampuh sakit gigi seumur hidup? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini...
Advertisement
Merendam Kaki dengan Minyak Tanah, Garam, dan Es Bisa Sembuhkan Asam Urat
Klaim tentang merendam kaki menggunakan minyak tanah, garam dapur, dan es batu bisa mengobati asam urat hingga darah tinggi beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Ayo Hidup Sehat pada 19 Juni 2017.
Akun Facebook Ayo Hidup Sehat mengunggah narasi berisi tata cara mengobati asam urat hingga es batu. Berikut narasinya:
"Begni cara mengobati penyakit asam urat,kolestrol,tekanan darah tinggi..
Bahan yg di gunakan..
1.minyak tanah 1 liter
2.garam dapur 1 bks
3.es batu 2 bungkus di hancurkan..
Diaduk didalam tempat seperti Poto diatasi lalu rendam kaki kita sampai semampu kita menahan rasa sakitnya..di ulang trus sampai 4 kali setiap hari..
Selamat mencoba..Sudah terbukti," tulis akun Facebook Ayo Hidup Sehat.
Konten yang disebarkan akun Facebook Ayo Hidup Sehat telah 6.600 kali dibagikan dan mendapat 598 komentar warganet.
Benarkah klaim tentang merendam kaki menggunakan minyak tanah, garam dapur, dan es batu bisa mengobati asam urat hingga darah tinggi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement