Sukses

Bantah Kerahkan Kendaraan Tempur Siaga di Gedung Bawaslu, TNI AD: Jangan Mudah Terprovokasi

Kadispenad, Brigjen TNI Kristomei Sianturi membantah, isu bahwa pemerintah menerapkan darurat keamanan nasional dengan menurunkan kendaraan tempur di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Brigjen TNI Kristomei Sianturi membantah, isu bahwa pemerintah menerapkan darurat keamanan nasional dengan menurunkan kendaraan tempur di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.

Hal tersebut merupakan respons dari unggahan akun X @Bantoro_Boediantar4 yang mengatakan TNI sedang memberlakukan darurat keamanan nasional.

"Untuk itu, masyarakat kami imbau agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menyesatkan opini masyarakat," kata Kristomei dilansir dari Antara, Rabu (28/2/2024).

Kristomei menjelaskan, video tersebut diambil ketika masyarakat yang sedang mengabadikan iring-iringan kendaraan TNI melintas di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dalam rangka parade alutsista pada rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI, 5 Oktober 2023 lalu.

Karena itu, Kristomei memastikan, video tersebut tidak ada sangkut-pautnya dengan pengamanan gedung Bawaslu RI. Saat ini, kata Kristomei, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan informasi hoaks.

Hal tersebut dilakukan lantaran unggahan tersebut dinilai telah menimbulkan ketidaknyamanan dan berpotensi mengganggu situasi kondusif dan keamanan masyarakat.

Sebelumnya, beredar di media sosial video berisi iring-iringan kendaraan tempur TNI di jalanan Ibu Kota. Video tersebut diklaim bahwa TNI menetapkan status darurat nasional dan mengerahkan kendaraan tempur untuk mengamankan gedung Bawaslu. 

"DARURAT KEAMANAN NASIONAL,(siang hr ini 26 feb 2024, 13.30 demo di Bawaslu) TNI di kerahkan utk pengamanan dpn BAWASLU. ( seperti mau perang )" tulis salah satu akun Facebook.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini