Sukses

Video Hoaks Terkini, dari Pembagian Uang hingga Seputar Pemilu

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam video hoaks

Liputan6.com, Jakarta- Video hoaks yang beredar di media sosial semakin beragam isunya, kondisi ini menuntut kita untuk mewaspadai agar tidak menjadi korban informasi bohong tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam video hoaks, setelah melakukan penelusuran pada sejumlah informasi viral, berikut kumpulannya.

Video SBY, Mahasiswa dan Masyarakat akan Demo Besar Jika KPU Paksa Kemenangan 02

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mahasiswa dan masyarakat akan demo besar jika KPU memaksa kemenangan 02. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Instagram, pada 17 Februari 2024.

Klaim video SBY, mahasiswa dan masyarakat akan demo besar jika KPU memaksa kemenangan 02 menampilkan pembawa berita, dengan transkrip pembicaraan sebagai berikut.

"Ketua Majelis Tinggi Kehormatan Partai Demokrat sekaligus Presiden ke 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti gelombang petisi dan juga pernyataan kritis yang dilayangkan para akademisi kampus ke era pemerintahan Jokowi saat ini.

Dalam pidato politik Rabu malam SBY mengatakan gerakan yang muncul dari berbagai daerah oleh sejumlah Rektor guru besar serta mahasiswa itu sejatinya menyuarakan pentingnya pemilu Indonesia yang damai, jujur dan adil, sisi lain SBY juga menyoroti munculnya pernyataan politik yang menurutnya berlebihan, di antaranya apabila Pilpres hanya berlangsung satu putaran berarti curang, serta apabila gelaran Pilpres curang maka rakyat tidak akan terima dan negara siap-siap mengalami kekacauan."

Tayangan video tersebut berlanjut dengan menampilkan SBY yang sedang berpidato, berikut transkripnya.

"Sejumlah Rektor guru besar dan mahasiswa menyuarakan pentingnya pemilu yang damai, jujur dan adil secara implisit mereka khawatir jika Pemilihan Umum tahun 2024 tidak berlangsung secara damai, secara jujur, secara adil.

sementara itu ada juga pernyataan politik yang lebih jauh lagi kalau pilpres hanya berlangsung satu putaran berati itu curang ditambah kalau pilpresnya curang kita tidak akan menerima Dan negara siap-siap chaos, situasi ini tidak terjadi di 4 Pemilu sebelumnya.

Karenanya melalui mimbar ini saya ingin menyampaikan pandangan saya, pandangan dari seorang yang tidak pernah absen dalam 20 tahun Pemilu di era reformasi dan demokratisasi. Baik ketika saya berada di dalam ranah kekuasaan maupun ketika berada di luar ranah kekuasaan.

Pendapat saya menuduh apa lagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang dan karenanya hasilnya pasti akan ditolak tentulah berlebihan, namun di sisi lain mengabaikan suara- suara di luar yang khawatir pilpresnya curang tentu tidak bijak."

Dalam video tersebut terdapat tulisan

"SUSILO BAMBANG YUDHIYONO MAHASISWA DAN MASYARAKAT AKAN TURUN DEMO BESAR. BILA KPU MEMAKSAKAN KEMENANGAN BUAT 02"

Dalam video tersebut menampilkan logo kantor berita CNN Indonesia dan tulisan "SBY SOROTI GELOMBANG PROTES KAMPUS"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Wah bapak kemarin masuk Koalisi harusnya dari awal diingatkan bukan sekarang. Mereka sudah bicara bahwa siapa yang bisa kalahkan saya? Harusnya warning. Ini baru pernyataan demoktrar. Yang hanura juga ada

Saya gagal paham dengan iniSaya sih Terima baik-baik aja mau gmn jika kita paham Takdir. Toh akhir zaman yang semuanya tak baik-baik saja kan

Isi shalawat asyghil bener banget

Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammadin, Wa Asyghili Dzalimin bi DzaliminAllahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammadin, Wa Asyghili Dzalimin bi DzaliminWa Akhrij-na min Bainihim Saalimin, wa Ala Aalihi wa shahbihi Ajmain

Artinya: “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang dzalim agar mendapat kejahatan dari orang dzalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berilanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau."

Benarkah klaim video SBY, mahasiswa dan masyarakat akan demo besar jika KPU memaksa kemenangan 02? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com simak hasil penelusurannya di sini.....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Video Raffi Ahmad Bagikan Uang Lewat Situs Bermain Gim

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Raffi Ahmad membagikan uang lewat situs bermain gim, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 Februari 2024.

Klaim video Raffi Ahmad membagikan uang lewat situs bermain gim, menampilkan Raffi Ahmad sedang berbicara dengan transkrip sebagai berikut.

"Saya Raffi Ahmad, saya ingin sharing sedikit, saya ingin cerita sedikit berbagi pengalaman saya Dan juga berbagi motivasi buat kalian semuanya, buat saya menyerah itu tidak ada kata menyerah, karena itu saya telah membikin situs bermain game yang bernama Kapten 789 untuk mengejar mimpi kita.

Dulu saya kemana-mana itu susah karena tidak mempunyai uang saya membuka situs pertama kali itu benar-benar hanya untuk berbagi, saya tidak mengambil keuntungan sedikitpun. Ini untuk semua yang telah kalah ratusan juta, saya bisa membantu keuangan kalian walaupun hanya sedikit, mungkin cuman ini yang bisa saya lakukan.

Saya harap kalian terbantu di situs Kapten 789 situs milik saya yang saya yakin kalian pasti menang dan membuat masa depan kalian, saya juga sudah berusaha agar bisa meresmikan situs Kapten 789 saya dan saya harap dukungan dari masyarakat Indonesia, agar situs saya bisa membantu rakyat Indonesia dan saya membentuk ambisi agar situs saya bisa berkembang jauh, dan bisa lebih bermanfaat juga.

Biarlah kita naik itu enggak pernah menyangka saya punya mobil Lamborghini punya rumah enggak ada semuanya saya jalanin dengan setapak-setapak"

Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:

"RAFFI AHMAD BERBAGI DUIT MELALUI SITUS BERMAIN GAME MILIK DIA KEPADA MASYARAKAT"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Raffi Ahmad telah membuka Situs Bermain Game yang memberikan Uang hanya dengan Bermain"

Benarkah klaim video Raffi Ahmad membagikan uang lewat situs bermain gim? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

3 dari 4 halaman

Video Ketua KPPS di Madura Dibacok karena Warga Satu Desa Tidak Bisa Mencoblos Saat Pemilu 2024

Sebuah video yang diklaim ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Madura dibacok karena warga satu desa tidak bisa mencoblos saat Pemilu 2024 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada Rabu 14 Februari 2024.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria tergeletak dengan luka menganga di bagian punggungnya. Pria dalam video itu kemudian diklaim sebagai ketua KPSS di Madura.

Akun Facebook tersebut mengklaim bahwa pria yang disebut ketua KPPS di Madura tersebut dibacok lantaran satu warga desa tidak bisa mencoblos saat Pemilu 2024.

"Di Madura 1 desa nggak bisa nyoblos nggak dapat kartu,... Ketua KPPS nya dibacok didatengin rumahnya oleh warga ,....

Astagfirullah 🥺," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 209 kali dilihat dan mendapat 7 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video tersebut ketua KPPS di Madura dibacok karena warga satu desa tidak bisa mencoblos saat Pemilu 2024? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.