Sukses

Bawaslu NTB Ajak Media Massa Tangkal Hoaks Jelang Pilkada 2024

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak, media massa berperan aktif menangkal berita bohong atau hoaks menjelang pelaksanaan Pilkada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak, media massa berperan aktif menangkal berita bohong atau hoaks menjelang pelaksanaan Pilkada 2024.

Anggota Bawaslu NTB Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas, Hasan Basri mengatakan, media massa sebagai pilar keempat demokrasi berperan penting dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2024.

"Oleh karena itu sinergi antara media massa dan Bawaslu diharapkan akan dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengawal Pilkada serentak berjalan jujur, adil, dan berintegritas," ujar Hasan dilansir dari Antara, Senin (25/3/2024).

Ia menyebut, media massa punya peran mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam Pilkada 2024. Sebab, tahapan Pilkada 2024 akan lebih dinamis daripada pelaksanaan Pemilu 2024.

"Pilkada biasanya lebih dinamis karena pasangan calonnya (calon kepala daerah) berada di daerah kita sendiri. Di mana untuk NTB akan berlangsung di 10 kabupaten dan kota dan satu untuk provinsi," ucap Hasan.

"Tentunya dengan siar yang baik, proses demokrasi akan berjalan sukses dengan baik. Utamanya, menjelang tahapan konsolidasi Pemilu Serentak 2024," sambungnya.

Mantan Ketua Bawaslu Kota Mataram ini, menambahkan untuk memperkuat peran media massa diperlukan sebuah pola kerjasama dengan mengedepankan kolaboratif serta bertanggung jawab terhadap nilai demokrasi. Hal ini untuk mengurangi dampak pelanggaran-pelanggaran dalam setiap tahapan pemilu.

"Jadi peran jurnalis sebagai pengawas pemilu, mulai dari tahapan awal hingga ditetapkannya hasil pemilu, tentu akan berdampak pada pemilu yang berjalan transparan, jujur dan berintegritas bisa kita harapkan tercapai kedepannya," katanya.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini