Sukses

Hoaks Seputar Penculikan Anak Bikin Resah, Simak Faktanya

Berikut kumpulan hoaks seputar penculikan anak

Liputan6.com, Jakarta- Penculikan anak merupakan aksi kejahatan yang marak terjadi belakangan ini, kabar terkait pelanggaran hukum tersebut pun beredar di tengah masyarakat dan menimbulkan kewaspadaan hingga keresahan.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar penculikan anak, hasilnya sebagian kabar tersebut terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar penculikan anak.

 Foto Wajah Pelaku Penculikan Anak

 

<p>Gambar Tangkapan Layar Foto yang Diklaim Wajah Pelaku Penculikan Anak (sumber: Facebook).</p>

Sebuah foto yang diklaim wajah pelaku penculikan anak beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 5 Desember 2022.

Dalam foto itu berisi 9 orang yang disebut-sebut sebagai pelaku penculikan anak. Dari 9 orang tersebut, 4 pelaku merupakan pria dan 5 lainnya yaitu perempuan.

"Mohon di sebarkan group Rt masing2 agar warga kita mengenali wajah2 para pelaku penculik anak ini," demikian narasi dalam foto tersebut.

"Waspada dgn orang orang yg di Poto ini,

So ulang jaga bapancuri anak.

Tolong di sebarkan kembali," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 ribu kali dibagikan dan mendapat 64 komentar dari warganet.

Benarkah foto tersebut merupakan pelaku penculikan anak? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hoaks Berikutnya

Video Peristiwa Penculikan Anak

Sebuah video yang diklaim peristiwa penculikan anak beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu channel YouTube pada 7 Desember 2021.

Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang tengah diamankan polisi. Saat diamankan, pria itu tampak membawa anak kecil. Ia mengaku bahwa anak tersebut merupakan anak kandungnya.

Saat diamankan ke dalam mobil patroli, si pria melakukan perlawanan, menendang seorang petugas, tidur terlentang di jalan raya. Video berdurasi 4 menit 22 detik itu kemudian dikaitkan dengan peristiwa penculikan anak.

"viralkan penculik anak bkn hoax tapi nyata," tulis salah satu channel YouTube.

Konten yang dibagikan channel YouTube tersebut telah 200 ribu kali ditonton dan mendapat 60 komentar warganet.

Benarkah video tersebut merupakan peristiwa penculikan anak? Simak hasil penelusurannya di sini.

Kabar Muara Bungo Jambi Jadi Zona Merah Penculikan Anak

Kabar tentang wilayah Muara Bungo, Jambi jadi zona merah penculikan anak beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 Desember 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa kasus penculikan anak di Muara Bungo sudah meresahkan.

"Muaro bungo zona merah penculikan anak2 sudah meresahkan, Kepada pihak yg berwajib agar segera pantau dan tangkap biang kerok nya.

#POLSEKBUNGO#POLRESBUNGO

TKP (SD 144)"

"Yg sayang anak dijaga," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 kali dibagikan dan mendapat 5 komentar warganet.

Benarkah wilayah Muara Bungo, Jambi jadi zona merah penculikan anak? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

3 dari 4 halaman

Kabar Marak Penculikan Anak di Konawe Sultra

Kabar tentang maraknya penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 30 November 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar poster imbauan waspada penculikan anak. Dalam poster itu terdapat tulisan Polres Sidoarjo Kota. Berikut narasinya:

"BAPAK-BAPAK/IBU-IBU HARUS MENJAGA ANAK KITA DENGAN HATI-HATI!

PENCULIK SEDANG ADA DI SEKOLAH, PERUMAHAN, DAN KAMPUNG-KAMPUNG. DIA MENYAMAR SEBAGAI:

*PENJUAL

*PENGEMIS

*IBU HAMIL

*ORANG GILA

*DLL

Tolong disebarkan, Terima kasih"

Poster tersebut kemudian dikaitkan dengan maraknya kabar penculikan anak di Konawe, Sultra. Berikut narasinya:

"POLRES KONAWE

POLSEK UNAAHA

POLSEK WAWOTOBI

POLSEK TONGAUNA

POLSEK ABUKI

POLSEK PONDIDAHA

POLSEK SAMPARA

Agar sekiranya dapat memberikan kenyamanan kepada seluruh masyarakat kabupaten Konawe terkhusus kepada mereka bapak dan ibu dari anak2 mereka.

Konawe direndung masalah penculikan anak yg saat ini lagi marak dan tak segan2 para penculik melakukan aksi terang terangan.

Mohon sekiranya Bapak Kapolres melalui kasat Reskrim kepada team Buser Polres Konawe dilakukan tindakan tegas kepada para pelaku penculik persoalan ini sangat meresahkan masyarakat kab.konawe.

Atas perhatiannya saya mewakili seluruh masyarakat kab.konawe mengucapkan banyak terima kasih kepada BPK Kapolres dan jajarannya....

Jika masyarakat diminta dalam memnbantu aparat kepolisian kami selaku masyarakat siap untuk membantu🙏🙏🙏🙏🙏," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4.500 kali dibagikan dan mendapat 308 komentar warganet.

Benarkah kabar marak penculikan anak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.