Sukses

Antisipasi Dampak Negatif Internet, Kominfo Tingkatkan Perhatian Pada Penyebaran Hoaks dan Ancaman Siber

Kemudian, Mahfud juga menyampaikan bahwa transformasi digital perlu digalakan secara kolaboratif sehingga dapat bermanfaat secara inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta - Transformasi digital kerap mempengaruhi kehidupan masyarakat. Mulai dari komunikasi, mencari informasi, entertainment, ekonomi, budaya, dan lainnya. Banyak sektor yang mulai hadir secara digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Melihat fenomena ini, Mahfud MD, Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi digital menuntut ketersediaan layanan digital yang memadai secara kuantitas dan kualitas. Saat ini, Kominfo juga memfokuskan Program Transformasi Digital sebagai upaya untuk mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045.

"Oleh karena itu, hadirnya teknologi digital serta kompleksitas tantangan yang melekat, menjadikan transformasi digital sebagai salah satu instrumen utama dalam mewujudkan visi Indonesia maju tahun 2045," tutur Mahfud dilansir dari kominfo.go.id.

Kemudian, Mahfud juga menyampaikan bahwa transformasi digital perlu digalakan secara kolaboratif sehingga dapat bermanfaat secara inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

"Inklusif berarti seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses infrastruktur dalam ruang digital secara merata dan aman. Memberdayakan artinya masyarakat mampu memanfaatkan teknologi digital secara produktif, sekaligus menciptakan nilai tambah dalam pemanfaatan. Dan berkelanjutan memiliki makna masyarakat mampu merasakan manfaat teknologi digital secara kontinyu dan dapat mendukung pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs)," katanya menambahkan.

Dalam transformasi digital ini, Kementerian Kominfo akan membangun infrastruktur digital secara merata dan melakukan pegembangan talenta digital yang memadai serta meningkatkan efektivitas literasi media komunikasi publik. Lalu, Kementerian Kominfo juga akan melakukan tata kelola data dan teknologi digital dengan aman dan bersih sehingga dapat dimanfaatkan dengan produktif.

Selain itu, Kementerian Kominfo juga berupaya mengantisipasi dampak penetrasi internet yang mencapai 78% dari total populasi. Seperti kesenjangan akses teknologi dan konektivitas digital dalam dimensi ekonomi, sosal, ataupun spasial.

"Kementerian Kominfo juga memberikan perhatian atas meningkatnya ancaman siber, kebocoran data, penyebaran hoaks, peningkatan arus data secara global yang diprediksi mencapai 780 eksabita per bulan pada tahun 2026 mendatang," katanya menegaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.