Sukses

Kenali Informasi Berbahaya dengan Literasi Digital

Penting sekali bagi masyarakat untuk memiliki literasi digital agar bisa membedakan informasi yang benar dan tidak.  

Liputan6.com, Jakarta - Di era digital saat ini, tidak semua informasi di internet benar adanya. Banyak beredar informasi hoaks yang menyesatkan.

Sebagai pembaca, masyarakat harus bijak dan memverifikasi kebenaran informasi yang didapat sebelum mempercayai dan menyebarkannya. 

Maka itu penting sekali bagi masyarakat untuk memiliki literasi digital. Dalam panduan yang diunggah Kemdikbud berjudul Kerangka Literasi Digital Indonesia, literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Literasi digital yang baik, khususnya literasi media sosial, membantu seseorang untuk membedakan mana informasi yang berbahaya,” jelas Nuri Sadida, PhD Researcher Universitas Radboud, Belanda saat dihubungi Liputan6.com, Senin (6/3/23).

Tidak hanya itu, Nuri juga menekankan, seseorang dengan literasi digital yang baik dapat membedakan kualitas berita dan memiliki kewaspadaan yang baik. Hal ini karena mereka paham akan efek negatif ketika mempercayai informasi hoaks dan ujaran kebencian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Langkah untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital. Nuri menerangkan, langkah ini dapat dimulai dengan mengikuti pelatihan literasi digital, membaca tips atau buku tentang literasi digital, serta berlatih mencermati informasi yang tersebar di media sosial.

Tak hanya itu, Nuri pun menambahkan, lebih baik jika masyarakat berperan aktif mengatasi tersebarnya informasi yang bermasalah. Seperti belajar teknik cek fakta, mengoreksi informasi hoaks yang tersebar, ataupun menjelaskan kepada orang lain akibat dari informasi-informasi hoaks dan negatif tersebar di masyarakat.

“Masyarakat juga dapat meningkatkan kemampuan literasi digital dengan membuat konten literasi digital yang edukatif di media sosial, bergabung menjadi relawan pelatih literasi digital, dan kegiatan positif lainnya,” Nuri menandaskan.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.