Sukses

Kapolda Metro Jaya Sebut Hoaks dan Informasi Benar Beradu Kecepatan di Era Digital

Kemudahan mengakses informasi di era digital membuat berita bohong atau hoaks muncul dan beredar dengan cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi beredar dengan sangat cepat di era digita. Namun, ketepatan dan kebenarannya sulit untuk dipastikan. Kondisi ini menuntut masyarakat untuklebih waspada.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menyebut kecepatan peredaran berita hoaks dan benar pada era digital sekarang ini hampir sama. Suatu berita bisa beredar dengan sangat cepat hingga bahkan trending meskipun belum diketahui kebenarannya.

“Ada satu berita yang sangat heboh, mungkin dalam hitungan jam sudah banyak beredar. Saya lihat beberapa hari ini, berita trending dengan sangat cepat. Jadi, (berita) hoaks dan tidak hoaks itu kecepatannya hampir sama,” ujarnya dilansir dari Antara saat membuka acara “Deklarasi Anti Hoax” di Balai Polda Metro Jaya, Selasa (10/10).

Karyoto menyebutkan, di era industri 5.0 saat ini, masyarakat memiliki kemudahan untuk menghasilkan, mengakses, mengunggah, mengunduh, dan menyampaikan informasi di dunia maya.

Kemudahan tersebut tentunya menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak negatifnya adalah muncul dan mudah tersebarnya berita-berita bohong atau hoaks.

“Hal tersebut tentunya menimbulkan dampak positif maupun negatif. Kalau dampak negatifnya yaitu muncul berita-berita bohong atau hoaks,” kata Karyoto.

Kemudian, ia menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan “Deklarasi Anti Hoax” bertujuan untuk mengantisipasi dan memberikan pencerahan menjelang perhelatan agenda besar nasional Pemilu 2024.

Sementara itu, dilansir dari laman web Humas Polri, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo, mengatakan kegiatan “Deklarasi Anti Hoax” ini sebagai bagian dari Cooling System dalam mewujudkan Kamtibmas menjelang pemilu.

“Deklarasi anti hoaks ini merupakan bagian daripada Cooling System, yaitu peran Polri selaku stabilisator dan dinamisator dalam mewujudkan kamtibnas, khususnya menjelang Pemilu,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan 276,4 juta pengguna media sosial didominasi oleh usia 18-44 tahun. Sejak 2018-2023, sebanyak 11.357 isu hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan, dan politik.

“Temuan isu hoaks, sejak 2018 hingga Maret 2023, total 11.357 didominasi isu kesehatan, pemerintahan, penipuan, politik, serta isu-isu lainnya,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Trunoyudo berharap kegiatan “Deklarasi Anti Hoax” ini mampu menyadarkan masyarakat agar tidak terpengaruh oleh berita palsu menjelang Pemilu 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kolaborasi Polri dengan Awak Media dan Influencer

Sebagai stabilisator dan dinamisator, Polri sangat dibutuhkan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang Pemilu 2024.

Dalam hal ini, Polri berkolaborasi dan bersinergi dengan awak media dan influencer untuk mencegah penyebaran hoaks.

Dilansir dari laman web Humas Polri, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto berharap, melalui kegiatan “Deklarasi Anti Hoax” ini, masyarakat dengan bantuan influencer dan awak media menjadi terpicu untuk mendeklarasikan pernyataan anti hoaks terhadap setiap informasi yang berbau kebohongan.

“Saya berharap dengan berlangsungnya kegiatan ini dapat menjadi pemicu motivasi masyarakat, melalui bantuan para influencer dan awak media untuk mendeklarasikan pernyataan anti-hoaks terhadap setiap informasi yang berbau kebohongan. Orang bijak tak percaya hoaks. Mari kita bersama-sama memerangi berita hoaks guna menjaga situasi Kamtibmas Polda Metro Jaya yang aman dan damai, serta mendukung kelancaran Pemilu 2024,” ungkapnya.

Di akhir, Karyoto mengimbau masyarakat agar tidak ragu melapor kepada Polisi apabila menemukan berita hoaks.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak ragu untuk melapor ke Kantor Polisi terdekat apabila terdapat berita hoaks,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.